Ekonomi
BRI Dorong UMKM Go Digital
Platform pasar.id yang dikelola BRI memfasilitasi UMKM seperti pedagang pasar dapat berjualan secara daring.
JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lewat pengembangan ekosistem pasar secara digital. Saat ini, bank pelat merah tersebut memiliki terobosan melalui pasar.id yang memfasilitasi seluruh pedagang pasar di Indonesia melakukan aktivitas jual beli secara daring.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung di lokasi pasar tradisional, tetapi secara virtual dengan menunjuk pasar tujuan yang dituju.
“Terkait dengan transaksinya pun sangat mudah, masyarakat bisa memilih pasar mana yang hendak dituju dan memilih barang yang dibeli. Kemudian, hasil keranjang pembelian bisa diproses lanjut menuju transaksi. Setelah itu, para pedagang pun akan menyiapkan barang belanjaan dan mengirimkannya ke lokasi yang dituju,” kata Aestika ketika dihubungi Republika, Senin (28/2).
Menurut Aestika, langkah nyata perseroan dalam mendukung UMKM melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital lewat pasar.id dilakukan secara konsisten. Saat ini, di dalam ekosistem pasar.id telah terdapat 6.588 pasar dengan lebih dari 191 ribu pedagang.
“Ke depan, BRI terus berkomitmen memperluas kehadiran ekosistem pasar.id sehingga semakin banyak pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah,” ujar Aestika.
Aestika menyebutkan, BRI juga memiliki Link UMKM yang merupakan salah satu program pemberdayaan agar pelaku UMKM dapat memaksimalkan kapasitas usaha dan naik kelas. BRI mengajak para pelaku usaha dapat bergabung bersama Link UMKM.
Link UMKM merupakan platform pemberdayaan UMKM yang akan memberikan banyak pelatihan dan konsultasi untuk mengembangkan usaha, para pelaku usaha, khususnya UMKM, dapat bergabung melalui website www.linkumkm.id.
Ke depan, Aestika menambahkan, BRI juga akan mengembangkan dan meningkatkan aplikasi andalan digital banking BRI, yakni BRImo. Langkah ini sekaligus untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat maupun para UMKM.
Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan, perseroan berkomitmen memperluas kehadiran ekosistem pasar.id sehingga semakin banyak pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah.
“Untuk ekosistem pasar, BRI membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja dan bertransaksi secara online. Kami kembangkan ekosistem pasar.id ini agar aktivitas ekonomi di pasar tetap dapat berlangsung di tengah pembatasan sosial yang terjadi pada dua tahun terakhir,” kata Sunarso.
Sunarso berharap, adanya pasar.id, pedagang pasar tetap dapat berjualan secara daring dan barang dagangannya dapat diserap konsumen melalui belanja online. “Jadi, yang dilakukan adalah kami digitalisasi pasar tradisional,” ujar Sunarso menambahkan.
View this post on Instagram
Menteri BUMN Erick Thohir menilai, saat ini digitalisasi mampu mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha. Hal ini yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha agar bisa mengeruk omzet secara optimal.
“Dengan segala kerendahan hati, kita berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), salah satunya BRI. Supaya bisa pendanaan murah dan BRI juga sedang membangun yang namanya ekosistem pasar online agar apa barang-barang Bapak yang jual, yang Ibu jual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja, kami (BUMN) insya Allah terus mendampingi,” kata Erick.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pasar juga dapat menjadi solusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjawab tantangan ekonomi global. Hal itu bisa diwujudkan dengan membangun infrastruktur pasar yang aman, efektif, dan canggih.
“Kalau hanya pasarnya, dari tahun ke tahun pasarnya sudah ada. Sekarang bagaimana pasar bisa meningkatkan penjualan supaya bisa meningkatkan kesejahteraan dan pasar ini bisa ikut menjadi loncatan ekonomi bersama inovasi teknologi,” ujar Lutfi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.