JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana membeli kembali saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai nominal seluruh buyback diperkirakan Rp 3 triliun. 

Buyback dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pembelian dilakukan bertahap dengan terlebih dulu memperhatikan kondisi likuiditas serta permodalan dan peraturan yang berlaku. 

"Buyback dilakukan melalui BEI, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (24/1). 

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengonfirmasi, jumlah nilai nominal seluruh buybacksaham diperkirakan sebesar-sebesarnya Rp 3 triliun. 

Menurut dia, rencana buyback saham ditujukan sebagai insentif ataupun reward kepada Insan Brilian (Pekerja BRI). Dari sisi lain, perseroan bermaksud menyinambungkan aspirasi pekerja untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI. 

“Dari sisi permodalan, buyback diyakini tidak memengaruhi kondisi keuangan perseroan. Modal kerja perseroan, sampai saat ini, memadai untuk membiayai kegiatan usaha secara jangka panjang,” ujarnya kepada Republika, kemarin.

Adapun strategi BRI pada 2022 berfokus menjaga fundamental perusahaan agar bisnis dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan. Dari sisi pertumbuhan kredit, pendorong utama pertumbuhan kredit BRI masih akan ditopang segmen mikro dan konsumer. 

Segmen kecil difokuskan pada transaction based loan dan segmen korporasi didorong pada optimalisasi value chain Aestika juga menyebut, penyaluran kredit akan tetap tumbuh selektif.

Salah satunya, ungkap dia, memanfaatkan stimulus bisnis pemerintah serta melakukan eksplorasi new growth engine, termasuk optimalisasi sinergi ultramikro serta salary based loan yang lebih kompetitif.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat