Ekonomi
ID Food Gelontorkan Minyak Goreng ke Pasar Tradisional
ID Food berkomitmen menjaga ekosistem rantai pasok pangan.
JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mendistribusikan 12 ton minyak goreng curah kepada pedagang pasar tradisional di Ibu Kota. Holding pangan BUMN itu bekerja sama dengan Apical Group, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DKI Jakarta, dan PD Pasar Jaya Kramat Jati.
Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap implementasi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang mulai berlaku pada 1 Februari 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Sawit.
"Melalui Rajawali Nusindo sebagai anggota ID Food sektor perdagangan mendistribusikan sebanyak 12 ton minyak goreng curah dengan harga terjangkau kepada para pedagang pasar Kramat Jati untuk kemudian didistribusikan lagi kepada konsumen di sekitar wilayah Jakarta Timur, Bekasi, dan sekitarnya dengan harga Rp 11.500 per liter atau sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah," ujar Arief di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, akhir pekan lalu.
Arief berharap, akses harga yang lebih terjangkau bagi para pedagang pasar tradisional dapat memenuhi ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat terhadap kebutuhan minyak goreng.
Sementara itu, Direktur Komersial ID Food Frans Tambunan mengatakan, pendistribusian minyak goreng yang dilakukan kali ini tidak langsung menyasar para konsumen. Hal tersebut bertujuan untuk turut membantu para pedagang pasar tradisional yang belakangan ini kesulitan mencari pasokan minyak goreng dengan harga wajar. Frans menyebut, penyaluran kepada para pedagang akan memberikan dampak keberlanjutan yang lebih luas.
"Pedagang akan memperoleh pasokan minyak goreng yang terjangkau sehingga dapat menjalankan usahanya dan konsumen juga dapat membeli produk dengan harga yang wajar," ungkap Frans.
Sebagai holding BUMN pangan, ujar Frans, ID Food berkomitmen menjaga ekosistem rantai pasok pangan serta mendukung pemerintah dalam stabilitas harga minyak goreng. Menurut Frans, holding pangan telah melakukan pendistribusian minyak goreng ke berbagai wilayah sesuai dengan ketetapan HET yang berlaku.
"Ke depannya, kolaborasi dengan APPSI serta para pelaku usaha lainnya akan terus ditingkatkan sehingga upaya ini semakin luas dan masif," ucap Frans.
Salah satu pedagang minyak goreng di pasar Kramat Jati, Sutardi mengapresiasi adanya pendistribusian minyak goreng curah tersebut. Sutardi mengatakan, banyak pelanggan yang datang ke kios mencari minyak goreng, tapi persediaannya selalu habis. "Kalau stok tersedia, harganya cukup tinggi sehingga memberatkan konsumen," kata Sutardi.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai, kebijakan HET minyak goreng curah dapat diterapkan di pasar tradisional seiring digelontorkannya minyak goreng dengan harga murah. Dengan adanya stabilisasi harga minyak goreng curah diharapkan seluruh jenis kemasan minyak goreng akan mengikuti aturan HET.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan, pedagang saat ini mulai melakukan pencampuran minyak goreng khususnya jenis curah dengan harga mahal serta stok baru dengan harga murah. Akibatnya, saat ini masih ditemui harga minyak goreng curah yang mencapai level Rp 14 ribu per liter atau melebihi ketentuan HET.
Menurut Lutfi, diperlukan waktu karena wilayah Indonesia yang luas. Akan tetapi, Kemendag akan terus mengawasi peredaran minyak goreng di pasar tradisional terutama untuk jenis curah.
"Ketika nanti pasar curah sudah terbentuk, maka tekanan permintaan di retail modern akan berkurang sehingga kondisi suplai akan normal dan harga ikuti HET," katanya.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.