Pedagang mengangkut jeriken berisi minyak goreng curah yang dibeli saat digelar operasi pasar di Pasar Dungus, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/3/2022). | ANTARA FOTO/Siswowidodo/rwa.

Kabar Utama

Waspadai Fase Kenaikan Harga Pangan

Pemerintah diharapkan mengantisipasi lonjakan harga dengan menjaga kelancaran distribusi.

JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut tahapan kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan 1443 H/2022 sudah mulai terjadi. Pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan harga dengan terus menjaga kelancaran distribusi. 

Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Putri Bilanova mengatakan, setidaknya terdapat tiga fase puncak kenaikan harga yang perlu dipahami masyarakat dan diantisipasi pemerintah. Fase pertama, biasanya terjadi pada tiga hari hingga satu pekan. 

Ia menjelaskan, kenaikan harga pada fase pertama terjadi karena banyaknya permintan masyarakat. Ini karena masyarakat Indonesia biasanya menyajikan makanan-makanan istimewa dalam menyambut Ramadhan. "Pada fase pertama ini, pemerintah harus dapat menjaga pasokan di pasar dan distribusi. Produksi juga diharapkan dapat diperbaiki," katanya.

Putri mengatakan, fase kedua terjadi pada tujuh hingga tiga hari jelang Hari Raya Idul Fitri. Pada waktu transisi fase pertama dan kedua, akan terjadi penurunan permintaan, lalu akan melonjak tinggi di pengujung Ramadhan. 

photo
Pedagang menata kuliner Sala Lauak (gorengan khas Pariaman) yang dijualnya di Pantai Gandoriah, Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (24/3/2022). Pedagang mengeluhkan sulitnya mencari minyak goreng di daerah itu dan harganya mahal, sehingga mereka terpaksa mengurangi produksi tanpa menaikan harga. - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.)

Biasanya, kata Putri, pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan untuk Hari Raya Idul Fitri. Permintaan pun akan melonjak. Sama halnya pada fase pertama, Ikappi berharap seluruh pihak terkait dapat menjaga pasokan pangan tetap aman disertai kelancaran distribusi.

"Sebab, pada fase kedua ini banyak terjadi kendala distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik Lebaran," ujarnya.

Sedangkan fase ketiga adalah setelah Idul Fitri, sekitar dua hingga tiga hari seusai Lebaran. Pada waktu tersebut, akan banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.

"Fase ketiga ini juga rawan. Kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadhan dan Idul Fitri 2022," kata dia.

photo
ANTRI MINYAK GORENG DI TENGAH KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM. Lonjakan Harga dan Kelangkaan Minyak Goreng Sept 2021-Mar 2022. Diolah IDEAS. - (IDEAS/Dialektika Republika)

Sepekan menjelang Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau mengalami kenaikan. Namun, ada juga yang mengalami penurunan harga. 

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional per Jumat (25/3), beberapa komoditas yang terpantau mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir adalah bawang putih ukuran sedang, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng curah. Harga bawang putih tercatat Rp 32.400 per kg, naik dibandingkan pekan lalu yang Rp 31.950. Kemudian, daging sapi berada di level Rp 131.600 per kg dari pekan lalu yang Rp 131.450. 

Sementara, harga rata-rata minyak goreng curah secara nasional tercatat Rp 19.450 per kg. Harga ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg. Adapun harga komoidtas yang terpantau mengalami penurunan tipis adalah cabai dan daging ayam ras. 

Terkait stok pangan, Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan kecukupan pasokan pangan nasional selama Ramadhan. NFA menyatakan, neraca ketersediaan dan pasokan periode Januari-Mei 2022 masih menunjukkan kondisi surplus.

photo
Pedagang membungkus minyak goreng curah eceran di pusat penjualan beras pasar tradisional Inpres, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (25/3/2022). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan stok bahan pokok mulai dari beras hingga minyak goreng mencukupi hingga lebih dari dua bulan ke depan dan menjamin tidak ada kelangkaan di bulan puasa dan Idul Fitri 2022. - (ANTARA FOTO/Rahmad/aww.)

Komoditas yang dipastikan kecukupannya yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging dan telur ayam ras, gula konsumsi, serta minyak goreng. Pejabat Fungsional NFA Rachmi Widriani menyampaikan, khusus untuk produksi pangan yang diproduksi dalam negeri, realisasi produksi hingga akhir Februari sesuai rencana.

Tercatat, beras pada Mei 2022 diproyeksi masih surplus 8,7 juta ton, jagung surplus 3,1 juta ton, bawang merah surplus 92 ribu ton, cabai besar surplus 27,9 ribu ton, serta cabai rawit yang juga surplus 40,3 ribu ton. Daging dan telur ayam ras juga surplus dengan angka masing-masing sebesar 357,7 ribu ton dan 98,5 ribu ton. 

"Lalu, ada empat komoditas yang butuh pasokan impor. Ini harus benar-benar kita perhatikan realisasinya agar jangan sampai terlambat," kata Rachmi dalam webinar Propaktani, Jumat (25/3).

Untuk komoditas kedelai, kata dia, jika realisasi impor tidak terlambat, maka proyeksi ketersediaan pada Mei mendatang masih surplus 142,3 ribu ton. Adapun untuk bawang putih surplus sekitar 104,9 ribu ton. "Kita memasikan produksinya (ketersediaan) aman dan mempercepat impor," katanya.

Harga cabai yang beberapa waktu lalu sempat melonjak, mulai mengalami penurunan seiring adanya panen raya. Kabupaten Brebes yang menjadi salah satu sentra produksi bawang merah nasional, optimistis dapat memenuhi kebutuhan bawang merah untuk wilayah Jabodetabek di tengah kenaikan permintaan selama Ramadhan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadin PKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati menyampaikan, produksi bawang merah pada bulan Maret diperkirakan sebesar 15.840 ton. Angka ini menurutnya bisa lebih karena panen masih berlangsung, ditambah sisa bawang merah dari masa panen sebelumnya.

"Brebes optimistis bisa menyuplai kebutuhan bawang merah Jabodetabek menghadapi puasa Ramadhan dan Lebaran. Produksi di sini masih tinggi," kata Yulia melalui siaran pers Kementerian Pertanian, Jumat (25/3).

Kontribusi Brebes terhadap total produksi bawang merah nasional mencapai 30 persen. Yulia menjelaskan, kebutuhan bawang merah tidak mengenal waktu, sementara bawang merah merupakan komoditas musiman. Hal itulah yang menyebabkan harga bawang merah kerap mengalami fluktuasi.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor meyakini, ketersediaan bawang merah bakal meningkat tajam seiring adanya panen raya di sejumlah daerah. Karena itu, Yadi meminta agar masyarakat tidak khawatir dan tetap khusyu dalam menjanjikan ibadah puasa pada pekan depan. 

photo
Pekerja menjemur bawang merah jenis Karet di pusat jual beli bawang kompleks pasar Legi Parakan, Temanggung, Jateng, Selasa (1/3/2022).  - (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

"Tidak boleh berpikir impor atau berpikir lain-lain. Terutama yang menyurutkan semangat petani dalam berproduksi. Kita harus dukung mereka karena produksinya meningkat," katanya.

Sejumlah pemerintah daerah menyatakan bakal menggelar pasar murah sebagai upaya mengendalikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan. Hal ini salah satunya seperti yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Jawa Barat. 

Disdagin Bandung bekerja sama dengan Bulog Divre Bandung akan menggelar bazar murah pada akhir Maret. "Kita ada rencana mau bazar Ramadhan dan saya sudah melaporkan ke pak wali kota karena ada beberapa harga komoditas yang agak meningkat," kata Elly Wasliah. 

Ia menuturkan, harga daging sapi per kilogram di pasar mencapai Rp 140 ribu dan saat bazar akan dijual Rp 110 ribu per kilogram. Bazar murah ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses sejumlah bahan pokok.

"Pada 31 Maret rencananya, satu titik saja di Rancasari kita juga akan menerapkan prokes yang ketat," katanya. Selain daging sapi, pihaknya juga akan menyediakan kebutuhan pokok gas 3 kilogram sebanyak 560 tabung gas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Khazanah Spiritualitas

Indonesia memang sedang musim “kenduren nasional” yang melibatkan ritual ala magis.

SELENGKAPNYA

Waspadai Fase Kenaikan Harga Pangan

Pemerintah diharapkan mengantisipasi lonjakan harga dengan menjaga kelancaran distribusi.

SELENGKAPNYA

Mengenang Jalan Cinta Indonesia dan Palestina

Negara Indonesia dibentuk dengan membangkitkan perlawanan atas segala bentuk penjajahan.

SELENGKAPNYA