Kesebelasan Barcelona. | EPA-EFE/Quique Garcia

Olahraga

Barcelona Belum Bangun dari Tidur Panjang

Barcelona justru kembali menelan pil pahit. Langkah mereka kandas di semifinal.

Bertubi-tubi nasib sial dialami Barcelona sepanjang musim ini bergulir. Beberapa bulan lalu, Barca gagal melanjutkan petualangan di Liga Champions. Rasanya hal semacam ini bukanlah pemandangan yang lazim.

Aneh ketika melihat lambang Blaugrana hilang dari babak knockout kompetisi paling elite di Benua Biru tersebut. Setelahnya, sang raksasa Katalunya berkesempatan meraih trofi di Piala Super Spanyol.

Namun, sayang sekali, Barcelona justru kembali menelan pil pahit. Langkah mereka kandas di semifinal. Teranyar, Frenkie de Jong dan rekan-rekan juga tak bisa melangkah lebih jauh di pentas Copa del Rey.

Barca bertemu tuan rumah Athletic Bilbao pada babak 16 besar kompetisi tersebut. Dalam duel di Stadion San Memes, Jumat (21/1) dini hari WIB, Los Cules menyerah 2-3 dari Bilbao. Kejar-mengejar gol tersaji sepanjang 120 menit.

Pada akhirnya, pelatih kubu tamu, Xavi Hernandez, mengakui kedigdayaan Los Leones. Ia melihat Iker Muniain dan rekan-rekan tampil impresif. Menurut Xavi, anak asuhnya telah berusaha maksimal.

Namun, Bilbao terlampau tangguh. Para jugador Los Leones bermain dengan intensitas tinggi. Tuan rumah nyaris selalu unggul dalam perebutan bola.

"Mereka sangat kuat. Itu sulit bagi kami. Kami tidak punya pilihan lain selain terus percaya pada proyek ini," kata Xavi, dikutip dari Football Espana.

Artinya, ia tetap dalam jalur mematangkan skuad mudanya. Tentu saja misi Barcelona adalah kembali ke habitat asli. Sebuah tim yang selalu bersaing memperebutkan gelar di semua kompetisi.

Kali ini, ada dua ajang tersisa yang menjadi panggung Barca. Pedri dan kawan-kawan masih akan menjalani rutinitas di La Liga Spanyol, kemudian berjuang di Liga Europa.

Xavi berharap para penggawa Blaugrana memberikan segalanya sehingga bisa terus berproses menjadi lebih baik. Pada saat yang sama, kesenjangan antara raksasa Katalunya dengan Real Madrid makin lebar.

Kedua tim terlibat rivalitas memanas sepanjang sejarah sepak bola. Kali ini, Madrid menjulang sendirian. El Real masih berkiprah di panggung paling elite di Eropa.

Los Blancos berada di puncak klasemen La Liga. Beberapa hari lalu, skuad polesan Carlo Ancelotti meraih trofi Piala Super Spanyol di Riyadh. Teranyar, Vinicius Junior dkk lolos ke perempatfinal Copa del Rey.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FC Barcelona (fcbarcelona)

Real Madrid melaju

Pada babak 16 besar, Madrid menyudahi perlawanan tuan rumah Elche di Estadio Manuel Martinez Valero, Jumat (21/1) dini hari WIB. Setelah bertempur selama 120 menit, Los Merengues mengalahkan Los Franjiverdes dengan skor tipis, 2-1.

"Saya sangat senang. Saya pikir permainan ini memberi saya kebahagiaan terbesar sepanjang musim ini. Tim kami menunjukkan kerendahan hati, karakter, dan kekuatan. Mereka tidak pernah menyerah," ujar Ancelotti, dikutip dari Football Espana.

Secara individu, kemenangan di markas Elche menandai tahapan baru Don Carlo bersama Madrid. Ia pelatih ketujuh yang mampu menangani El Real hingga 150 pertandingan. Selama periode tersebut, juru taktik asal Italia itu meraih 113 kemenangan, merasakan 19 kekalahan, dan 18 duel lainnya berkesudahan imbang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat