Gubernur Banten Wahidin Halim meresmikan Tugu Pamulang Tangerang Selatan | Youtube

Bodetabek

Sekarang Tugu Pamulang Sudah Bisa Dibanggakan Tangsel

Ada ornamen khas Tangerang Selatan yang menghiasi Tugu Pamulang

OLEH EVA RIANTI 

Polemik Tugu Pamulang telah menjadi cerita tersendiri bagi warga Tangerang Selatan (Tangsel), khususnya wilayah Pamulang. Tugu yang berlokasi di Bundaran Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangsel, Banten, itu kini telah beralih citranya. Dari awalnya jadi bahan olokan, kini dibanggakan seusai direvitalisasi dan diresmikan pada 8 Januari lalu.

Revitalisasi Tugu Pamulang dilakukan seusai ramainya perbincangan warganet dan viral pada sekitar April 2021. Bangunan tugu itu mendapatkan kritikan keras terkait desain yang jauh berbeda dari rancangannya, bahkan dianggap tak ubahnya seperti toren air.

“Sekarang lebih bagus. Bangga intinya mah, ada ikon Pamulang, ikon Tangsel,” ujar Iwan (38 tahun), salah satu warga Pamulang, saat ditemui di sekitar lokasi acara peresmian revitalisasi Tugu Pamulang, akhir pekan lalu.

Iwan mengatakan, sebagai warga Pamulang, dia mengaku desain Tugu Pamulang yang telah direvitalisasi berbeda dibandingkan sebelumnya. Menurutn dia, tugu tersebut saat ini lebih artistik dan mencirikan Kota Tangsel.

Senada, warga Pamulang lainnya, Udin (25), mengatakan, sebelumnya dirinya ikut menilai bahwa Tugu Pamulang sama sekali tidak menarik, bahkan buruk. “Yang sekarang lebih menarik, bernilai seni lah, ada beberapa ornamen yang nunjukin khas Tangsel. Kalau yang dulu kan memang enggak banget ya,” ujar Udin.

Meskipun melayangkan pujian untuk hasil revitalisasi Tugu Pamulang, Udin mengkritik Pemprov Banten ihwal pembangunannya. Menurut dia, pembangunan Tugu Pamulang yang diketahui awalnya dibangun pada 2018 dinilai gagal karena tidak dibangun sesuai rancangan desain, padahal telah menghabiskan ratusan juta rupiah. Dia berharap revitalisasi yang juga menghabiskan dana cukup besar kali ini tidak sia-sia begitu saja.

Sementara, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, revitalisasi bangunan Tugu Pamulang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 700 juta. Anggaran itu mengalami kenaikan dari rencana awal sebesar Rp 400 juta.

Arlan mengatakan, revisi anggaran terjadi usai dilakukan koordinasi dari hasil sayembara desain mengenai kebutuhan bahan material dalam proses pembangunannya. “Awalnya Rp 400 juta, kemudian setelah hasil sayembara kita koordinasi, kebetulan selama pelaksanaan dan desain, dari dewan juri dan pemenangnya (sayembara) langsung ikut dalam perencanaan material, jadi akhirnya anggaran menjadi Rp 700 juta,” kata Arlan.

Tugu Pamulang hasil revitalisasi meliputi beberapa bagian, meliputi dasar (base), pilar dan panel, kepala, serta mahkota. Dari beberapa bagian tersebut terselip nilai-nilai kekhasan Banten serta Tangsel. Seperti ada ilustrasi klasik suasana Pelabuhan Karangantu Masa Kesultanan Banten berupa bentuk biduk pada bagian kepala, serta beberapa ornamen yang dinilai menunjukkan religiusitas Kota Tangsel.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humas Kota Tangsel (humaskotatangsel)

“Kita integrasikan antara kekhasan Pemprov Banten dan Pemkot Tangsel. Tangsel jelas (bagian dari desain Tugu Pamulang) terlihat dari ornamen bunga melati, terus buku, Tangsel kan mottonya cerdas religius, lalu ada juga motif Betawi. Kalau kekhasan Pemprov Banten, kita punya Pelabuhan Karangantu,” ujar dia.

Ke depannya, Arlan mengatakan, Tugu Pamulang akan disempurnakan dengan taman serta pagar pada bagian bawahnya. Juga akan dilengkapi dengan suara azan yang berkumandang pada waktu shalat tiba. Dalam proses perawatannya, dia mengatakan, membutuhkan biaya sekitar Rp 50 juta per tahun.

“Evaluasinya, kalau kita buat pembangunan atau ikon di salah satu daerah, kita buka komunikasi dengan masyarakat, misalnya dengan mengadakan sayembara. Karena ternyata walaupun ketika pemerintah sudah meng-hire konsultan yang kita anggap sudah profesional, belum tentu diterima masyarakat,” kata dia menambahkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat