Ekonomi
PLN Pasok Listrik ke Smelter Freeport
Listrik PLN semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk bisa berinvestasi di Indonesia.
JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memasok kebutuhan listrik untuk smelter feronikel PT Freeport Indonesia (PTFI). PLN dan Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pemegang kendali kawasan JIIPE tempat smelter feronikel berdiri, menyepakati perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) sebesar 170 megavolt ampere (MVA).
Direktur Utama PT BKMS Bambang Setiono menjelaskan, melalui kerja sama ini bisa menjadi salah satu showcase untuk kepercayaan investor ke depannya untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di kawasan industri JIIPE.
"Melalui kerja sama ini kami mendapatkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan sekarang cukup banyak yang menghubungi kami dan kami sangat agresif untuk mengubungi calon-calon tenant," kata Bambang, Senin (14/3).
Bambang mengungkapkan, dengan masuknya listrik PLN ke wilayah Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Kerja sama ini bisa menjadi showcase bagi dunia bisnis bahwa pasokan listrik di JIIPE andal dan pasokannya berlimpah.
"Tentu, dengan adanya listrik dari PLN bisa meningkatkan daya saing industri dan juga bisa mengajak industri lain bergabung di JIIPE," ujar Bambang.
Direktur Utama PTFI Tony Wenas menjelaskan, salah satu kunci efisiensi dari pabrik pemurnian adalah listrik yang kompetitif. Lewat kerja sama dengan PLN, maka efisiensi bisa didapatkan.
“Kami berharap semua semua pihak dapat mendukung proyek ini, yang merupakan salah satu barometer hilirisasi mineral di Indonesia agar apa yang diharapkan Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu timbulnya industri hilir lainnya sebagai turunan dari katoda tembaga, emas, dan perak bisa tumbuh tidak hanya di JIIPE, tapi juga di bagian lain di Indonesia,” kata Tony.
Tony menjelaskan, akhirnya Freeport memakai listrik PLN karena harga listriknya yang mampu bersaing sehingga bisa mengefisienkan operasional pabrik ke depan. "Ternyata, memakai listrik PLN gak terlalu mahal juga kok. Ini juga sebagai langkah kami untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas listrik di Jawa Timur," ujar Tony.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana berharap dengan menggunakan listrik PLN, industri smelter di Tanah Air bisa semakin efisien. “Harga listrik yang kompetitif menjadi faktor penting, khususnya bagi industri hilir. Kami mendorong semua industri di Indonesia bisa memanfaatkan listrik dari PLN," ujar Rida.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, listrik merupakan kebutuhan dasar untuk mendukung kegiatan bisnis dan industri. Untuk itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan, termasuk pelanggan Industri smelter.
"Peran PLN ialah melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif bagi pelanggan industri smelter di seluruh Indonesia, termasuk proyek smelter PTFI sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dalam mendongkrak perekonomian negara," kata Bob.
Penyediaan tenaga listrik oleh PLN kepada PTFI melalui BKMS dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama sebesar 30 MVA pada September 2023, tahap dua sebesar 60 MVA pada 26 Desember 2023, tahap tiga sebesar 110 MVA pada Maret 2024, dan tahap empat sebesar 170 MVA pada Juni 2024.
“Penandatanganan PJBTL PB 170 MVA dengan BKMS 100 persen untuk menyuplai smelter PT Freeport Indonesia yang ada di kawasan KEK Gresik,” kata Bob.
Penyediaan ketenagalistrikan untuk smelter PTFI dipasok melalui dua subsistem 150 kilovolt (kV), yaitu subsistem Krian 3,4 dan subsistem Ngimbang masing-masing 2 sirkuit.
Dalam PJBTL ini smelter PTFI menjadi pelanggan listrik premium platinum. “Dengan fokus PLN memberikan listrik yang andal tanpa henti, pelanggan juga dapat fokus pada bisnis yang lebih produktif mendukung kemajuan industri smelter di Indonesia," kata Bob menambahkan.
Dalam mendukung penyediaan pasokan listrik dari energi hijau, PLN memiliki produk terbaru, yaitu Renewable Energy Certificate (REC). Di mana 1 unit REC merepresentasikan 1 MWh energi baru terbarukan pada suatu pembangkit dalam waktu tertentu. Program ini bisa dimanfaatkan para pelaku industri yang berkontribusi dalam penggunaan listrik ramah lingkungan.
"Biaya layanan REC sebesar Rp 35 ribu per MWh yang dapat dibeli oleh pelanggan PLN maupun nonpelanggan PLN," kata Bob.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.