Ekonomi
BUMN Klaster Pangan Ekspor Gurita ke AS
BUMN klaster pangan berkomitmen dongkrak ekonomi nasional, salah satunya dengan produk pangan laut, seperti gurita.
JAKARTA — Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster pangan melakukan ekspor perdana gurita steam (ready to eat) dan gurita whole frozen volume 132 ton dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Amerika Serikat (AS) melalui PT Perikanan Nusantara (Perinus).
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi, selaku ketua BUMN klaster pangan, mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh dalam memperkuat sektor perikanan nasional melalui peningkatan produktivitas, ekspor, serta pengembangan produk-produk perikanan yang bernilai tambah dan berkualitas.
Arief menyampaikan, ekspor perdana gurita ke AS ini menjadi awal yang baik untuk membuka peluang ekspor komoditas perikanan lainnya ke negara tersebut. “Kami terus melakukan optimalisasi serta mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki, salah satunya mengoptimalisasi potensi gurita di Sulawesi Selatan yang cukup besar, di mana gurita menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diekspor dari Sulawesi Selatan,” kata Arief di Jakarta, Ahad (26/9).
Menurut Arief, kegiatan tersebut sesuai arahan pemerintah bahwa demi membangun ketahanan pangan, terutama di industri perikanan Indonesia, perusahaan-perusahaan BUMN harus memberikan dukungan maksimal agar para nelayan naik kelas, serta dukungan distribusi hasil tangkapan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.
“Sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membantu nelayan naik kelas, BUMN Klaster Pangan sektor Perikanan mewujudkannya dengan terus menyerap hasil tangkapan nelayan dan mendistribusikan hingga ke Amerika Serikat maupun negara lainnya,” ujar Arief.
Ekspor perdana gurita ini, Arief melanjutkan, semakin menambah daftar negara tujuan dan jenis produk perikanan yang telah diekspor Perinus. Untuk meningkatkan ketersediaan dan menjaga keberlanjutan, Perinus terus memperkuat perannya sebagai offtake hasil tangkapan nelayan, selain untuk memastikan stok, hal tersebut juga dalam rangka membantu nelayan naik kelas dan memiliki kepastian pasar.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) Sigit Muhartono mengatakan, ekspor perdana ke AS dilakukan dengan preorder tahap awal sebanyak 132 ton atau dengan nilai sekitar Rp 13 Miliar. Sebelumnya, Perinus juga telah melakukan ekspor produk gurita steam dan whole frozen ke Jepang.
Sigit menambahkan, bertambahnya aktivitas ekspor yang dilakukan perusahaan tidak terlepas dari kesiapan sarana dan prasarana produksi yang mendukung, di antaranya berupa air blast frezer (ABF) kapasitas 119 ton per hari dan Cold Storage kapasitas 3.837 ton.
“Untuk mendukung aktivitas ekspor produk perikanan yang semakin masif, kami terus melakukan penguatan sarana produksi. Hal tersebut untuk memastikan produk yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik,” ujar Sigit.
Menurut Sigit, aktivitas ekspor yang terus digenjot ini diharapkan akan berkontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah serta turut memperkuat sektor perikanan nasional. Selain itu, juga terus berkontribusi membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai mitra strategis perusahaan.
View this post on Instagram
Sementara itu, Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasi atas terlaksananya ekspor komoditas Perikanan dan Kelautan di wilayah Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan, kedepannya peran Sulawesi Selatan dalam pembangunan nasional untuk sektor kelautan dan perikanan akan semakin besar karena permintaan yang tinggi atas komoditas di sektor tersebut.
Untuk itu, ia mengajak berbagai pihak yang terkait untuk bersinergi meningkatkan akselerasi dan koordinasi guna mendorong komoditas unggulan Sulawesi Selatan, terutama komoditas ekspor.
Berdasarkan data statistik, produksi perikanan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020 tercatat sebesar 4.102.319 ton yang terdiri atas perikanan budidaya sebesar 3.713.111 ton dan Perikanan Tangkap sebesar 389.208 ton.
Komoditas hasil tangkapan di laut yang menjadi salah satu primadona selain tuna, yaitu komoditas gurita. Produksi gurita Sulawesi Selatan pada 2020 sebesar 529 ton dan pada tahun 2021 semester I produksi gurita sebesar 240 ton.
Adapun ekspor gurita pada 2020 sebesar 2,151 ton dengan nilai sebesar 10,7 juta dolar AS dengan negara tujuan terbesar, yaitu AS sebesar 811 ton, Italia sebesar 294 ton, dan Jepang 235 ton. Pada 2021 sampai dengan bulan Juli, ekspor gurita sudah tercatat sebesar 2.170 ton dengan nilai 10,1 juta dolar AS dengan negara tujuan terbesar, yaitu AS sebesar 986 ton.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.