Ekonomi
BKPM Tangkap Komitmen Investasi Foxconn
BKPM menjelaskan industri baterai listrik merupakan wujud membangun ekonomi hijau.
JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengawal proses investasi industri baterai dan kendaraan listrik Foxconn di Indonesia. Hal itu sebagai tindak lanjut atas pertemuan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan Chairman Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Young Liu di Taipei, Taiwan.
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil menyampaikan, industri baterai listrik merupakan salah satu wujud arah kebijakan pemerintah ke depan dalam membangun ekonomi hijau. “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kami menanti kerja sama Foxconn di Indonesia karena sejalan dengan visi besar dalam melakukan transformasi ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat," ujar Bahlil melalui keterangan resmi pada Ahad (24/10).
Bahlil menekankan, pemerintah berkomitmen mengawal investor yang memiliki minat berinvestasi dalam sektor tersebut. Dia mengatakan, BKPM memastikan seluruh perizinan dan pemberian insentif akan dilayani melalui satu pintu.
Bahlil juga mengingatkan kepada Foxconn untuk mengutamakan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengusaha swasta nasional, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam seluruh rantai pasoknya. “Tentu Pemerintah Indonesia menilai kolaborasi merupakan salah satu kunci utama dalam membangun dan mengembangkan industri baterai. Ini perlu dilakukan agar terjadi pemerataan dalam konteks yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) asal Taiwan pada periode semester I 2021 tercatat sebesar 213,5 miliar dolar AS dan menempati peringkat ke-11 di antara negara lainnya. Investasi asal Taiwan tumbuh 91 persen dibandingkan periode sama pada 2020. Sebaran lokasi investasi asal Taiwan tidak hanya terpusat di Jawa, tapi tersebar ke luar Jawa, yakni sebesar 53 persen.
Chairman Foxconn Young Liu menjelaskan, pihaknya berencana membangun industri baterai listrik dan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kendaraan listrik yang akan dikembangkan terdiri atas roda empat dan roda dua.
View this post on Instagram
“Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia,” kata Liu.
Dia juga menegaskan, komitmennya melibatkan perusahaan lokal dan UMKM dalam investasi Foxconn. Hal ini sesuai model bisnis build, operate, and localize (BOL) yang diterapkan oleh Foxconn.
“Kami tidak hanya akan merakit, tetapi kami ingin membangun keseluruhan industri untuk Indonesia di Indonesia,” ujarnya.
Khusus kerja sama mengenai skuter listrik roda dua, Foxconn menggandeng Gogoro yang telah berpengalaman dalam mengembangkan skuter listrik. CEO Gogoro Horace Luke meyakini, mobilitas menggunakan kendaraan listrik merupakan sebuah hal tak terhindarkan dan akan terjadi pada dekade ini. Gogoro sebagai pioner dalam penyediaan infrastruktur sistem pertukaran baterai di Taiwan dan kendaraan listrik roda dua akan turut bekerja sama dalam melengkapi rencana investasi Foxconn.
“Kami memulai di Taiwan dan melihat Indonesia adalah tempat yang tepat untuk kami mengembangkan skuter listrik. Pengisian energi skuter listrik kami bukan menggunakan teknologi charging, melainkan pertukaran baterai. Kami menilai ini sangat tepat untuk digunakan di Indonesia,” ujar Horace.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.