Sejumlah pebalap melaju saat World SSP Race 1 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (20/11). | Republika/Putra M. Akbar

Tajuk

Sirkuit Mandalika dan Kebanggaan Indonesia

Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan branding di pentas dunia.

Pembalap Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea menyajikan pertarungan yang sengit dan menegangkan di gelaran World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad (21/11). Aksi salip-menyalip para pembalap sejak lap awal hingga akhir menjadi sajian pembuka yang manis untuk sirkuit, yang menjadi kebanggaan Indonesia tersebut.

WSBK 2021 merupakan gelaran perdana Sirkuit Mandalika setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 12 November 2021. Ketika diresmikan, Presiden Jokowi beserta rombongan sempat menjajal lintasan sirkuit yang memiliki 17 tikungan dengan 11 mengarah ke kanan dan enam lainnya mengarah ke kiri tersebut dengan motor Kawasaki W175 warna hijau yang dimodifikasi.

Presiden pun mengapresiasi pembangunan sirkuit yang dibangun dalam waktu sembilan bulan di atas lahan sekitar 120 hektare dan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,1 triliun tersebut. Dia bahkan menyebut Sirkuit Mandalika akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

Ucapan kebanggaan Indonesia bukan sekadar isapan jempol. Karena untuk saat ini, Mandalika merupakan satu-satunya sirkuit skala internasional yang dimiliki Indonesia. Kesuksesan pelaksanaan WSBK 2021 juga bisa dikatakan, menjadi indikator yang valid untuk menyebut Sirkuit Mandalika sebagai kebanggaan Indonesia.

 

 
Dengan menyajikan kejuaraan balap internasional, seperti WSBK dan MotoGP yang rencananya akan digelar pada 2022, Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan branding di pentas dunia.
 
 

Meskipun pada awal-awal gelaran, sempat ada insiden video unboxing motor Ducati yang cukup menarik perhatian. Akan tetapi, insiden itu bisa diselesaikan dengan baik dan balapan bisa berjalan lancar, dengan hasil akhir pembalap Yamaha Razgatlioglu sukses menjadi juara dunia WSBK 2021.

Memang, dengan menyajikan kejuaraan balap internasional, seperti WSBK dan MotoGP yang rencananya akan digelar pada 2022, Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan branding di pentas dunia. Dengan adanya kejuaraan kelas dunia, sudah pasti kawasan Mandalika dan Indonesia akan menarik perhatian masyarakat internasional, khususnya penggemar otomotif.  

Suksesnya penyelenggaraan WSBK 2021 juga menjadi bukti bahwa kita sudah mampu untuk menjadi pemain global. Masyarakat dunia pun tak perlu khawatir untuk datang ke Indonesia.

Presiden Jokowi berambisi dan bermimpi besar bahwa Sirkuit Mandalika akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di NTB. Apalagi, dengan balapan bertaraf internasional, seperti WBSK dan MotoGP, yang jadi ajang rutin tahunan.

Melihat potensinya, Sirkuit Mandalika memang menjadi awal mula yang bagus, untuk menjadi daya tarik pemikat wisatawan agar mampir ke NTB. Sebagai catatan, Sirkuit Mandalika dapat menampung 150 ribu hingga 200 ribu orang. Akan tetapi, pada masa pandemi Covid-19, pengelola hanya menyediakan 75 ribu kursi di grandstand dan 138 ribu area berdiri.

 
Kini, bola ada di tangan pengelola dan pemerintah, termasuk pemerintah daerah. Yaitu, bagaimana kesuksesan penyelenggaraan WSBK 2021 ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. 
 
 

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan, potensi ekonomi yang didapat setiap satu kali balapan WSBK mencapai Rp 550 miliar. Senada, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC menunjukkan prediksi positif dari penyelenggaraan balapan internasionaal di Sirkuit Mandalika.

Dikatakan, penyelenggaraan WSBK dan MotoGP setidaknya bisa menyerap hingga 7.945 tenaga kerja. Sementara jumlah tenaga kerja yang diserap secara tidak langsung melalui UMKM bisa mencapai 3.000 orang.

Kini, bola ada di tangan pengelola dan pemerintah, termasuk pemerintah daerah. Yaitu, bagaimana kesuksesan penyelenggaraan WSBK 2021 ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Selain itu, juga meningkatkan kualitas infrastruktur dan wisata di NTB. Dengan begitu, segala potensi yang ada dapat benar-benar dimanfaatkan sebagai keuntungan nyata dan menjadi kebanggaan sejati bagi masyarakat Indonesia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat