Nasional
BNPB Beri Penghargaan 445 Relawan Prokes PON XX
Relawan prokes bergabung mendukung program yang digagas BNPB selama PON XX di Papua.
JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Satuan Tugas Protokol Kesehatan (Satgas Prokes) PON XX memberikan penghargaan kepada 445 relawan protokol kesehatan (prokes). Relawan prokes tersebut bergabung untuk mendukung program penguatan prokes yang digagas BNPB selama penyelenggaraan PON XX di Papua.
Ketua Satgas Prokes PON XX Papua Prasinta Dewi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung dalam program penguatan prokes tersebut, khususnya kepada para relawan. "Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang bersama-sama turut membantu dan memberikan perhatian dalam menyukseskan program Satuan Tugas Protokol Kesehatan PON XX Papua 2021," kata Prasinta dalam keterangannya, Jumat (15/10).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito juga menitipkan pesan kepada pemerintah daerah untuk terus menjalin hubungan baik dengan para relawan bahkan setelah kegiatan ini berakhir. Relawan sebagai salah satu unsur pentahelix diharapkan dapat terus menjadi mitra dalam hal membantu percepatan penanggulangan bencana.
"Potensi organisasi relawan di Papua ini sangat besar. BNPB berharap kolaborasi yang ada saat ini bisa terus dipelihara, dipertahankan, dan ditingkatkan untuk kegiatan dimasa mendatang baik yang sifatnya kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan di masa pra bencana maupun kegiatan pada masa tanggap darurat bencana," kata Ganip.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 digelar berbeda dari sebelumnya. Ajang olahraga terbesar di Tanah Air ini harus digelar di tengah pandemi. Tolak ukur kesuksesan penyelenggaraannya pun bertambah dengan melihat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan baik dari pihak panitia, atlet, ofisial, dan masyarakat di sekitarnya.
BNPB menurunkan 455 relawan protokol kesehatan selama penyelenggaraan kegiatan tersebut di empat klaster penyelenggaraan PON XX, yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Selama 20 hari mulai Ahad (26/10) hingga Jumat (15/10), para relawan ditugaskan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam PON XX terkait protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Dr Silawanus Sumule mengatakan, hingga Kamis (14/10) pukul 18.00 WIT, terkonfirmasi 125 atlet dan ofisial dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 71 orang masih menjalani rawat inap, kemudian 54 lainnya sudah dinyatakan negatif. "Berita baiknya, dari 125 orang itu semuanya tidak bergejala, " ujarnya kepada Republika, Jumat (15/10).
Satgas pun memastikan akan memperketat protokol kesehatan pada upacara penutupan nanti. Salah satu upaya itu dengan mengerahkan 50 dari total 118 relawan Satgas Prokes untuk turut mengendalikan prokes selama acara berlangsung. Dua juta masker juga sudah dibagikan untuk penguatan penyelenggaraan PON XX Papua.
"Pengetatan protokol kesehatan saat upacara penutupan PON XX masih sama dengan upacara pembukaan PON XX, bahkan akan lebih diperketat," kata Silwanus.
Pemerintah mengeklaim. telah menerapkan mekanisme penanganan kasus Covid-19 pasca PON XX secara komprehensif yang meliputi keberangkatan dari Papua hingga kedatangan di daerah tujuan masing-masing.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menerangkan, PON XX merupakan contoh pengelolaan perhelatan besar di masa pandemi Covid-19. "Pemerintah tidak hanya mempersiapkan pra dan proses pelaksanaannya, tapi juga mekanisme penanganan kasus Covid-19 pasca PON XX," ujar Johnny.
Terkait 125 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 per 14 Oktober 2021, menurut Menkominfo, hal ini bukti upaya screening berjalan dengan baik. Terhadap mereka yang positif juga dilakukan karantina terpusat dan pelacakan penyebaran. "Masyarakat tidak perlu khawatir, kasus Covid-19 pasca PON XX tertangani dengan baik," katanya.
Johnny memaparkan, pemerintah memastikan hal itu dengan menerapkan mekanisme kepulangan peserta PON dengan aman. Mekanisme ini meliputi monitoring Covid-19 oleh Kemenkes dan Kemenhub hingga H+5. Peserta PON juga akan melalui tes RT-PCR sebelum keberangkatan dari Papua dan saat tiba di daerah tujuan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.