Petenis Jawa Timur Christoper Rungkat melakukan servis ke arah lawannya petenis Bengkulu Jeremy Nahor dalam babak final tenis beregu putra PON Papua di Jayapura, Papua, Rabu (3/10/2021). Christoper berhasil menang 6-0 dan 6-3 untuk membawa Jawa Timur ungg | ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Olahraga

PON XX Papua: Jatim Kawinkan Emas Tenis Beregu

Emas pertama Jatim dari tenis di PON XX Papua diraih dari beregu putra.

JAYAPURA -- Ambisi Jawa Timur (Jatim) untuk menyapu bersih tujuh medali emas cabang olahraga tenis pada PON XX Papua berada di jalur yang tepat. Tim yang bermaterikan petenis terbaik Indonesia ini mampu mengawinkan medali emas nomor tenis beregu.

Emas pertama Jatim dari tenis di PON XX Papua diraih dari beregu putra. Christopher Rungkat dkk menaklukkan Bengkulu 2-0 pada laga final yang berlangsung di Lapangan Tenis Kantor Wali Kota Jayapura, Papua, Ahad (3/10). Sementara, di beregu putri, Aldilla Sutjiadi dkk menang 2-1 atas tim DKI Jakarta.

Tim tenis putra Jatim terlalu perkasa di final. Menurunkan tunggal utamanya, Christopher Rungkat, Jatim memetik poin pertama dengan mengalahkan Jeremy Nahor 6-0 dan 6-3. Jatim memastikan emas melalui tunggal keduanya M Rifqi Fitriadi yang mengalahkan seniornya Aditya Hari Sasangko dengan skor 6-2 dan 6-1.

Disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa, para petenis Jawa Timur tampil penuh semangat. Apalagi, politisi PKB tersebut hadir sekaligus menyerahkan uang tampil sebesar Rp 15 juta untuk setiap pemain beregu dengan jumlah empat sampai enam orang.

Meskipun sudah meraih medali emas Asian Games 2018 dan sejumlah gelar internasional, Christo mengatakan, medali yang diraih di nomor beregu putra PON kali ini sangat berarti. Ia mengaku, terakhir kali bermain di PON pada 2008 dan mendapatkan medali emas. Namun, setelah itu, ada pembatasan usia bagi petenis yang main di PON.

"Sekarang tidak udah ada pembatasan usia, sehingga semua petenis terbaik Indonesia bisa tampil, termasuk pemain senior. Ada 40 persen petenis senior, ini bagus untuk pemain junior,” kata Christo kepada wartawan Republika, Fitriyanto, di Jayapura.

Chtisto meminta kepada pemain muda untuk terus berlatih. Ia menegaskan, mereka jangan hanya beratih ketika menjelang berlaga di PON. Sebab, ia menilai, kualitas para pemain muda yang dihadapinya cukup bagus.

Sementara, Rifqi mengaku antusias menghadapi seniornya Aditya Hari Sasongko di tunggal kedua. Petenis berusia 22 tahun ini menjadi penentu kemenangan Jatim atas Aditya yang berusia 33 tahun. Ia mengatakan, Jatim melakukan banyak persiapan menjelang PON Papua ini. Rifqi juga mengaku, sering bermain melawan Aditya. “Sebelum tanding ada rasa semangat jika melawan senior, " ujarnya.

Rifqi masih menargetkan dua medali emas lagi di nomor perorangan. Dia bermain di tunggal putra dan ganda putra. 

Putri lebih seru

Perebutan emas beregu putri berlangsung seru. Pada nomor tunggal, Jatim dan DKI berbagi angka 1-1. Pasangan Aldila Sutjiadi/Jessy Rompies akhirnya menjadi penentu kemenangan Jawa Timur usai mengandaskan perjuangan pemain kembar DKI Jakarta Fitriani Sabatini/Fitriana Sabrina dengan tiga gim 4-6, 6-2, dan super tie break 10-7.

DKI Jakarta tertinggal 0-1 terlebih dahulu setelah tunggal pertama mereka Fitriani Sabatini harus mengakui petenis nomor satu Indonesia Aldilla Sutjiadi dengan skor 6-1, 4-6, dan 6-7 (1). Fitriani sebenarnya berpeluang menyumbang angka bagi DKI setelah menang mudah 6-1. Ani sapaan akrab Fitriani, sudah unggul 4-1 di gim dua. Namun, karena terlalu berhati-hati Ani akhirnya kalah 4-6.

Gim ketiga berlangsung seru, Ani sempat unggul 5-4 dan tiga kali match point. Namun, ia selalu gagal menyelesaikan permainan. Akhirnya, Aldila dengan pengalaman yang dimiliki menuntaskan gim ketat ini dengan skor 7-6 (1) tie break satu.

Ani terlihat menyesal dengan hasil yang didapat. Ia mengatakan, saat kedudukan 4-1 pada gim kedua sebenarnya ia ingin tampil lebih baik. Karena terlalu berhati-hati, hasilnya malah berbeda dengan harapannya. “Saat kedudukan 4-3, paha saya sempat tertarik. Ini juga mengganggu permainan," katanya kepada Republika.

Partai kedua berlangsung tak kalah ketatnya. Beatrice Gumulya, tunggal kedua Jatim, mengalami hal serupa seperti tunggal putri pertama DKI. Setelah memimpin 6-4 pada gim pertama, ia kalah pada gim kedua 5-7. Beatrice hampir memastikan emas bagi Jawa Timur setelah kedudukan 6-6 dan tie break gim tiga memimpin 6-4. Tapi, ia tersusul dan akhirnya kalah 6-8. Untungnya, pada partai ketiga, Aldila/Jessy mampu mengamankan kemenangan.

photo
Ganda Jawa Timur Aldila Sutjiadi/Jessy Rompies mengembalikan bola ke arah lawannya ganda DKI Jakarta Fitriani Sabatini/Fitriana Sabatini dalam babak final tenis beregu putri PON Papua di Jayapura, Papua, Minggu (3/10/2021). Jawa Timur berhasil meraih emas setelah mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 2-1. - (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat