NIKOSIA – Ilmuwan Siprus telah menemukan strain Covid-19 yang dijuluki “deltakron”. Varian tersebut merupakan kombinasi antara delta dan omikron.

Kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler Siprus Leondios Kostrikis adalah ilmuwan yang menemukan kemunculan varian tersebut. “Saat ini, ada koinfeksi omikron serta delta dan kami menemukan strain ini yang merupakan kombinasi dari keduanya,” kata dia saat diwawancara Sigma TV pada Jumat (7/1), dilaporkan Bloomberg, Ahad (9/1).

Kostrikis menamakan varian tersebut sebagai deltakron. Sebab, tanda-tanda genetik mirip omikron ditemukan dalam genom delta. Dia menyebut, sekitar 25 kasus deltakron telah ditemukan. “Tapi, terlalu dini untuk mengatakan seberapa merusak jenis (deltakron) ini,” ucapnya.

Belum lama ini, Israel juga menemukan kasus flurona. Dalam kasus tersebut, seseorang terinfeksi Covid-19 dan virus influenza pada saat bersamaan. Para ahli mengatakan, kasus flurona kemungkinan akan tumbuh karena penyebaran cepat varian omikron.

AS kewalahan

Saat ini, omikron telah menjadi varian dominan di sejumlah negara. Amerika Serikat (AS) menghadapi ledakan kasus karena omikron. Akibatnya, sejumlah layanan dasar masyarakat terabaikan.

Anggota tim garda depan, seperti personel rumah sakit, sekolah, dan badan pemerintah telah mengerahkan tenaga untuk menjaga keselamatan warga. Namun, mereka khawatir hingga berapa lama lagi mereka dapat bertahan.

"Menurut saya, ini mengingatkan semua orang saat Covid-19 muncul pertama kali dan saat ada gangguan besar yang mengguncang setiap sendi kehidupan normal kita," kata Tom Cotter, direktur tanggap darurat di lembaga nirlaba bidang kesehatan global, Project HOPE, Sabtu (8/1).

"Kenyataan yang menyedihkan adalah tidak cara untuk memperkirakan apa yang akan terjadi berikutnya sampai tingkat vaksinasi global naik," kata Cotter.

Sejumlah penumpang pesawat internasional antre pemeriksaan setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (7/1). - (ANTARA FOTO/Fauzan)

SHARE    

 

Kondisi di Kansas, AS, menjadi salah satu contoh. Ambulans melaju menuju rumah sakit terdekat untuk mengantarkan pasien sakit. Namun, entah berapa kali mereka harus memutar arah karena rumah sakit yang dituju sudah penuh pasien. Ini membuat pasien dan keluarganya makin panik. Di County Johnson, Kansas, petugas paramedis harus bekerja 80 jam per pekan.

Dr Steve Stites, kepala medis di University of Kansas Hospital, menuturkan, pasien cuci darah sebuah rumah sakit kecil harus ditolak rumah sakit besar karena kewalahan dengan pasien Covid-19. Akibatnya, staf rumah sakit kecil tersebut harus menjalankan proses cuci darah dengan dipandu buku petunjuk.

Pasien Covid-19 di University of Kansas Hospital pun menunjukkan kenaikan. Pada 1 Desember ada 40 pasien dan pada Jumat (7/1) ada 139 pasien Covid-19. Pada saat yang bersamaan, lebih dari 900 pegawai sakit atau sedang menanti hasil tes. Jumlah itu mewakili  tujuh persen dari 13.500 pegawai rumah sakit tersebut.

Sementara, kekurangan tenaga kerja di New York City menyebabkan kelambatan di sektor angkutan sampah, layanan transportasi kereta bawah tanah, pemadam kebakaran, dan layanan darurat. Bandara di Phoenix bahkan menutup pos pemeriksaan dan sekolah di seantero negeri itu juga harus berjuang mendapatkan guru yang dapat mengajar di kelas.

Meski penelitian awal menunjukkan omikron memiliki risiko lebih kecil untuk menyebabkan keparahan, varian ini menyebabkan kasusnya melejit di AS. Omikron menyebar jauh lebih mudah dari varian atau jenis virus korona lain.

Sementara, apotek di Boise, Idaho, AS, dipenuhi antrean sebelum waktu buka. Apotek juga menghadapi tantangan lain, yaitu kekurangan staf karena sakit atau memutuskan berhenti bekerja.

Di Los Angeles, AS, lebih dari 800 polisi dan pemadam kebakaran harus istirahat karena terinfeksi virus korona. Akibatnya, layanan ambulans dan pemadaman kebakaran berjalan lebih lambat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat