Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Tafakur

Tafakur mampu meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kita.

Oleh SAEHUDIN

OLEH SAEHUDIN

Allah SWT memerintahkan kepada umat-Nya agar selalu bertafakur. Tafakur dalam hal ini ialah melakukan suatu perenungan dengan melihat, menganalisis, serta meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kemahabesaran Allah SWT.

Perintah tafakur kepada Allah ini terdapat dalam QS Ali Imran (3): 191,  “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka'."

Tafakur merupakan penggunaan hati yang disertai dengan melihat, menganalisis, dan meyakini secara pasti yang bertujuan memiliki keyakinan diri akan segala hal yang berhubungan dengan kekuasaan Allah SWT yang berada di alam ini. Setiap gerak dan langkah hidup harus dimulai dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan untuk beribadah dan mencari ridha-Nya. Hal ini ini merupakan satu bentuk zikir mata batin yang mampu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Di antara yang harus kita renungkan dan pikirkan adalah, pertama, merenungkan yang berkenaan dengan tanda-tanda kekuasaan Allah. Dengan merunungkan segala tanda-tanda kekuasaan-Nya, akan melahirkan rasa dan sikap yang rendah hati serta takzim terhadap kemahaagungan-Nya.

Kedua, merenungkan segala nikmat yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada kita. Dengan merenungkan hal ini, dapat menumbuhkan rasa syukur atas segala karunia yang telah diberikan-Nya.

Ketiga, merenungkan ancaman-ancaman Allah (siksa api neraka). Hal ini akan melahirkan rasa takut berbuat salah dan dosa terhadap Allah SWT.

Keempat, merenungkan janji-janji Allah (nikmat surga). Hal ini akan melahirkan rasa cinta akan kehidupan di hari kemudian serta memotivasi diri agar kita bisa meraih kebahagiaan di dalamnya.

Kelima, merenungkan akan datangnya kematian. Hal ini tentu akan melahirkan kesadaran diri bahwa kita tidak akan hidup selamanya di dunia ini. Sehingga, kita bisa mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk menatap kehidupan di hari kemudian yang kekal.

Sikap tafakur yang paling baik dilakukan setiap saat ketika melihat peristiwa yang terjadi di sekitar. Sehingga, kita menjadikannya sebagai bahan renungan dan pengajaran yang penuh hikmah. Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata, “Tiada ilmu yang lebih baik daripada hasil tafakur.”

Pesan Ali bin Abi Thalib itu menegaskan betapa istimewanya tafakur. Tafakur mampu meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kita. Sedangkan, ibadah dan rasa keberimanan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh hamba demi sang tuannya (Allah).

Alhasil, tafakur adalah proses yang dilakukan oleh manusia guna meningkatkan kualitas kerja yang lebih efektif dan efisien dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat