Petugas SAR berjalan menuju titik pencarian korban di kawasan lintasan awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (13/12/2021). Tim SAR memfokuskan pencarian di tiga sektor untuk mencari 9 warga yang belum dimetemukan | ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU

Kabar Utama

Pengungsi Semeru Terus Bertambah

Bantuan-bantuan untuk pengungsi dan penyintas erupsi Semeru terus berdatangan.

JAKARTA -- Jumlah pengungsi erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur terus bertambah. Pada Senin (13/12), jumlahnya sudah melonjak mendekati 10 ribu jiwa dibandingkan sekitar 2.000 jiwa pada awal erupsi.

"Pengungsi masih banyak terus dilaksanakan pendataan. Jumlahnya sampai pagi ini 9.374 jiwa kami catat dan kami catat terus karena tersebar di 123 titik," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (13/12).  

Merujuk pembaruan data yang dilakukan secara berkala oleh BNPB, jumlah pengungsi terus meningkat sejak erupsi besar melontarkan awan panas pada Sabtu (4/12) lalu. Kala itu, jumlah pengungsi sekitar 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. 

Sehari kemudian, jumlah pengungsi bertambah menjadi 3.697 jiwa yang tersebar di 125 titik pada 7 Desember lalu. Kemudian pada 9 Desember, jumlah pengungsi kembali berlipat menjadi 6.542 jiwa di 125 titik. Artinya, sejak awal mula kejadian hingga sejauh ini jumlah pengungsi sudah bertambah tiga kali lipat. 

photo
Foto udara suasana posko pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). Sebanyak 9.374 orang mengungsi di 129 titik yang disiapkan diantaranya Posko Penanggal, Sumber Mujur dan Candipuro. - (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.)

Suharyanto mengungkapkan, pengungsi tidak hanya berada di Lumajang yang paling terdampak erupsi. Beberapa pengungsi juga tersebar di Blitar, Probolinggo, hingga Jember. 

Rincian jumlah pengungsi terkini adalah laki-laki 4.576 jiwa dan perempuan 4.798 orang. Pos Komando (Posko) Penanganan Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru mengidentifikasi pos-pos pengungsian terpusat dengan jumlah penyintas besar yang berada di tiga kecamatan.  

Di antaranya Kecamatan Candipuro di delapan titik dengan jumlah total 3.538 jiwa, Pasirian enam titik dengan 2.081 jiwa, dan Pronojiwo empat titik 1.056 jiwa. Titik-titik pos pengungsian sisanya tersebar di sejumlah kawasan atau kecamatan lain di Kabupaten Lumajang.  

Suharyanto mengungkapkan, hingga kemarin belum ada tambahan jumlah korban meninggal akibat erupsi Semeru dibandingkan sehari sebelumnya. Total korban meninggal sebanyak 46 orang.

"Kemudian sembilan masih dinyatakan hilang dan ini kami tambah lagi tanggap daruratnya 14 hari untuk terus mencari korban yang hilang," ujarnya.

photo
Warga melaksanakan shalat di pos pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). - (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.)

Suharyanto juga mengungkapkan, sebanyak 18 orang mengalami luka berat. Rata-rata luka bakar terkena lahar dan 12 orang mengalami luka ringan. "Tanggap darurat sudah ditetapkan Bupati Lumajang TMT (terhitung mulai tanggal) 4 hingga 17 Desember 2021," kata dia.  

Posko Penanganan Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru tidak hanya memberikan pelayanan dasar kepada warga terdampak. Kesehatan hewan, khususnya yang dimiliki masyarakat, juga menjadi perhatian selama masa tanggap darurat.  

"Posko memiliki tiga pos untuk pendistribusian pakan ternak dan pelayanan kesehatan (keswan) di bawah koordinasi Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (13/12).  

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BNPB Indonesia (bnpb_indonesia)

Ketiga pos tersebut berada di Desa Sumberwuluh, Sumbermujur dan Supiturang. Pada Ahad (12/12) kemarin, pos pakan ternak dan pelayanan kesehatan hewan (keswan) di Desa Sumberwuluh melakukan pengobatan sapi milik warga sebanyak dua ekor dan kambing tiga ekor.  

Selain pengobatan, pos ini memberikan HMT atau hijauan makanan ternak untuk sapi dan kambing dengan alokasi 17 ton. Di samping hewan tersebut, pos pakan ternak dan pelayanan keswan menyediakan pakan kucing sebanyak 25 kg dan pakan ayam 25 kg.

Posko melalui dinas peternakan juga membagikan konsentrat 2,5 kwintal, paket sembako dan pakaian dari DPC inseminator Bondowoso serta kardus besar susu pasteurisasi beras 65 kg.  

Pos pakan dan pelayanan Keswan yang berada di Sumbermujur melakukan pengobatan beberapa jenis hewan, seperti sapi luka bakar dua ekor, kucing radang kaki satu ekor, dan pengecekan kucing enam ekor.

Secara khusus, petugas di pos tersebut memeriksa SAR dog dua ekor yang turut bertugas membantu operasi pencarian dan pertolongan di lokasi terdampak. Sedangkan pelayanan lain, HMT sebanyak 5 ton dan silase 13 ton didistribusikan kepada warga yang memiliki hewan ternak.

