BANDUNG -- Bank BJB berhasil mencatat pencapaian bisnis positif sepanjang 2021 dengan raihan laba kotor mencapai Rp 2,6 triliun. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, sejumlah indikator penting mampu mengalami pertumbuhan di atas industri perbankan nasional maupun kelompok bank pembangunan daerah (BPD).

Di tengah pertumbuhan bisnis itu, ujar Yuddy, Bank BJB juga mampu menekan rasio kredit macet (NPL) di level 1,2 persen. "Capaian positif ini diperoleh berkat model bisnis bank yang resilient dan kemampuan adaptasi perusahaan yang agile," ujar Yuddy dalam Analyst Meeting 2021 Bank BJB yang dilakukan secara virtual pada Selasa (8/3).

Sektor kredit masih menjadi pendorong laba dengan mengalami pertumbuhan 7,1 persen (year on year/yoy) menjadi Rp 95,8 triliun. Pertumbuhan kredit itu berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yang hanya berada di level 5,2 persen. Pertumbuhan kredit Bank BJB dimotori dari berbagai segmen, seperti konsumer, korporasi dan komersial, serta UMKM.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) pada 2021 tumbuh di angka 14,3 persen secara tahunan atau menjadi Rp 121,6 triliun. Pertumbuhan DPK itu tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,2 persen.

Direktur Utama (Dirut) Bank BJB Yuddy Renaldi bersama para direksi menyampaikan paparan saat Analyst Meeting 2021 di Menara Bank BJB, Kota Bandung, Selasa (8/2/2022). Bank BJB berhasil mencatatkan kinerja bisnis positif selama tahun 2021 berkat kolaborasi dan inovasi sehingga menatap dengan optimisme bisnis yang berkelanjutan di tahun 2022. - (Edi Yusuf/Republika)

SHARE    

Yuddy menjelaskan, berbagai inovasi teknologi dilakukan guna merespons kebutuhan pasar sekaligus memberikan kemudahan kepada nasabah pada era yang serbacepat. Sepanjang 2021 hingga saat ini, Bank BJB berhasil menelurkan sejumlah inovasi layanan digital perbankan yang memberikan kemudahan kepada nasabah.

Sejumlah inovasi yang digulirkan Bank BJB antara lain penerbitan BJB Digicash, platform mobile banking BJB Digi, aplikasi BJB Mesra, dan aplikasi BJB Laku untuk layanan akses kredit UMKM.

Yuddy menyampaikan, infrastruktur digital menjadi salah satu fokus perseroan yang akan terus dioptimalkan. Perbaikan demi perbaikan ini juga bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan melalui inklusi keuangan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Direktur Utama (Dirut) Bank BJB Yuddy Renaldi berbincang dengan para direksi sebelum menyampaikan paparan pada Analyst Meeting 2021 di Menara Bank BJB, Kota Bandung, Selasa (8/2/2022). - (Edi Yusuf/Republika)

SHARE    

Direktur IT, Treasury, dan International Banking Bank BJB Rio Lanasier menyampaikan,  pembangunan ekosistem digital merupakan komitmen yang segera terwujud. Perseroan telah menjalin kerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) dalam mendukung pengembangan TI.

Tak hanya itu, Bank BJB juga meraih sertifikasi Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi (ISO 20000) dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001). Sertifikat itu menunjukkan komitmen kuat dari Bank BJB kepada nasabah untuk memberikan layanan terbaik yang didukung dengan keamanan informasi yang terstandardisasi.

Rio menyampaikan, BJB Digi sedang dikembangkan untuk menjadi superapps dan sudah dalam tahap tes terakhir. Menurut dia, aplikasi itu akan dirilis pada Mei 2022, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Bank BJB.

Rio menuturkan, aplikasi itu dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan perbankan. Tak hanya untuk nasabah, BJB Digi juga dapat melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah Bank BJB. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat