Nasional
Satgas Harap Masyarakat Bantu Gencarkan Vaksinasi Lansia
Sejumlah wilayah masih mencatat rendahnya vaksinasi lansia.
JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat membantu menggencarkan program vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia). Menurut dia, saat ini masih banyak kaum lansia yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19.
Satgas mencatat, dari 21,5 juta lansia yang menjadi target vaksinasi, baru sekitar 23,7 persen atau sekitar 5,1 juta yang mendapatkan vaksin lengkap. Sementara untuk dosis pertama baru sekitar 38 persen atau 8,2 juta orang.
“Yang paling serius adalah kaum lansia yang masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut program vaksinasi,” ungkap Reisa, saat konferensi pers PPKM, Rabu (27/10).
Reisa pun menegaskan, jumlah lansia yang telah divaksinasi tersebut masih jauh dari jumlah sasaran yang ditetapkan. Kondisi ini dinilai dapat menjadi titik lengah penularan kasus baru. Ia menyampaikan, risiko tertular Covid-19 akan tetap tinggi jika di ruang publik masih banyak yang belum divaksinasi.
“Jadi, kita punya dua pilihan wajib saat ini. Bantu gencarkan vaksinasi lansia, kelompok rentan, dan anak sambil tetap bermasker dan jaga jarak,” tambah Reisa.
Dari data Satgas, Reisa menyebut baru sekitar 25 persen dari kelompok masyarakat rentan yang telah divaksinasi lengkap. Sedangkan, baru 50 persen dari target 141.211.181 warga rentan yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin.
Di daerah, sejumlah wilayah mencatat rendahnya vaksinasi lansia. Capaian vaksinasi lansia di Kabupaten Indramayu membuat daerah itu masih menempati level 3 dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kepala Dinas Kesehatan, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, total sasaran vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Indramayu mencapai 1.462.940 orang. Dari jumlah itu, capaian vaksinasi dosis satu saat ini mencapai 42 persen. Sedangkan capaian vaksinasi lansia, mencapai 18,8 persen.
Sementara itu, untuk menempati level 2 PPKM, maka capaian vaksinasi di Kabupaten Indramayu mesti mencapai 50 persen. Selain itu, capaian vaksinasi lansianya harus 40 persen.
"Kurangnya capaian vaksinasi itu menyebabkan Kabupaten Indramayu masih menempati level 3 PPKM. Kalau level untuk 3T, kita sebenarnya sudah di level 2. Dalam beberapa hari ini pun kita nihil kasus (terkonfirmasi)," kata Deden, saat ditemui di Pendopo Indramayu, Rabu (27/10).
Deden mengatakan, penyebab rendahnya capaian vaksinasi lansia itu disebabkan oleh rasa takut lansia untuk divaksin. Selain itu, para lansia juga terkendala sulitnya akses menuju tempat vaksinasi.
Hal itu diakui salah seorang lansia asal Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Karmi (75). Dia baru mengikuti vaksinasi dosis satu beberapa hari yang lalu karena sebelumnya terpengaruh berita hoax sehingga merasa takut untuk divaksin.
Keberanian Karmi untuk divaksin akhirnya muncul setelah melihat tetangga-tetangganya yang sudah divaksin ternyata tak mengalami efek samping yang buruk. Karena itu, dia pun memberanikan diri untuk divaksin yang digelar di desa tetangganya, yakni Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan. "Saya ingin sehat, divaksin biar tidak kena Corona,’’ ujar Karmi.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad meminta seluruh bupati/wali kota di provinsi itu mengejar target vaksinasi bagi lansia hingga 60 persen. Sebab, level Covid-19 daerah tergantung capaian vaksinasi lansia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, kata dia, vaksinasi lansia di Kepri baru mencapai 52,68 persen. Ada dua daerah yang sudah melampaui capaian minimal untuk vaksinasi lansia, yaitu Batam (61,28 persen) dan Tanjungpinang (75,39 persen). "Untuk kabupaten lain supaya dapat turun level seperti Batam dan Tanjungpinang, kita harus memfokuskan ke vaksinasi lansia," ujar Ansar, kemarin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.