Khazanah
Habib Taufiq Terpilih Jadi Ketum Rabithah Alawiyah
Habib Taufiq yang kini memimpin Rabithah Alawiyah adalah pemimpin Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah, Pasuruan, Jawa Timur.
JAKARTA – Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf terpilih sebagai ketua umum organisasi habaib se-Indonesia, Rabithah Alawiyah. Habib Taufiq terpilih dalam Muktamar Rabithah Alawiyah yang resmi ditutup pada Ahad (5/12).
Habib Taufiq adalah pemimpin Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah, Pasuruan, Jawa Timur. Dia dikenal sebagai ulama kharismatik yang memiliki banyak murid, terutama di Jawa Timur. Sebelumnya, Habib Taufiq aktif di organisasi Nahdlatul Ulama Jawa Timur sebagai mustasyar (penasihat).
Dia adalah ulama yang pernah membacakan pesan penggubah Maulid Simtud Duror Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi pada 2019 di hadapan habaib dan ribuan masyarakat luas. Acara ini biasa digelar di Masjid Ar-Riyadh, Solo, Jawa Tengah.
Maulid Simtud Duror mengupas sejarah hidup Nabi Muhammad SAW dengan syair yang lebih halus dibandingkan maulid lainnya, sehingga menjadi bacaan jutaan umat Islam di Timur Tengah, Asia Tenggara, Afrika, dan Muslim di kawasan lainnya. Sosok penggubahnya juga sangat otoritatif, sehingga disegani dan selalu dimuliakan banyak kalangan.
Murid Habib Ali al-Habsyi dan keturunannya adalah ulama kharismatik yang mewarnai dinamika Islam di Nusantara, seperti Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang, Habib Alwi bin Ali bin Muhammad al-Habsyi Solo, dan lainnya.
View this post on Instagram
Selain menyampaikan pesan shahib Maulid Simtud Duror, Habib taufiq juga menyampaikan pesan takwa yang menggugah hati ribuan orang. Di antaranya adalah tentang legasi Rasulullah SAW berupa kitab, sunnah, dan ahli baitnya. Semua itu harus dijaga dengan baik.
Ahli bait Rasulullah atau dzurriyah Rasulullah (habaib/sayid/syarif) harus menjalankan Islam yang merujuk kepada salafus shalih, yang arif, menyejukkan hati, sehingga banyak orang mengikuti dan bersemangat menjalankan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Tampil dengan busana jubah dengan penutup kepala khas ulama Timur Tengah dan bertongkat, Habib taufiq mengikuti jejak datuknya yang mengedepankan kesederhanaan dan kearifan dalam menjalani kehidupan. Kesehariannya banyak dimanfaatkan untuk mengajarkan turats kepada santri dan masyarakat luas, dakwah taqwa dan kearifan Islam, dan zikir bersama.
Habib Taufiq menggantikan posisi Habib Zen bin Umar bin Sumaith yang dalam muktamar ini diamanatkan untuk menjadi Ketua Dewan Syuro. Habib Zen sudah memimpin Rabithah sepanjang dua periode.
Sekretaris Jenderal Rabithah Alawiyah, Habib Husein Ali Alatas, mengatakan, selain pemilihan ketua umum, muktamar juga fokus membahas program Rabithah Alawiyah ke depan. Di antaranya, bidang sosial keagamaan, pemberdayaan ekonomi, dan pendidikan.
“Kepengurusan berikutnya insya Allah akan dilanjutkan dengan berbagai macam penguatan," kata Habib Husein kepada Republika, Ahad (5/12).
Mengenai program yang akan dijalankan Habib Taufiq, ia mengatakan, pada tahap awal akan dilakukan konsolidasi seluruh DPC dan DPW Rabithah Alawiyah. Selain itu, Rabithah Alawiyah juga akan terus memperkuat dakwah ahlussunah wal jamaah yang rahmatan lil ‘alamin sesuai thariqah Alawiyah.
"Inti dari muktamar ini juga tentang ukhuwah Islamiyah, tema keumatan, karena ukhuwah itu terkait persatuan kesatuan dan ditambah yang sifatnya kolaboratif. Jadi, tidak hanya bersatu, tapi juga berkolaborasi, itu kata kunci dari muktamar," katanya.
Muktamar Rabithah Alawiyah dibuka pada Jumat (3/12) oleh Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin. Dalam sambutannya, Wapres mengapresiasi Rabithah yang telah berkontribusi dalam pemberdayaan umat. Ia menilai, pemberdayaan umat adalah hal yang krusial dalam memajukan bangsa.
Wapres berharap Muktamar Rabithah Alawiyah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang akan membawa maslahat dan manfaat bagi umat. "Kemaslahatan menurut ulama itu sesuatu yang melahirkan manfaat dan juga menghilangkan kemudharatan. Karena itu, tugas kita membangun maslahat dan menghilangkan mudharat," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.