Khazanah
Garuda Mulai Terbangkan Jamaah Umrah
Garuda akan menyiapkan pesawat sesuai kebutuhan jamaah umrah
JAKARTA – Calon jamaah umrah Indonesia kembali diterbangkan ke Tanah Suci. Pada Rabu (12/1), sebanyak 260 jamaah berangkat ke Tanah Suci dari Bandara Soekarno-Hatta dengan maskapai Garuda Indonesia. Ini pertama kalinya Garuda Indonesia menerbangkan jamaah umrah setelah terhenti selama hampir dua tahun.
"Sebanyak 260 jamaah umrah," kata Direkut Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, saat dihubungi Republika, Rabu (21/1).
Bulan lalu, tak lama setelah Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa Indonesia akan kembali memberangkatkan jamaah umrah, Irfan menyatakan bahwa Garuda siap menerbangkan jamaah umrah Indonesia.
“Kita selalu siap kok, hanya perlu menunggu finalisasi teknis,” ujar Irfan kepada Republika, kala itu.
“Tentu ini menjadi angin segar bagi kami, dan kami sudah mempersiapkan diri, selalu,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan armada sesuai dengan kebutuhan, serta melakukan persiapan operasional lainnya untuk memastikan jamaah umrah Indonesia merasa lebih aman dan nyaman dalam perjalanan menuju Tanah Suci.
“Kami berupaya memastikan para jamaah bisa kembali merasakan layanan terbaik dalam perjalanan menuju Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air,” ujar Irfan.
View this post on Instagram
Wakil Ketua Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (AMPUH), Tri Winarto, membenarkan adanya penerbangan perdana jamaah umrah bersama maskapai Garuda Indonesia. "Hari ini tanggal 12 Januari 2022, pukul 12.00 WIB akan ada penerbangan perdana Garuda Indonesia langsung dari Jakarta menuju Madinah," katanya.
Menurut Tri, Garuda menyambut baik penerbangan perdana ini. Bahkan, lanjut dia, manajemen Garuda menggelar seremoni keberangkatan umrah perdana ini sebagai bentuk rasa syukur.
Jamaah yang diterbangkan Garuda ini telah melalui proses skrining kesehatan dan karantian selama 24 jam. Karantina menjadi salah satu syarat penting bagi para calon jamaah umrah. "Dengan kenormalan baru, karantina di Saudi dan karantina di Indonesia," katanya.
Jamaah, lanjut Tri, sangat antusias berangkat ke Tanah Suci menggunakan Garuda. Hal ini membuktikan, Garuda masih diminati jamaah umrah. "Saya melihat antusiasme jamaah umrah yang luar biasa, sampai (daya tampung) full,’’ ujar dia.
Terkait biaya umrah, Pemilik Travel Taqwa Tours, Rafiq Jauhary, menyatakan, para calon jamaah pada umumnya tidak keberatan dengan biaya umrah yang secara total bisa mencapai sekitar Rp 40 juta. Mereka paham dan memaklumi akan ada tambahan biaya jika menunaikan ibadah umrah di masa pandemi.
"Dalam hal biaya mereka cukup memaklumi jika ada kenaikan," ujar dia.
Meski tak mempermasalahkan biaya, lanjut Rafiq, para jamaah umumnya merasakan berat dengan aturan protokol kesehatan, misalnya durasi karantina yang panjang. Hal lain yang memberatkan jamaah, kata dia, adalah kebijakan satu pintu (one gate policy). Sementara ini pemerintah meminta jamaah terbang hanya dari Bandara Soekarno-Hatta.
Kebijakan karantina, menurut Rafiq, membuat jamaah yang masih aktif bekerja merasa tidak nyaman. Sebab, mereka harus mengajukan cuti panjang untuk bisa menjalankan ibadah umrah.
"Jamaah yang masih usia produktif sangat sulit mendapatkan cuti kerja," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.