Internasional
Jenazah Korban Pembakaran di Sorong Diterbangkan
Dari sembilan tersangka, satu di antaranya sebagai anak di bawah umur.
SORONG – Jenazah Indah Sukmadani atau DJ Indah Cleo diterbangkan ke kampung halamannya di Provinsi Sumatra Barat pada Ahad (30/1). Indah merupakan satu dari 17 korban aksi pembakaran karaoke di Kota Sorong, Provinsi Papua, pada 25 Januari 2022.
Setelah kepolisian menyerahkan jenazah kepada keluarga, jenazah Indah dibawa dari kamar jenazah RSUD Sele be Soluke bandara pada Ahad pukul 07.00 WIT. Di ruang kargo Bandara Domine Eduard OsokKota Sorong, keluarga mendoakan jenazah Indah sebelum dinaikkan ke pesawat untuk diterbangkan ke kampung halamannya.
Sukma Wardani, adik kandung DJ Cleo, menangis saat paman dan anggota keluarga lain mendoakan jenazah Indah sebelum diberangkatkan ke Bukittinggi. Menurut Soni, paman Indah, jenazah akan dimakamkan di sebelah makam ayahnya pada Senin (31/1) hari ini.
Selain jenazah Indah, jenazah korban Fermansyah Syahputra juga dijemput oleh keluarga untuk diterbangkan ke kampung halamannya di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Jenazah Indah, Fermansyag, dan Vicram Kenoras berhasil terindetifikasi pada Sabtu (29/1).
Sementara itu, Polda Papua Barat, dan Polres Sorong Kota, telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka terkait bentrokan maut yang menewaskan 18 orang tersebut. Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Tornagogo Sihombing mengatakan, dari penyidikan sementara ini, tim kepolisian gabungan juga menetapkan tujuh orang sebagai buronan daftar pencarian orang (DPO) terkait kerusuhan antarkelompok luar Papua itu.
Berdasarkan penyidikan, polisi dua tersangka berinisial MTL alias M dan RT pada Kamis (27/1). Keduanya diduga berperan sebagai pelaku pembacokan terhadap satu korban tewas atas nama Khani Rumaf.
Dari penangkapan tersebut, polisi menangkap sembilan tersangka lainnya pada Sabtu. Sembilan tersangka ini diduga terlibat dalam perusakan dan pembakaran karaoke Double 0.
“Untuk tersangka pengrusakan dan pembakaran, di antaranya AA, FM, HW, KH, AAF, IR, dan JF, AR, serta RR,” ujar Tornagogo dalam siaran pers yang disampaikan Kabid Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Adam Erwindi kepada Republika.
Dari sembilan tersangka, satu di antaranya sebagai anak di bawah umur, yakni RR. RR diduga berperan sebagai penyedia senjata terhadap salah satu buronan DPO yang terlibat dalam kasus tersebut. Tornagogo mengatakan, tujuh tersangka yang buron, yakni berinisial NB, HR, P, HT, MSB, YR, dan G.
Bentrokan maut terjadi di Sorong Kota, pada Senin (24/1) malam, atau Selasa (25/1) dini hari waktu setempat. Menurut versi kepolisian, bentrokan tersebut terjadi antara sesama orang atau kelompok dari luar Papua.
Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing memastikan dua kedua kelompok yang terlibat bentrokan di Sorong, telah bersepakat berdamai. Kendati demikian, kedua kelompok itu menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
"Kedua belah pihak bersepakat untuk damai dan menyerahkan segala pengungkapan kasus terhadap pihak kepolisian," ujar Tornagogo dalam keterangan yang di terima Republika, Sabtu (29/1).
Selain itu, kata Tornagogo, kedua belah pihak juga bersepakat untuk tidak memperpanjang masalah yang berpotensi memicu aksi susulan lainnya. Kemudian kedua kelompok itu memberi dukungan kepada aparat kepolisian guna mengusut peristiwa itu hingga tuntas.
"Hasil pertemuan pihak manajemen (tempat hiburan) bertanggung jawab seluruhnya atas segala administrasi baik formil maupun materiil seluruh tanggungan korban dan keluarga," kata dia.
Kemudian, lanjut Tornagogo, sebagai upaya preventif guna menghindari aksi lainnya dan merampungkan proses penyidikan, Polda Papua Barat bersama dengan Komunitas Seni Band Kota Sorong telah menggelar pertemuan. Sampai dengan saat ini, polisi telah menangkap 11 orang tersangka terkait dengan peristiwa bentrokan tersebut.
"Melakukan penangkapan terhadap tersangka yang sudah ditetapkan. Melakukan penahanan terhadap tersangka yang sudah diamankan 11 tersangka," ucap Tornagogo.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.