Olahraga
Novak Djokovic Didesak untuk Divaksinasi Covid-19
Novak Djokovic juga diketahui sering melakukan perjalanan ke Spanyol
MADRID — Juru bicara Pemerintah Spanyol Isabel Rodriguez mengatakan, bintang tenis Novak Djokovic harus memberi contoh dan divaksin Covid-19. Itu ia nyatakan saat ditanya mengenai kemungkinan petenis nomor satu dunia itu diizinkan untuk berkompetisi di Spanyol yang tidak mewajibkan vaksinasi.
Sebelumnya, sang petenis Serbia dideportasi dari Australia, Ahad waktu setempat, menjelang Australian Open setelah memasuki negara itu tanpa vaksinasi dengan pengecualian medis. "Apa yang harus dilakukan Tuan Djokovic adalah mendapatkan vaksinasi, itu akan menjadi hal yang paling masuk akal untuk dilakukan," kata Rodriguez, dikutip dari Reuters, Rabu (19/1).
"Memimpin dengan memberi contoh adalah penting dan inilah yang dilakukan oleh para olahragawan dan perempuan hebat negara kita. Misalnya, Tuan (Rafael) Nadal," ujarnya menambahkan, merujuk pada salah satu saingan berat Djokovic yang sama-sama memegang 20 gelar juara Grand Slam.
Meski vaksinasi tidak wajib di Spanyol, tingkat vaksinasi di negara itu adalah salah satu yang tertinggi di Eropa. Djokovic juga diketahui sering melakukan perjalanan ke Spanyol, tempat dia memiliki sebuah rumah di resor selatan Marbella. Dia menghabiskan beberapa hari di sana pada akhir Desember dan awal Januari, dan rekaman video menunjukkan dia berlatih di sana.
Aturan Spanyol saat ini mengharuskan orang untuk menunjukkan sertifikat vaksin, tes PCR negatif, atau sertifikat telah pulih dari Covid-19 untuk masuk ke negara itu sehingga Djokovic seharusnya bisa berkompetisi di Mutua Madrid Open pada 26 April-8 Mei. Djokovic sempat dinyatakan positif Covid-19 pada Desember 2021.
Setelah dideportasi
Petenis Novak Djokovic tiba di Dubai pada Senin (17/1) pagi setelah dideportasi dari Australia. Djokovic dideportasi setelah kalah dalam upaya pengadilan terakhir untuk tetap bisa tinggal di Negeri Kanguru tersebut.
Hakim Pengadilan Federal Australia menolak banding Djokovic setelah pemerintah Australia mencabut visa pemain tenis dunia itu, karena tidak divaksinasi. Keputusan tersebut mengakhiri harapan Djokovic untuk mempertahankan gelar juarw Australia Open dan memenangkan rekor Grand Slam ke-21.
Pesawat Emirates yang membawa Djokovic mendarat di Dubai setelah penerbangan selama 13,5 jam dari Melbourne. Bandara Internasional Dubai tampak sepi pada Senin pagi, saat penerbangan dari Australia dan Asia mulai berdatangan. Penumpang yang wajib berjalan keluar dari terminal, bertepatam dengan kumandang adzan subuh.
Tidak diketahui ke mana Djokovic berencana melakukan perjalanan selanjutnya. Sementara turnamen tenis Dubai Duty Free, yang dimenangkan Djokovic pada 2020 akan dimulai pada 14 Februari. Dubai tidak menetapkan mandat vaksinasi kepada pelancong. Namun mereka harus menunjukkan hasil tes PCR negatif untuk naik ke pesawat.
View this post on Instagram
Visa Djokovic awalnya dibatalkan pada 6 Januari oleh pejabat perbatasan yang memutuskan bahwa, dia tidak memenuhi syarat pengecualian medis dari untuk pengunjung yang tidak divaksinasi. Djokovic mendapatkan keringanan dari aturan vaksin turnamen, karena dia telah terinfeksi virus korona dalam enam bulan sebelumnya.
Djokovic memenangkan banding untuk tetap mengikuti turnamen, tetapi menteri imigrasi Australia kemudian mencabut visanya. Tiga hakim Pengadilan Federal pada Ahad (16/1) memutuskan dengan suara bulat untuk membatalkan visa Djokovic.
Vaksinasi menjadi persyaratan wajib bagi siapa pun di turnamen Australia Open, termasuk pemain, pelatih, atau siapa pun di lokasi turnamen. Lebih dari 95 persen dari 100 pemain dan ofisial yang terlibat dalam turnamen tersebut telah divaksinasi. Sementara, dua petenis yaitu Tennys Sandgren dari Amerika Serikat, dan Pierre-Hugues Herbert dari Prancis melewatkan turnamen besar pertama tahun ini karena persyaratan vaksin.
Upaya Djokovic untuk mendapatkan pengecualian medis karena tidak divaksinasi memicu kemarahan di Australia. Negara tersebut memberlakukan penguncian ketat di sejumlah kota, dan pembatasan perjalanan internasional untuk mengendalikan penyebaran virus korona.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.