Laporan Utama
Maulid dan Momentum Teladani Nabi
Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah anugerah dan nikmat yang terbesar bagi umat manusia.
OLEH ANDRIAN SAPUTRA
Rabiul Awal merupakan bulan mulia dalam penanggalan kalender Hijriyah. Inilah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Umat Islam khususnya di Indonesia biasa memperingati Maulid dengan berbagai kegiatan semisal pengajian akbar, pembacaan kitab sejarah nabi, berdzikir, bershalawat dan lainnya.
Meski Pandemi Covid-19 mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mewaspadai munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 termasuk ketika memperingati Maulid.
Ketua Aswaja Center Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Misbahul Munir menerangkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan syukur seorang Muslim atas anugerah dan rahmat yang telah diberikan Allah SWT yakni dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai penutup nabi dan rasul.
Menurut dia, kelahiran Rasulullah adalah anugerah dan nikmat yang terbesar bagi umat manusia. Kiai Misbah mengajak umat untuk mengisi bulan maulid dengan hal-hal yang positif di antaranya dengan memperbanyak bershalawat dan bersedekah serta menampakkan kebahagiaan masuknya bulan maulid dengan perbuatan yang makruf.
Selain itu, dia mengajak umat untuk menjadikan maulid sebagai momentum untuk mengenal lebih dekat dan meneladani Rasulullah dalam menghadapi berbagai persoalan. Begitupun dalam menyikapi Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai.
View this post on Instagram
Menurut dia, umat Islam harus terus berpegang dengan konsep-konsep yang telah diajarkan rasul dalam menghadapi situasi sulit seperti pandemi. Umat diminta untuk terus melakukan ikhtiar lahir dengan menerapkan protokol kesehatan sehingga terhindar dari terpapar Covid-19.
Ikhtiar batin pun harus dilakukan lewat upaya batin dengan doa dan sedekah agar Allah menjauhkan dari segala musibah, bencana dan wabah. Selain itu, menurut Kiai Misbahul Munir yang harus diteladani dari nabi adalah kesabaran dalam menghadapi setiap persoalan.
Menurut dia, seorang Muslim harus bertawakal kepada Allah, menghadapi persoalan yang datang dengan bersyukur dan bersabar. "Saya berharap kepada umat Islam tetap menjaga anjuran dan arahan dari pemerintah di dalam situasi yang belum seratus persen pulih ini. Apa yang dianjurkan pemerintah misalnya untuk menerapkan protokol kesehatan, untuk vaksin, ayo kita ikuti. Karena mengikuti arahan dari pemerintah itu bagian dari kepatuhan terhadap agama," kata dia.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Prof Kamaruddin Amin meminta umat Islam memaknai maulid nabi sebagai sarana untuk mencintai Rasulullah dan mencontoh perilaku Nabi. Di sisi lain, Kamaruddin meminta umat untuk tetap waspada dengan tidak mengendurkan Protokol Kesehatan Covid-19.
“Kita tetap harus waspada dan tidak boleh kendur,” jelas dia kepada Republika belum lama ini.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menunjukan kasus Covid-19 terus mengalami penurunan setiap pekan . Tercatat kasus positif di Indonesia pekan ini mengalami penurunan 34,6 persen dibanding pekan lalu.
View this post on Instagram
Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat khususnya umat Islam yang akan memperingati maulid dengan berbagai kegiatan untuk tetap berhati-hati.
Wiku juga meminta setiap pemerintah daerah melakukan pengawasan pada kegiatan masyarakat termasuk peringatan maulid guna memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan. "Mohon kepada pemerintah daerah melakukan pengawasan kegiatan masyarakat dengan membatu sosialisasi yang jelas di daerah masing-masing khususnya rincian protokol kesehatan,” jelas dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.