Hikmah
Bahagia dengan Shalat
Shalat menjadi fondasi utama. Jalan istimewa untuk meraih kebahagiaan.
Oleh MUHAMAD YOGA FIRDAUS
OLEH MUHAMAD YOGA FIRDAUS
Dari Mu'adz bin Jabal RA berkata bahwa ia bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan pada suatu pagi dan berada dekat dengan Rasulullah SAW, lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku tentang suatu amal yang akan memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka?”
Rasulullah SAW pun menjawab, “Kamu telah menanyakan kepadaku tentang perkara yang besar, padahal sungguh ia merupakan perkara kecil bagi orang yang telah Allah jadikan kecil baginya.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan pokok perkara agama, tiang dan puncaknya?” Mu’adz bin Jabal pun menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda: “Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad.” (HR Tirmidzi).
Hadis ini pun menjelaskan tentang pentingnya ibadah shalat. Shalat menjadi simbol pengabdian paripurna bagi penghambaan kita untuk meraih ridha dari Sang Pencipta. Melalui shalat, kita akan senantiasa mendapatkan balasan istimewa dari Allah Yang Mahamulia.
Allah SWT berfirman, “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS Hud: 114).
Sedikitnya, ada empat kebahagiaan yang dapat kita peroleh karena menjaga shalat. Pertama, ketenangan hati. Hati adalah panglima bagi jiwa dan raga. Melalui shalat, hati kita akan sangat mudah untuk mengingat Allah. Sehingga hadiah atas hati kita di saat mengingat Allah ialah ketenangan.
Allah SWT berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS ar Ra’d: 28).
Kedua, pengampunan atas dosa-dosa. Shalat merupakan amalan yang utama dalam kehidupan. Shalat menjadi penghapus setiap kesalahan. Dari Abu Hurairah RA bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah satu dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap hari? Apakah kalian menganggap masih akan ada kotoran (daki) yang tersisa padanya?”
Para sahabat menjawab: “Tidak akan ada yang tersisa sedikit pun kotoran padanya.” Lalu beliau bersabda: “Seperti itu pula dengan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus semua kesalahan.” (HR Bukhari).
Ketiga, surga yang menawan. Shalat adalah ibadah yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab, shalat merupakan kunci berharga dalam menggapai surga-Nya.
Abu Qatadah bin Rib'iy RA mengabarkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah Ta'ala berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan.’” (HR Abu Daud).
Ibarat bangunan megah nan kokoh yang diperlihatkan. Shalat menjadi fondasi utama. Jalan istimewa untuk meraih kebahagiaan. Tanpanya, kehidupan pun penuh kehampaan. Lewat shalat, cinta-Nya kita dapatkan. Wallahu a’lam,
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.