Bodetabek
Tandon 200 Meter Dibangun, Banjir di Teluknaga Surut
Baru kali ini banjir melanda Teluknaga berbulan-bulan.
TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Tangerang menyampaikan banjir yang terjadi selama berbulan-bulan di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang berangsur surut. Hal itu terjadi setelah dibangun tanggul dan tandon air atau penampungan air di kampung tersebut.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto mengatakan, pihaknya telah membangun tanggul sepanjang 163 meter serta tandon air seluas 2.000 meter persegi di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir. Infrastruktur tersebut diharapkan bisa mengatasi masalah banjir yang terjadi selama sekitar empat bulan terakhir di daerah itu.
“Tandon air ini menjadi solusi jangka panjang dari permasalahan banjir di Kampung Gaga. Air yang selama ini merendam, sudah mulai dialirkan ke tandon yang sudah dibuat dan sudah surut,” ujar Budhi dalam keterangannya, dikutip Jumat (4/3).
Budhi menuturkan, tandon dibuat berjarak sekitar 200 meter dari Kampung Gaga dan mampu menampung sekitar 1.800 kubik air. Menurutnya, dengan adanya fasilitas tersebut, genangan air di Kampung Gaga sudah surut sekitar 10 sentimeter saat ini.
“Air yang menggenangi jalan sudah surut. Memang belum surut sampai kering karena masih proses pembangunan tanggul dan perluasan tandon,” tuturnya. Ke depan, pihaknya akan memperluas tandon air hingga mencapai 5.000 meter persegi.
Lebih lanjut, Budhi menuturkan, tandon air berfungsi mengalirkan dan menampung air yang merendam Kampung Gaga sekaligus menampung air hujan dan banjir rob. Keberadaan tandon dinilai Budhi efektif sebagai solusi menyurutkan kondisi banjir atau genangan air di Kampung Gaga.
“Air dialirkan melalui saluran air yang saat ini dalam proses normalisasi dan pembuatan tanggul. Normalisasi yang saat ini sedang berjalan di muara dan saluran air, sedimentasinya memang sangat parah,” terangnya.
Budhi melanjutkan, terkait pembangunan tanggul dan normalisasi saluran air bakal dikerjakan sepanjang dua kilometer yang tersambung hingga ke laut atau muara. Pemkab Tangerang, kata Budhi, menganggarkan sebanyak Rp 200 juta untuk pembangunan tandon air dan normalisasi sungai.
Salah satu warga RT 06/ RW 03 yang terdampak banjir, Een (34 tahun) yang ditemui Republika pada Februari lalu mengungkapkan, baru kali ini banjir melanda kampungnya selama berbulan-bulan lamanya. Perempuan yang telah bertempat tinggal di Kampung Gaga selama dua dekade tersebut mengaku air banjir kerap kali masuk ke rumahnya saat hujan melanda, hingga membasahi banyak perabotan di kediamannya.
Een menyebut, banjir tak serta merta surut. Ketika cuaca sudah cerah pun, banjir masih menggenangi kampungnya. Pasalnya, tidak ada saluran air yang mengalirkan air banjir sehingga genangan air terus ada di setiap harinya.
Kondisi banjir berbulan-bulan yang terjadi, menurut Een terjadi sejak adanya pembangunan perumahan baru di tanah yang lebih tinggi di dekat Kampung Gaga. “Dulu itu sawah dan empang, terus digusur, pada bangun rumah. Pindahan baru semua itu, (pengerukan) tanah merah, airnya pada ke sini semua,” ujar Een.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.