Nasional
Pemerintah Jamin Ketersediaan Obat Covid-19
Kemenkes telah mengamankan masing-masing 400 ribu tablet obat Covid-19 Molnupiravir dan Paxlovid
JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, pemerintah terus menjamin ketersediaan obat Covid-19 di dalam negeri, yakni Molnupiravir dan Paxlovid. Obat ini digunakan untuk mengantisipasi gelombang lanjutan dari virus Covid-19.
“Untuk mengantisipasi gelombang lanjutan virus SarsCov-2, salah satunya dengan menyediakan obat antivirus baru, yakni Molnupiravir dan Paxlovid,” kata Reisa, Rabu (19/1).
Saat ini, Kemenkes telah mengamankan masing-masing 400 ribu tablet Molnupiravir dan Paxlovid. Kedua obat ini ditargetkan dapat diproduksi dalam negeri, yaitu pada April atau Mei untuk Molnupiravir dan Maret atau April untuk Paxlovid. Selain itu, pemerintah juga sudah memproses pendatangan Paxlovid pada Februari.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar obat Covid-19 tidak hanya tersedia di puskesmas maupun rumah sakit pemerintah, tapi juga di berbagai apotek. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku, pihaknya masih akan menentukan obat mana yang bisa dibeli umum tanpa resep dokter.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan kunjungan ke Kota Depok untuk pengecekan kesiapan menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.
"Kunjungan kerjanya tersebut dilakukan untuk menyambangi Dinkes Kota Depok guna berkoordinasi terkait kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian baru yaitu Omicron," ujar Kepala Dinkes Provinsi Jabar, R Nina Susana Dewi, di Balai Kota Depok, Rabu (19/1).
Lanjut Nina, beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Jabar, untuk kasus tertinggi berada di Kota Depok. "Kami sengaja datang untuk memastikan kesiapan Depok dalam menghadapi lonjakan kasus," terangnya.
Menurut Nina, saat ini Depok sudah sangat siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Tentunya dengan berbagai strategi yang dilakukan, Dinkes Jabar juga akan siap mengawal upaya yang dilakukan tersebut. "Koordinasi akan terus kami lakukan dan turut membantu pengawalan untuk di Kota Depok," jelasnya.
Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, pihaknya sudah melakukan monitoring dan antisipasi kenaikan kasus Covid-19. Yaitu dengan meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T), termasuk di sekolah-sekolah.
"Selain itu, kami gencar mengingatkan kepada masyarakat untuk menerapkan kembali protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Kami juga sampaikan kepada sejumlah rumah sakit untuk bersiaga dan menyiapkan tempat karantina isolasi," ungkapnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.