Ekonomi
Smelter Feronikel Antam Beroperasi Akhir 2022
PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 MW selama 30 tahun ke depan.
JAKARTA — Pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk di Halmahera Timur, Maluku Utara, yang menahun mangkrak ditargetkan akan beroperasi akhir tahun ini. Konstruksi pabrik sebetulnya telah mencapai 97 persen sejak 2019, tapi polemik pasokan listrik ke smelter baru saja terselesaikan.
“Persoalan suplai listriknya sudah selesai dan akan tersedia tahun ini. Kami bersama PT PLN (Persero) sudah sepakat dan ditargetkan pabrik bisa beroperasi di kuartal IV tahun ini,” kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/2).
PLN secara bertahap akan mengaliri listrik ke smelter Antam pada tahun ini. PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan. PLN menyiapkan kapasitas lebih besar, yaitu 111 MW, untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan. Rencananya, pasokan listrik ini akan terbagi menjadi dua tahap.
Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 51 MW. Kedua, setelahnya PLN selama 12 bulan akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 MW untuk keperluan listrik sepenuhnya smelter feronikel.
“Kapasitas 111 MW ini dedicated untuk mendukung kebutuhan Antam hingga jangka panjang. Silakan jika ke depan Antam membutuhkan tambahan suplai listrik, kami juga sudah siap,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Guna memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PLN akan mendatangkan dua mesin pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dan dual fuel system dari wilayah Sumatra Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW untuk dibawa ke Halmahera Timur. Diharapkan nantinya pasokan listrik untuk smelter Antam lebih optimal.
“Ada beberapa daerah yang saat ini oversupply secara pasokan sehingga pembangkit tersebut saat ini underutilize. Sehingga, ini bisa kita maksimalkan pemanfaatannya untuk smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur,” ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan, kolaborasi dan sinergi ini mampu memperkuat ekosistem BUMN. Apalagi, smelter yang dibangun Antam ini merupakan amanat pemerintah untuk menggenjot produk hilirisasi mineral.
“Kita semua tahu bahwa pembangunan smelter ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Tentunya, multiplier effect sangat banyak dari dorongan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pengembangan wilayah,” kata Darmawan.
Sebelumnya, Direktur Utama Antam Nicolas Kanter menjelaskan, smelter feronikel ini merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Dengan dukungan listrik PLN, smelter yang sudah selesai dibangun ini akan segera beroperasi penuh.
Nico berharap proses pembangunan dan penyambungan listrik akan dilakukan secara cepat, tepat, dan andal sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kontribusi kepada negara dan memberikan manfaat lebih, terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi pabrik.
Menurut Nico, sinergi ini bisa mendorong percepatan hilirisasi mineral. Peran aktif BUMN dalam memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara bisa segera terealisasi. “Kami meyakini dengan sinergi yang baik antara Antam dan PLN, upaya percepatan hilirisasi mineral terutama dalam kaitannya dengan komoditas nikel dapat terlaksana segera,” ujar Nico.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.