Nasional
113 Pegawai Honorer Eijkman Dinonaktifkan
BRIN memberikan lima opsi pada para pegawai di Eijkman.
JAKARTA -- Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Wien Kusharyoto mengaku, ada ratusan tenaga honorer dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) yang diberhentikan kontraknya. Penonaktifan ini dilakukan setelah Eijkman terintegrasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Ada 113 tenaga honorer dan PPNPN (yang dinonaktifkan), 71 diantaranya staf peneliti," kata Wien, Ahad (2/1).
Wien menjelaskan, ada lima opsi yang diberikan BRIN dan telah disampaikan kepada para peneliti di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dalam forum resmi. Pertama, sambung dia, PNS Periset akan dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat sebagai peneliti.
Kemudian, opsi kedua, yakni honorer periset yang berusia di atas 40 tahun dan S3, dapat mengikuti penerimaan ASN jalur PPPK 2021. Selanjutnya, opsi ketiga, honorer periset usia kurang dari 40 tahun dan S3 dapat mengikuti penerimaan ASN jalur PNS 2021.
"Yang sudah bergelar S3 dialihkan untuk menjadi ASN atau PPPK, sudah tiga orang yang diterima," ujar dia.
Lalu, opsi keempat, honorer periset S1 dan S2 dapat melanjutkan studi dengan skema by-research dan research assistantship. Ia menyebut, bagi yang tidak tertarik untuk melanjutkan studi, maka sebagian dapat melanjutkan aktivitas sebagai operator laboratorium di Cibinong, Jawa Barat.
Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan dunia.
Mari jaga spirit & etos kerja dimanapun kita berada. #EijkmanForIndonesia#KamiPamit pic.twitter.com/A3TWPVhN9P — Eijkman Institute (@eijkman_inst) January 2, 2022
"Yang masih bergelar S1 atau S2 dapat mendaftarkan ke universitas sebagai mahasiswa S2 atau S3 berbasis riset, sehingga sebagai mahasiswa aktif mereka dapat direkrut sebagai asisten riset, dengan riset dan biaya kuliah ditanggung BRIN. Sebagian lagi akan melanjutkan studi ke luar negeri,” ujar Wien.
Dia mengungkapkan, proses perekrutan sebagai asisten riset sedang berlangsung dan beberapa periset sudah diterima sebagai mahasiswa by research. Wien menuturkan, pendaftaran sebagai mahasiswa berbasis riset mengikuti mekanisme yang berlaku di universitas tujuannya. Sehingga keseluruhan prosesnya tetap berlangsung pada 2022.
Opsi kelima, yaitu honorer non-periset diambil alih RSCM sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBM Eijkman ke RSCM. Hal ini sesuai permintaan Kementerian Kesehatan yang memang memiliki aset tersebut sejak awal.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menepis kabar diberhentikannya ratusan peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) setelah terintegrasi ke dalam BRIN.
Mengikuti aturan integrasi Kemenristek dan 4 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) ke BRIN pada 1 September 2021, maka status LBME telah dilembagakan menjadi unit kerja resmi (Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman) di bawah Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati.
"Dengan status ini para periset di LBME dapat kami angkat menjadi Peneliti dengan segala hak finansialnya," kata Laksana saat dikonfirmasi Ahad (2/1).
Di sisi lain, Laksana mengungkapkan LBME banyak merekrut tenaga honorer tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Ia menegaskan, LBME selama ini bukan lembaga resmi pemerintah, dan berstatus unit proyek di Kementerian Riset dan Teknologi. Hal tersebut menyebabkan selama ini para PNS Periset di LBME tidak dapat diangkat sebagai peneliti penuh dan berstatus seperti tenaga administrasi.
"Sesuai regulasi, honorer di lembaga pemerintah selalu berbasis kontrak tahunan, dan wajib diberhentikan pada akhir tahun anggaran. Dan tentu tidak ada pesangon. Kalau ada pesangon itu melanggar hukum. Di kontrak yang mereka tandatangan pasti tertera hal tersebut. Kalaupun ingin memberi, kami tentu tidak bisa memberikan hal semacam itu," tegasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Perpres 78 Tahun 2021 tentang BRIN, maka seluruh lembaga penelitian harus diintegrasikan ke BRIN. Ada lima lembaga penelitian yang resmi terintegrasi ke dalam BRIN per 1 September 2021, antara lain LAPAN, BATAN, LIPI, BPPT, dan Kemenristek/BRIN.
Eijkman adalah salah satu lembaga yang saat ini tengah mengambangkan vaksin Covid-19 dalam negeri. Ketua Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan, saat ini proses pengembangan vaksin Merah Putih oleh Eijkman sedang dalam tahap transisi dari proses penelitian dan pengembangan ke industri.
"Saat ini masih dalam proses transisi ke Industri," kata Amin kepada Republika, Kamis (2/9).
Vaksin Merah Putih merupakan vaksin karya para peneliti di Indonesia yang dikembangkan dari tahap awal mulai dari pengembangan seed vaksin baru hingga proses formulasi dan pengisian (filling). Amin menerangkan, pihaknya sudah menyelesaikan 90 persen lebih fase research and development.
Ia berharap, proses uji klinis dapat mulai dilakukan akhir tahun ini atau pada awal tahun 2022. "Diharapkan pertengahan tahun 2022 mendapat Emergency Use Authorization (EUA). Proses saat ini adalah scaling up, optimasi, dan peningkatan yield," kata dia September 2021 lalu.
Rencananya, lembaga Eijkman dan Biofarma akan mengadakan uji praklinik. Belum ada informasi bagaimana nasib pengembangan vaksin tersebut dengan kondisi terkini,
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.