JAKARTA — Jakarta Ramadhan Festival (JRF) akan digelar dengan nuansa Turki. Bertajuk “Vibrant Halal Lifestyle Ambience Turkey”, kegiatan ini akan berlangsung di Mal of Indonesia pada 20 April hingga 8 Mei 2022.

"Mengapa Turki? Karena lagi hits ya. Turki juga boom dengan produk-produknya dan tourism. Turki juga moderat, tapi kita (Indonesia) lebih baik," kata Co-Founder Indonesia Syiar Network Ria Christiana dalam silaturahim virtual bersama Republika, Selasa (15/3).

Pada perhelatan itu, digelar sejumlah kegiatan, di antaranya bazar, Believer Bliss, fashion show, talk show, pertunjukan seni, booth konseling, juga khataman Alquran. Pengunjung yang ingin menyaksikan JRF tidak dipungut biaya alias gratis.

“Harapannya kita ingin tema Ramadhan ini menjadi momen kebangkitan, kalau ada next normal, ada banyak hal optimistis ke arah kesejahteraan, dan dengan gaya hidup halal akan menyenangkan," kata Ria.

Kehadiran booth konseling, Ria melanjutkan, akan memberikan pencerahan bagi para penanya terkait masalah yang sedang dihadapi. Menurut dia, saat ini banyak orang yang dilanda depresi. Untuk itu, solusinya dapat ditemukan lewat booth ini. Berbagai hal bisa ditanyakan dan dicari solusinya, seperti persoalan rumah tangga, kesehatan, bisnis, dan lainnya. 

Sementara, kegiatan Believer Bliss merupakan wadah berbagi kisah dan inspirasi oleh individu-individu ternama terkait perjuangan perjalanan spritual mereka. Mulai dari tokoh masyarakat, ustaz, hingga guru. Believer Bliss hadir dalam bentuk gelar wicara yang interaktif antara pembicara dan peserta.

Acara Believer Bliss akan berlangsung selama dua jam dengan target peserta sebanyak seribu orang, pada rentang usia 20-50 tahun. Acara Believer Bliss diharapkan dapat menumbuhkan inspirasi dan membantu peserta untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi tantangan hidup mereka.

Tak hanya di Mal of Indonesia, perhelatan akbar juga akan digelar di Pondok Pesantren Al Fatah, Cileungsi, Bogor. Di pesantren ini akan digelar acara Tarhib Ramadhan 1443 H pada 15-20 Maret 2021.

Ketua Panitia Tabligh Akbar Deni Rahman menjelaskan, rangkaian Tarhib Ramadhan diawali dengan musabaqah, perlombaan untuk santri dan santriwati yang berasal dari berbagai pesantren se-Indonesia. Musabaqah yang dilombakan di antaranya, pidato bahasa Arab, bahasa Inggris, qiroatul qutub, penulisan artikel ilmiah, dan video pendek.

"Seluruh perlombaan akan mengangkat tema  pembebasan al-Aqsha dan berlangsung secara virtual," ujar dia dalam silaturahim virtual bersama Republika, Selasa (15/3).

Mengenai tabligh akbar, kegiatan ini akan mengusung tema “Memperkuat Ukhuwah dan Ekonomi Umat Menuju Pembebasan Al-Aqsha Melalui Momentum Ramadhan.” Dalam tabligh akbar ini rencananya akan hadir 17 narasumber dari dalam dan luar negeri.

Koordinator acara, Angga Aminudin, menjelaskan, kegiatan tabligh akbar akan berlangsung di Masjid Attaqwa, Pondok Pesantren Al Fattah. Masjid ini berkapasitas 3.000 orang, tapi karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, peserta tabligh akbar dibatasi 800 orang saja.

"Nantinya tabligh akbar akan dilakukan secara hybrid," ujar Angga.

Adapun narasumber yang akan hadir, di antaranya Sekjen Dewan Masjid Indonesia Imam Darruquthni, perwakilan Kedubes Pakistan Muhammad Faisal Fayyaz, beberapa dai yang mewakili lima benua, di antaranya Teuku Chalidin Yacob asal Australia, Muhammad Jouban asal AS, ulama Inggris Daud Abdullah, Ahmad Abdul Malik asal Afrika, ulama Palestina Mahmoud Ambar, ulama Thailand Abdullah Abu Bakar, dan ulama Filipina Syekh Watteau Ibrahim.

Di sela-sela tabligh akbar akan diselenggarakan penggalangan dana untuk Palestina, terutama untuk pembebasan Masjid al-Aqsha. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat