Kisah Dalam Negeri
Warna Krem yang Memantik Rindu Seragam Lama
Sebagian petugas keamanan tak sreg dengan warna seragam satpam terkini.
OLEH EVA RIANTI, ALI MANSUR
Tidak suka pada pandangan pertama. Itulah yang dirasakan sejumlah satuan pengamanan (satpam) ketika ditanya tentang seragam baru mereka. Walapun begitu, seragam warna anyar itu telah diresmikan oleh Korbinmas Baharkam Polri pada Rabu (2/2), kemarin.
Seragam baru berwarna krem tersebut langsung membuat sejumlah satpam di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kurang tertarik. Salah satunya Sigit (26 tahun) yang mengaku rindu dengan seragam lamanya. Menurut dia, dari segi warna dan bahan, seragam pada 2018-2019 membuatnya nyaman.
"Lebih enak yang dulu warna biru, bahannya enggak tebal. Warnanya juga enggak cepat kotor, di lapangan kan kena debu," kata dia saat ditemui Republika di lokasi pekerjaannya di Serpong, Rabu (2/2).
Jika boleh memilih, Sigit ingin seragam satpam yang dahulu itu kembali digunakan. Namun ia menyadari pilihan itu tidak ada. Sigit akan mengikuti aturan yang diterapkan. "Ngikut saja. Tergantung pemerintah saja," kata dia.
Satpam lainnya, Muslimin (20) mengaku merasakan hal yang sama. Ia telah mengetahui adanya seragam baru tersebut, namun dirinya masih mengenakan seragam yang lama yang membuatnya mirip polisi. "Seragam yang baru menurut saya bagusan yang ini. Kalau yang (seragam baru) itu kurang sreg," kata Muslimin.
Sejauh ini, dia mengaku hanya keberatan soal warna saja. Sebab, dia belum bisa memastikan akan suka atau tidak setelah mengetahui bahan atau aspek lain pada seragam tersebut.
"Tapi bagaimanapun, mau enggak mau ya tetap pakai, yang namanya peraturan," kata dia.
Korbinmas Baharkam Polri secara resmi mengenalkan warna baru segaram satuan pengamanan (satpam) dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-41 Satpam, di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/2) pagi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan, upacara itu sekaligus mengenalkan warna seragam baru satpam yang berganti dari warna cokelat muda menjadi warna krem. “Iya betul, tanggal 2 Februari dikenalkan (seragam baru),” kata Ramadhan.
Ahmad Deny, seorang Satpam di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mengaku sedikit kecewa dengan warna baru seragamnya. Dia menilai seragam terbaru terlalu cerah sehingga mudah kotor. "Kalau dibilang rapi, ya rapi, tapi kalau kotor enggak enak kita memandangnya," kata Deny, kemarin.
Sama dengan Sigit, Pria asal Banten itu mengaku lebih suka seragam warna biru. Selain tidak mudah kotor, seragam itu sudah melekat di masyarakat sebagai ciri khas Satpam. "Harapannya balik ke warna biru sepertinya kecil kemungkinan, untuk kita balik lagi ke warna biru khasnya Satpam, tapi kalau bisa cukuplah, enggak usah ganti-ganti lagi," kata Deny.
Sindiran
Bukan saja perkara tidak suka. Seragam baru itu membuat para satpam juga sebagai bahan sindirian. Sejumlah warganet menyebut seragam itu mirip polisi India. Akun TikTok @normnsyah mengunggah sebuah video para satpam mengenakan seragam mereka yang terbaru.
Ungguhan tersebut pun langsung dibanjiri komentar beragam. "Beneran kaya polisi India lama-lama," kata pemilik akun TikTok bernama Yesyeryn Sebastian pada Senin (31/1).
Pemilik akun w1nd4_93 lebih mendetail. Seragam baru itu, kata dia, mirip seragam polisi di film kartun India Shiva. "Kaya polisi di film shiva, enggak sih?" tanya dia.
Lalu, pemilik akun TikTok bernama Endru mengatakan, lebih suka seragam yang lama daripada yang sekarang. "Jujur aku lebih bangga dengan seragam lama satpam. Kemeja putih celana biru dongker. Salam dari anak satpam," kata dia.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.