Tenaga kesehatan menyuntik vaksin Covid-19 ke santri saat vaksinasi massal Covid-19 di Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (6/10/2021). | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Target Herd Immunity Meleset

Vaksinasi perlu ditingkatkan menjadi 2,5 juta dosis per hari untuk mencapai target.

JAKARTA -- Pemerintah mengindikasikan capaian kekebalan kelompok (herd immunity) masyarakat Indonesia dari Covid-19 tidak akan tercapai pada akhir tahun ini. Wakil Presiden Presiden Ma'ruf Amin memprediksi kekebalan kelompok sebesar 70 persen baru akan tercapai pada pertengahan 2022 mendatang.

Perkiraan itu mengacu pada capaian vaksinasi Covid-19 nasional dan juga kecepatan dalam proses vaksinasi setiap hari. Menurut catatan Kementerian Kesehatan, rata-rata vaksinasi harian per pekan telah mencapai 1,4 juta dosis per hari.

"Dengan kecepatan vaksinasi tersebut, diperkirakan masih dibutuhkan 7 bulan dari sekarang atau sekitar pertengahan tahun 2022 untuk mencapai cakupan 70 persen," ujar Wapres dalam Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-30 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg Ke-61 Tahun Ajaran 2021 secara daring, Rabu (6/10).

Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito pada Selasa (5/10), mengumumkan, total penduduk Indonesia yang telah divaksin dosis lengkap berjumlah 53.325.259 orang per 3 Oktober. Jumlah itu baru 25,6 persen dari sebanyak 208.265.720 penduduk yang harus divaksin. Sementara, dosis pertama telah mencapai 45,03 persen.

Jika mengacu perkiraan tersebut, maka target vaksinasi untuk sasaran 208,5 juta orang meleset dari target awal yakni pada akhir Desember. "Bila kita menginginkan proses vaksinasi selesai pada akhir tahun 2021 ini juga, maka kecepatan vaksinasi perlu ditingkatkan menjadi 2,5 juta vaksinasi per hari," kata Wapres.

Wapres pun berharap sinergi dari berbagai pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional. Salah satunya, Pemerintah mengharapkan TNI dan Polri terus membantu peningkatan percepatan vaksinasi di daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya, termasuk di daerah aglomerasi. Sebab, masih banyak daerah yang tertinggal dalam capaian vaksinasi.

"Saya juga meminta agar TNI dan Polri memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah guna meningkatkan kecepatan vaksinasi. Langkah ini juga akan disertai insentif berupa penurunan level PPKM di wilayah yang dapat memenuhi target vaksinasi yang telah ditetapkan," kata dia.

Ma'ruf menyebut, ada sejumlah kelompok prioritas sasaran vaksinasi yang perlu dipercepat, yakni kelompok lansia yang baru 4,4 juta orang mendapat dosis lengkap. "Dari jumlah sasaran lansia sebanyak 21,5 juta orang," kata dia.

Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik untuk mendukung dibukanya sekolah. Per 3 Oktober, baru 2,1 juta orang yang mendapat vaksinasi lengkap dari target sebanyak 5,06 juta orang.

photo
Tenaga kesehatan menyuntik vaksin Covid-19 santri saat vaksinasi massal Covid-19 di Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (6/10/2021). Sebanyak 1.850 dosis vaksin Covid-19 Sinovac disiapkan untuk vaksin wisata. Selain untuk pelaku wisata, vaksinasi ini juga untuk pelajar dan santri. Vaksinasi ini diadakan untuk menyisir bagian tepi Yogyakarta. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Jawa Barat termasuk provinisi yang capaian vaksinasi di setiap daerahnya masih rendah. Hal itu terlihat dari peningkatan daerah PPKM Level 3 di Jabar. Sebanyak delapan daerah naik turun ke Level 3 dari sebelumnya berada di Level 2 PPKM.

Karena itu, Pemprov Jabar bersama Kabupaten Indramayu serta PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan kembali menggelar vaksinasi massal untuk masyarakat umum 12 tahun ke atas. Sebanyak 5.000 orang mendapat vaksinasi dosis kedua dalam kegiatan tersebut.

"Selain ikhtiar dalam upaya mencegah terpapar virus COVID-19, vaksinasi ini juga diharapkan dapat mendorong percepatan pembentukan herd immunity (kekebalan komunal) 37,9 juta warga Jabar pada akhir Desember 2021," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jawa Barat, Dicky Saromi, dalam siaran persnya, Rabu (6/10). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat