Ekonomi
IFG Tunggu Izin OJK Gunakan Dana Rp 6,7 Triliun
Total kebutuhan dana IFG Life merestrukturisasi polis eks Jiwasraya mencapai Rp 26,7 triliun.
JAKARTA — Indonesia Financial Group (IFG), holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Asuransi dan Penjaminan, sedang menunggu izin Otortitas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggunakan dana Rp 6,7 triliun dari fasilitas kredit Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Izin OJK diharapkan keluar dalam satu sampai dua pekan ke depan.
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan, kredit Rp 6,7 triliun dari Himbara tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan IFG Life. Hal ini mengingat IFG Life harus memenuhi sisa kebutuhan dana restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
“Kalau izin OJK keluar, kita langsung jalan (mentransfer), urusan dokumentasi semua sudah siap. Himbara sudah disburse, dana (Rp 6,7 triliun) sudah ditransfer ke kita (IFG),” kata Robertus saat ditemui di Jakarta, Ahad (27/3).
Robertus menyebutkan, IFG sebelumnya telah menerima dana dari pemerintah berupa penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai senilai Rp 20 triliun. Dana tersebut digunakan sebagai penguatan struktur permodalan IFG Life, sekaligus mentransfer polis-polis hasil restrukturisasi dari Jiwasraya tahap pertama.
Ia mengatakan, total kebutuhan dana merestrukturisasi polis esk nasabah Jiwasraya mencapai Rp 26,7 triliun, sehingga tambahan dana Rp 6,7 triliun dari Himbara akan digunakan untuk migrasi polis eks Jiwasraya tahap kedua dan memperkuat modal IFG Life.
Program restrukturisasi Jiwasraya ini adalah bentuk penyelamatan polis oleh pemerintah selaku pemegang saham Jiwasraya demi meminimalisasi kerugian yang akan dialami pemegang polis dan negara. “Kalau proses transfer polis restrukturisasi selesai, rencananya IFG Life akan membenahi bagian operasional. Merapikan sistem, termasuk risk management, fokus ke sana terlebih dahulu,” kata Robertus.
Robertus menyampaikan, IFG sebagai pemegang saham ingin IFG Life membenahi tata kelola dan fondasi awal bisnis. Sebagai perusahaan baru, menurut dia, kestabilan bisnis diperlukan sebelum menargetkan pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang.
Robertus mengatakan, IFG Life akan mencoba fokus pada tiga bisnis utama. Pertama, membenahi polis yang datang dari Jiwasraya. Kedua, fokus memasuki segmen pasar asuransi kesehatan. Dan ketiga, fokus ke dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang sehat dan berkelanjutan.
Menurut Robertus, IFG Life berpotensi menggarap pasar asuransi kesehatan di Tanah Air. Ia menyebutkan, penyedia jasa layanan asuransi kesehatan di Indonesia belum banyak sedangkan masyarakat belakangan ini makin sadar pentingnya memproteksi kesehatan.
“Setelah kami pelajari, provider asuransi kesehatan itu tidak banyak, artinya ruang untuk kita masuk ke asuransi kesehatan itu besar. Ditambah lagi profitabilitas asuransi kesehatan itu stabil, jadi tinggal ekosistemnya nanti kita lihat,” kata Robertus.
Pengalihan polis nasabah eks PT Asuransi Jiwasraya ke IFG Life hingga akhir 2021 sebanyak 155.216 polis atau setara dengan Rp 20,87 trilliun. Direktur Keuangan dan Investasi IFG Life Farid Azhar Nasution mengatakan, pengalihan polis tersebut merupakan 63,2 persen dari target liabilitas polis yang akan dialihkan. Sementara, per Januari 2022 pembayaran klaim yang telah dilakukan mencapai Rp 412,09 miliar.
Setelah kami pelajari, provider asuransi kesehatan itu tidak banyak, artinya ruang untuk kita masuk ke asuransi kesehatan itu besar.
Farid menyampaikan, realisasi penerimaan premi hingga Desember 2021 mencapai Rp 24,13 miliar, sementara untuk klaim tahapan ke-0 polis Mantap Plus C, Anuitas dan Utang Klaim dari polis eks Jiwasraya pembayarannya telah mencapai Rp 976,13 miliar.
Selain itu, total aset IFG Life hingga akhir 2021 mencapai Rp 21,29 triliun, termasuk aset yang telah dialihkan dari Jiwasraya sebesar Rp 1,46 triliun. Dengan demikian, IFG Life memiliki Risk Based Capital (RBC) sebesar 258 persen, jauh di atas ketentuan OJK, yaitu 120 persen.
“Kesehatan IFG Life sebagai perusahaan asuransi saat ini terbilang sangat baik. Perusahaan juga melaporkan laba (year to date) pada Januari 2022 sebesar Rp 24,79 miliar unaudited,” kata Farid.
Adapun pengalihan polis eks nasabah Jiwasraya kepada IFG Life diatur berdasarkan surat OJK Nomor S-387/NB.2/2021. Dalam prosesnya, polis yang dialihkan telah dilakukan due diligence.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap IFG Life di bawah IFG selaku holding dapat memaksimalkan kinerja bisnis. Termasuk, memperkuat tata kelola dan risk management agar bisa tumbuh sebagai perusahaan asuransi yang sehat di Tanah Air.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
BSI Perkuat Penetrasi ke Pasar Global
Kantor perwakilan BSI Dubai ini menandai kehadiran bank pertama Indonesia di kawasan Timur Tengah.
SELENGKAPNYABulog Siapkan Pengadaan Kedelai
Petani kedelai masih membutuhkan jaminan pasar dan stabilitas harga.
SELENGKAPNYAITDC: Dampak MotoGP Hingga ke Pulau Bali
ITDC tidak berpuas diri dan akan meneruskan gairah positif pariwisata Lombok.
SELENGKAPNYA