Bodetabek
Proyek Jalur Pedestrian di Kota Bogor Jadi Sorotan
Penataan jalur pedestrian di Jalan Sudirman merupakan salah satu langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor
BOGOR— Jalur pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor direncanakan akan mulai dibangun pekan depan. Rencana pembangunan jalur sepanjang 1 kilometer dari Air Mancur hingga Denpom III/1 Bogor itu tengah menjadi sorotan, karena baru dilelang dan hendak dikerjakan jelang akhir tahun.
“Insya Allah pekan depan (penataan jalur pedestrian). Masa pengerjaan sampai dengan 29 Desember 2021,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, Selasa (16/11).
Lebih lanjut, Chusnul menjelaskan, jalur sepeda yang akan dibuat di Jalan Sudirman hanya dibuat di sisi kiri. Tepatnya dari arah Air Mancur hingga Denpom III/1 Bogor sepanjang 1 kilometer.
“Kemudian, akan terintegrasi ke jalur pedestrian di Sistem Satu Arah (SSA). Konsepnya enggak jauh beda dengan di SSA, jalurnya warna hijau, seperti yang di Jalan Juanda sampai SMAN 1 Bogor,” kata dia.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan, pembangunan dan penataan jalur pedestrian di Jalan Sudirman merupakan salah satu langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menata Grand Transportation atau transportasi massal di Kota Bogor. Termasuk dengan memperbaiki dan menambah halte untuk Biskita Transpakuan yang baru hadir belakangan ini.
Oleh karena itu, Bima Arya menegaskan, akan terus mengawasi pembangunan dan penataan jalur tersebut. “Saya awasi terus. Kalau enggak selesai nanti hukum yang berbicara,” kata Bima.
Pembangunan jalur pedestrian dan sepeda di Jalan Sudirman ini juga mendapatkan sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin. Proyek yang memakan anggaran Rp 5 miliar ini, dipersoalkan karena baru dikerjakan akhir tahun ini.
Berdasarkan data yang ada di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, proyek yang memiliki pagu senilai Rp 5.053.568.003 itu sudah memiliki pemenang. Adapun, pemenang proyek ini jatuh ke CV Putra Tanggeung asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan harga penawaran sebesar Rp 4.664.622.136,57.
Menurut Zaenul, proyek yang dilelangkan oleh Dinas PUPR Kota Bogor sangat riskan. “Saya khawatir jika proyek ini tidak selesai tepat waktu. Imbasnya menjadi silpa dan beban proyek selanjutnya,” kata Zaenul.
Zaenul juga mempersoalkan Dinas PUPR Kota Bogor yang berani melelangkan proyek ini. Karena proyek yang tidak termasuk ke dalam proyek esensial atau proyek prioritas ini terkesan dipaksakan.
Apalagi, kata dia, para kontraktor harus hafal medan atau lokasi Jalan Sudirman yang akan dibangun. Sebab, jalan tersebut sangat padat aktivitas baik untuk kalangan usaha, perkantoran, sarana kesehatan, rumah ibadah, dan pedagang kaki lima (PKL).
“Kalau anggarannya tahun ini, lalu kenapa baru dilelangkan di bulan November, kan aneh, ini terkesan dipaksakan. Saya khawatir pekerjaan tidak selesai atau malah asal-asalan. Ingat, ini sudah masuk musim hujan dan cuaca bisa mengganggu pekerjaan proyek itu sendiri,” ujar dia.
Zaenul menambahkan, untuk proyek yang sudah direncanakan di awal tahun, sebaiknya proses lelang tidak dilakukan mepet di akhir tahun. Dengan adanya proyek ini, dia menilai, proses administrasi lelang proyek di Kota Bogor masih jauh dari layak.
“Jadi, sebelum proyek dikerjakan harusnya itu disosialisasikan dulu kepada mereka. Nah, itu juga memerlukan waktu sehingga setelah itu dilakukan (sosialisasi) maka bisa langsung dikerjakan,” kata dia menambahkan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.