Olahraga
Bila Solskjaer Masih 'Disayang' Para Bos MU
Solskjaer bakal memimpin Harry Maguire dkk untuk pertandingan Liga Primer berikutnya melawan Watford.
OLEH EKO SUPRIYADI
Manchester United (MU) hanya sekali menang dalam enam pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris. MU yang awalnya bersaing di papan atas klasemen, kini semakin jauh tertinggal dari Chelsea di puncak klasemen.
Dengan menempati peringkat enam, Iblis Merah tertinggal sembilan poin dari pucuk klasemen. Ini membuat perburuan MU untuk merengkuh gelar Liga Primer Inggris semakin berat. Kekalahan 0-2 dari Manchester City pada pekan lalu pun membuat desakan agar pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer dipecat kian kencang.
Pemilik MU, keluarga Glazer, mendapatkan tekanan yang cukup besar untuk memecat Solskjaer dari kursi pelatih. Pasalnya, performa MU membuat para fan dan sejumlah legenda klub kesal.
Sayangnya, suara fan dan legenda klub tersebut tak digubris oleh keluarga Glazer. Dikutip dari Skysports, Selasa (9/11), MU tidak berencana mengganti Solskjaer, meski kekalahan dari Man City membuat posisi klub di klasemen makin terdesak.
Tidak ada indikasi dari petinggi klub kalau pelatih asal Norwegia tersebut akan kehilangan pekerjaannya selama jeda internasional pada November 2021 ini. Karena itu, Solskjaer bakal memimpin Harry Maguire dkk untuk pertandingan Liga Primer berikutnya melawan Watford.
Di sisi lain, kepercayaan kuat klub terhadap Solskjaer membuat sejumlah pemain kebingungan, khususnya usai dua kekalahan beruntun di Old Trafford oleh Liverpool dan Man City. Keputusan bos-bos MU untuk mempertahankan Solskjaer ini pun menimbulkan kegaduhan di ruang ganti. Dikutip dari Sportskeeda, Cristiano Ronaldo dilaporkan memimpin 'pemberontakan' melawan Solskjaer.
Ronaldo disebut terkejut dengan menurunnya standar performa klub sejak ia pergi ke Real Madrid 12 tahun silam. Bruno Fernandes adalah bintang MU lainnya yang frustrasi dengan Solskjaer. Playmaker asal Portugal tersebut merasa tidak mendapat cukup arahan dari Solskjaer dan staf pelatihnya.
Beberapa pemain MU juga dilaporkan tidak suka dengan cara Solskjaer memperlakukan Donny van de Beek. Pemain internasional Belanda itu hanya bermain 154 menit untuk Man United musim ini.
Solskjaer menegaskan tidak khawatir dengan masa depannya di Man United. Ia yakin pemainnya akan bangkit usai jeda internasional. Pelatih asal Norwegia itu menilai, pemainnya harus kembali ke penampilan seperti awal musim ini, setelah terlihat seperti tim yang berada di jalur yang benar pada akhir musim lalu.
Namun, semua berubah ketika MU menelan kekalahan perdana di Liga Primer musim ini melawan Aston Villa. Sejak saat itu, Ronaldo dkk hanya sekali menang dalam enam laga, dengan empat kekalahan dan satu imbang.
Solskjaer pun mulai dicecar soal apakah dia khawatir dengan masa depannya di Old Trafford. ''Tidak, saya tidak memikirkan itu,'' kata Solskjaer dikutip dari Marca.
Solskjaer menegaskan, telah melakukan komunikasi yang baik dengan klub. Komunikasi yang terus dilakukan itu, kata dia, sangat terbuka dan jujur soal situasi tim. Ia pun menegaskan ingin yang terbaik bagi MU. ''Saya akan melakukan apa yang saya bisa. Itu akan kembali ke penampilan awal kami,'' ujarnya menegaskan.
Namun, tidak ada jaminan posisi Solsjaer akan tetap aman setelah jeda internasional. MU akan bertandang ke Watford, Villarreal, dan Chelsea.
Legenda Man United Rio Ferdinand telah berubah pikiran tentang apakah klub akan memecat Solskjaer atau tidak. Ferdinand selalu menjadi pendukung Solskjaer, tetapi ia berubah pikiran selama beberapa hari terakhir. Ia menyarankan mantan rekan setimnya itu mungkin lebih baik pergi.
"Hal terbesar bagi saya adalah saya tidak melihat filosofi, saya tidak melihat identitas. Saya hanya merasa mungkin saatnya Ole menyerahkan tongkat pada yang lain," kata Ferdinand dikutip dari Daily Star.
Legenda MU lainnya, Gary Neville, menyebut posisi Solskjaer tidak akan lebih mudah dari pekan-pekan sebelumnya. Ia menilai, mantan rekan setimnya itu beruntung fan MU tidak seperti fan Tottenham Hotspur yang menyoraki Nuno Espirito Santo di dalam stadion sebelum akhirnya sang pelatih dipecat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.