Sementara itu, pos pakan ternak dan pelayanan keswan di Supiturang mendistribusikan HMT 62 ton dan silase 1,2 kuintal. Sedangkan pengobatan, petugas pos memberikan pelayanan kesehatan terhadap sapi 2 ekor yang mengalami luka bakar.  

Titik relokasi 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan, saat ini sudah ada tiga alternatif lokasi yang nantinya akan digunakan untuk relokasi warga yang pemukimannya terdampak erupsi Gunung Semeru. Ketiga lokasi tersebut antara lain Desa Penanggal, Desa Oro oro Ombo dan Desa Supiturang. 

Menurut Thoriq, tiga titik relokasi warga terdampak Gunung Semeru akan berada di lahan milik Perhutani. Pemilihan lokasi ini sudah melalui kajian dengan memperhatikan aspek keamanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

photo
Petugas gabungan saat melakukan pencarian korban di Kampung Renteng, Desa Sumberluwuh, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

"Pemenuhan kebutuhan dasar yang bisa diakses misalnya listrik, air bersih dan akses jalan," kata Thoriq dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (13/12). 

Selain pemenuhan kebutuhan dasar warga, lokasi ini juga sudah dipastikan aman dari potensi bencana. Luasannya juga cukup untuk pembagian lahan untuk dibangun rumah. Kemudian juga cukup untuk penataan fasilitas umum, masjid, jalan, sanitasi dan beberapa kebutuhan mendasar untuk pemukiman. 

Untuk membangun hunian tetap yang difasilitasi BNPB, kata Thoriq, ini harus melalui validasi data. Sebab itu, validasi data yang sudah terhimpun baik di Kecamatan Candipuro maupun Pronojiwo harus sudah tuntas. Selanjutnya, Pemkab akan membagi lahan sesuai dengan data yang telah ditetapkan. 

Di samping itu, Pemkab juga telah berkomitmen mengenai bantuan uang yang masuk ke rekening Baznas Kabupaten Lumajang akan dipergunakan untuk tindak lanjut persiapan lokasi baru (relokasi). Dalam hal ini, baik untuk sarana fasilitas umum maupun hunian sementara yang akan dibangun. 

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menjelaskan, calon lokasi hunian baru itu kurang lebih 2.000 unit rumah. Hal ini berarti jumlahnya sama dengan satu desa. Oleh karena itu, desain tata pemukimannya harus sempurna. 

photo
Warga pengungsi merawat sapi ternak miliknya yang selamat dari musibah terjangan awan panas guguran erupsi Gunung Semeru, di Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (12/12/2021). Pemilik ternak dari daerah terdampak dusun Curahkobokan mengaku, sebanyak 14 ekor sapi ternak milik warga yang diungsikan di kandang warga itu sebagian sudah dijual untuk uang pegangan. - (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.)

Ia menegaskan, site plan pemukiman nantinya harus dilengkapi dengan fasilitas umum yang lengkap. Beberapa di antaranya seperti RTH, tempat ibadah, dan terdapat makam karena berkaitan dengan banyak orang. Kemudian harus ada TPS, TPA, dan tempat pelayanan kesehatan serta pendidikan.

Bantuan tiba

Sementara, bantuan untuk pengungsi dan penyintas erupsi Semeru terus berdatangan. Pada Senin (13/12), bantuan uang tunai dan barang sebanyak dua truk boks dari Banyumas telah dikirim langsung ke Lumajang.

Pengiriman bantuan dilepas oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dari halaman Pendopo Sipanji pada Senin (13/12). "Untuk membantu para korban, warga Banyumas mengumpulkan bermacam bantuan berupa uang dan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti sembako dan pakaian serta alat pertanian. Mudah-mudahan bantuan dari masyarakat Banyumas bermanfaat bagi korban erupsi Semeru," ujar Husein, Senin (13/12).

Bupati menambahkan, sebelumnya melalui berbagai komunitas juga ada bantuan dan relawan yang berangkat ke lokasi bencana di Kabupaten Lumajang. Bantuan masih akan berlanjut seperti dari Baznas dan spontanitas masyarakat.

photo
Anak-anak mendapatkan hiburan dari relawan di Posko pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). Sejumlah relawan menggelar trauma healing untuk menghibur anak-anak pascaerupsi Gunung Semeru. - (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.)

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, Polda Jawa Tengah mengirimkan 85 personel kompi multifungsi kepolisian dari sejumlah kesatuan. Termasuk di antaranya 36 polisi wanita guna membantu penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru. 

"Ini sebagai bentuk respons terhadap kebutuhan personel penanganan di wilayah terdampak bencana Gunung Semeru," ungkapnya saat melepas personel bantuan Polda Jawa Tengah untuk membantu penanganan dampak bencana Gunung Semeru, di Mapolda Jawa Tengah, Senin (13/12).

Tim yang diberangkatkan Polda Jawa Tengah ini merupakan personel multifungsi. Termasuk di dalamnya tim yang bertindak membantu trauma healing bagi korban erupsi Semeru. Baik trauma healing untuk korban anak-anak maupun orang tua di lokasi pengungsian.

Tim Polda Jawa Tengah juga dipertebal dengan ikatan regu peleton untuk mendukung penanganan kesehatan. "Kita juga kirim obat-obatan dan mainan yang nanti akan kita gunakan kepada masyarakat yang terdampak," kata Kapolda Jateng. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat