Nostalgia God Bless. Grup musik God Bless tampil saat gelaran Jogjarockarta di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Ahad (1/3). God Bless mengobati kerinduan penggemar dengan lagi hits seperti Rumah Kita, Semut Hitam, dan hits lainya. Wihdan/ Republika | Wihdan Hidayat/ Republika

Geni

Konser Musik Kreatif di Era Hibrida Daring dan Luring

Oslo Ibrahim merupakan seorang pemusik yang semangat berkarya

OLEH SHELBI ASRIANTI

Selama dua tahun masa pandemi, terdapat sejumlah perubahan di belantika musik. Kini, dunia musik menghadapi era hibrida atau kombinasi antara daring dan luring beserta tantangan dan peluangnya.

Keterbatasan melakukan konser musik luring pada masa pandemi justru membuka celah inisiatif berbagai pertunjukan daring. Di tengah pembatasan kegiatan pun, musisi bisa memanfaatkan waktu untuk produksi karya.

Direktur Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Mohammad Amin, mengutip data dari Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2021. AMI menerima 4.645 karya, naik drastis dibandingkan 2020 (2.971 karya) dan 2019 (1.973 karya). Ini menunjukkan bahwa pandemi tidak menyetop proses kreatif berkarya, distribusi, ataupun akses musik.

"Tantangannya terletak pada bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mengadopsi teknologi yang terus berkembang," ujar Amin pada forum diskusi "Breakfast with Resso (BwR)" yang digelar aplikasi streaming musik sosial Resso, Senin (27/12).

Sejalan dengan itu, pemerintah akan mengupayakan produk hukum untuk melindungi pelaku industri musik sesuai perkembangan teknologi. Dia juga mengapresiasi peran layanan streaming dalam penyelenggaraan event musik hibrida sehingga mampu menjangkau audiens di luar area luring.  

Semangat untuk terus berkarya dirasakan penyanyi Oslo Ibrahim. Penerapan aturan pembatasan sosial justru mendorong Oslo untuk lebih produktif. Dia merasa bersalah jika tidak melakukan apa-apa.

"Jadi, gue mulai membuat lagu dan sekarang gue punya satu album dan dua EP (extended play atau mini album). Next untuk 2022 akan ada EP lagi dan beberapa single terbaru," kata dia.

Menurut Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) sekaligus CEO Berlian Entertainment, Dino Hamid, berpendapat, adaptasi, inovasi, dan kolaborasi merupakan kunci untuk bertahan pada era hibrida. Dia pun berusaha melakoninya dengan cara menyelenggarakan "Drive-in Concert".

Konsep itu memungkinkan penonton menyaksikan konser dari dalam mobil sehingga tetap menerapkan protokol kesehatan. "Sayangnya, model bisnisnya masih belum ideal mengingat perlu investasi besar untuk menyertakan anggaran protokol kesehatan," ujar Dino.

Dengan banyaknya kehadiran konser virtual, Country Director Believe Indonesia, Dahlia Wijaya, tetap berharap pada 2022 kegiatan musik luring bisa terselenggara. Pasalnya, konser luring memberikan pengalaman berbeda.

"Pasti ada euforia pra dan pascakonser yang membuat orang ingin mendengarkan lagi lagu-lagunya, sehingga akan meningkatkan streaming," ujarnya.

CEO Juni Records, Adryanto Pratono, menyoroti tantangan berupa perubahan siklus bisnis. Juni Records pun beradaptasi dengan berfokus merilis lagu demi lagu, dan mempromosikannya pada platform digital. "Karena konsumen kan browsing musik di platform streaming," kata pria dengan nama panggilan Boim itu. n ed: qommarria rostanti

Lagu Anak Masih Krisis

Jumlah penyanyi cilik yang konsisten di industri musik Indonesia masih sangat sedikit. Sosok penyanyi cilik yang popular, yaitu Naura, kini sudah menginjak remaja. 

“Berarti kekurangan lagi. Jadi, menurut saya, kayaknya masih mengalami krisis, saya belum mendengar karya yang lebih dari Naura," kata pengamat musik Wendi Putranto, Selasa (28/12).

Dia pernah mengecek terkait musisi anak di perhelatan AMI Awards 2021. “Memang ada penyanyi anak yang baru, tapi belum ada yang menandingi levelnya Naura. Jadi, sangat sedikit penyanyi anak Indonesia," ujarnya.

Musisi Andi Rianto tetap mengungkapkan optimismenya terhadap lagu anak-anak. Meskipun, dia juga belum melihat sosok yang akan konsisten meneruskan kiprah Naura sebagai penyanyi cilik.

"Sebenarnya saya lihat mulai 2014-2015 sudah mulai ada kebangkitan. Sudah mulai banyak lagu anak, penyanyi anak yang menyanyi sesuai dengan umurnya," ujar Andi. Dia pun penasaran, kira-kira siapa musisi anak yang akan muncul setelah Naura.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat