Nasional
Wilayah Aglomerasi Jawa-Bali Masih Terapkan PPKM Level 3
Capaian vaksin booster di seluruh provinsi luar Jawa-Bali masih di bawah 10 persen
JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, wilayah aglomerasi di Jawa-Bali seperti Jabodetabek, Bali, DIY, Bandung Raya, Surabaya, dan Malang Raya masih berada di level 3. Selain itu, banyak kabupaten kota yang masuk pada asesmen level 3 di antaranya Solo Raya dan Semarang Raya.
Namun, Luhut mengatakan, beberapa kabupaten dan kota saat ini tercatat mengalami kenaikan status PPKM menjadi level 4. Kenaikan asesmen level di masing-masing daerah tersebut disebabkan oleh tingkat rawat inap rumah sakit yang meningkat.
Luhut mengatakan, level asesmen PPKM disesuaikan dengan memberikan bobot lebih besar pada perawatan inap rumah sakit. “Terkait detail mengenai aturan ini akan dituangkan dalam Inmendagri,” kata Luhut, Senin (21/2).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 saat ini lebih tinggi dibandingkan puncak varian delta yang pernah berada di angka sekitar 56 ribu. Ia menambahkan, kasus Covid-19 di 13 provinsi sudah lebih tinggi dari puncak delta.
Ia menyebutkan, 13 provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Papua, Sulut, Lampung, Sulsel, Sumut, NTB dan Sumsel. Namun, lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Bali, Banten, dan NTT mulai menunjukkan tren penurunan.
Luar Jawa-Bali
Dengan kondisi ini, Budi menyebut penyebaran Covid-19 kini sudah bergeser ke luar Pulau Jawa-Bali. "Yang tadinya perbandingannya 97 persen Jawa-Bali, 3 persen luar Jawa Bali sudah jadi 72-28 persen,” kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan, meskipun kasus luar Jawa Bali saat ini mengalami kenaikan, proporsinya masih 23 persen dari kasus aktif nasional.
Angka keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19 di rumah sakit maupun isolasi terpusat provinsi di luar Jawa-Bali saat ini meningkat secara keseluruhan.
Namun, angka BOR di luar Jawa-Bali ini masih di bawah angka BOR nasional yang sekitar 38 persen. “Pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini puncaknya dalam 2-3 minggu ke depan yang perlu diantisipasi," ujar Airlangga.
Antisipasi yang dilakukan pemerintah, yakni ketersediaan obat disiapkan dengan baik, menjalankan program telemedisin, dan vaksinasi. Sebab, masih ada daerah di luar Jawa- Bali dengan cakupan vaksinasi rendah.
Cakupan vaksinasi di bawah 70 persen untuk dosis pertama, yakni Maluku, Papua Barat, dan Papua. Provinsi dengan vaksinasi dosis kedua di bawah 50 persen, yakni Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku dan papua.
Sedangkan untuk vaksin booster, capaian di seluruh provinsi luar Jawa-Bali masih di bawah 10 persen serta capaian lansia masih ada tujuh provinsi yang di bawah 60 persen dan untuk dosis kedua ada 25 persen yang di bawah 60 persen.
"Arahan bapak presiden dosis kedua dan lansia ini dipercepat, dan ini menjadi indikator yang penting diperhatikan," kata Airlangga.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.