Kabar Utama
Kontingen PON XX Dilepas
Atlet diminta mematuhi prokes dan menghormati budaya setempat.
PADANG -- Setengah bulan sebelum berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, sejumlah kontingen dari berbagai daerah mulai diberangkatkan. Persiapan terkait gelaran olahraga nasional yang sempat tertunda akibat pandemi ini juga dimatangkan.
Di antara provinsi yang melepas atlet kemarin adalah Sumatra Barat. Kontingen pertama yang akan berangkat dari cabang dayung yang mulai bertanding pada 27 September ini. Jumlah atlet yang dikirimkan dari cabang itu mencapai 40 orang, masing-masing 36 atlet putra dan putri serta empat pelatih.
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, mengingatkan atlet PON yang akan berangkat ke Papua supaya menghormati dan menghargai adat budaya setempat. "Kita memiliki perbedaan adat dan budaya. Atlet harus bisa menempatkan diri untuk menghormati dan menghargai budaya Papua," kata Audy saat melepas atlet menuju Papua di GOR H Agus Salim Padang, Rabu (15/9).
Sebagai tindakan antisipasi, Audy meminta atlet untuk tidak keluar dari penginapan sendirian dan mengikuti arahan dari pihak terkait selama pertandingan. Menurut Audy, Satuan Brimob Polda Sumbar juga akan membantu pengamanan kontingen Sumbar di Papua dengan mengirimkan satu SSK guna mengantisipasi segala kemungkinan.
PON XX Papua rencananya dibuka Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober nanti. Kendati demikian, pertandingan perdana akan mulai digelar pada 24 September. Ini merupakan PON pertama yang digelar di Bumi Cenderawasih.
Perhelatan ini sedianya digelar pada 2020, tetapi harus ditunda karena pandemi. Sekitar 7.000 atlet bakal berlaga pada kejuaraan multievent nasional ini, memperebutkan 679 medali emas pada 37 cabang olahraga. Pertandingan itu akan dilaksanakan di Kota dan Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika.
Ketua Pelatda PON KONI Aceh Bachtiar Hasan mengingatkan semua atlet dan ofisial yang akan diberangkatkan ke Papua mematuhi protokol kesehatan. "Kami ingatkan patuhi protokol kesehatan. Selalu memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun guna mencegah penularan Covid-19," kata Bachtiar Hasan, kemarin. Provinsi di ujung barat itu memberangkatkan 127 atlet dari 26 cabang olahraga ke ujung timur.
Sementara itu, provinsi langganan juara umum, DKI Jakarta, akan memberangkatkan 723 atlet yang berlaga pada seluruh 37 cabang olahraga. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan optimistis Jakarta bisa kembali menjadi juara umum kali ini.
"Kita ingin atlet DKI Jakarta jadi teladan di PON XX Papua. Teladan dalam perilaku maupun prestasi. Itu artinya hasil gemblengan yang selama ini dilakukan insya Allah menunjukkan hasil," kata Anies Baswedan saat melepas Kontingen DKI Jakarta menuju PON XX Papua, di Balai Kota, Jakarta, Rabu.
View this post on Instagram
PON XX Papua yang akan digelar hingga 15 Oktober berlangsung di empat klaster atau wilayah, di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. Jumlah peserta dan petugas yang terlibat sebanyak 21 ribu orang, hampir sama dengan Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
"Prokes (protokol kesehatan) yang dilakukan dalam ajang Olimpiade lalu akan kita jadikan rujukan agar PON berlangsung baik,” ujar Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, dalam diskusi daring, Rabu (15/9).
Ia menekankan, semua peserta dari 33 provinsi dan tuan rumah harus divaksin. Mereka juga harus menjalani karantina beberapa hari sebelum berangkat ke PON Papua. Tes PCR juga harus dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan. "Daerah yang masih zona merah waktu karantina tujuh hari, sedangkan untuk di bawahnya tiga hari. Sesampainya di sana, peserta akan dites antigen," kata Marciano.
"Kontingen yang berangkat harus dalam kondisi kesehatan terbaik agar masyarakat Papua juga tidak khawatir,” ujarnya melanjutkan.
Penyelenggaraan PON juga akan menggunakan sistem bubble. Prosedurnya, khusus atlet dari bandara langsung ke wisma atlet, ke venue latihan atau pertandingan dan kembali ke wisma atlet menggunakan kendaraan khusus. Untuk atlet cabor body contact, sebelum bertanding diwajibkan tes antigen.
Untuk kehadiran penonton di gelanggang, Marciano menyatakan masih akan dibahas lebih lanjut, khususnya untuk wilayah dengan status level 3 penularan Covid-19. “Kalau kita bersatu, PON Papua akan jadi catatan tinta emas sejarah kebangkitan Indonesia dari Covid-19. Dan juga event pemersatu bangsa,” kata dia.
Ketua PB PON XX Papua Yunus Wonda sebelumnya menjanjikan kesiapan PON XX Papua. Sementara, kelengkapan-kelengkapan logistik pelaksanaan terus dikebut sebelum pembukaan. "Seluruh jajaran panitia sudah siap untuk penyelenggaraan PON. Jangan ragu dengan Papua," ujar Yunus di Jayapura.
500 Relawan
Sebanyak 500 relawan akan diterjunkan dalam perhelatan PON XX Papua untuk memastikan protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan acara olahraga tersebut. Pemberlakuan prokes itu dinilai penting agar PON XX tidak menimbulkan klaster Covid-19 baru.
Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satgas Covid-19, Andre Rahadian mengatakan, tugas yang pertama tentunya sosialisasi prokes penanganan Covid-19 karena antusiasme masyarakat ataupun atlet di PON kali ini luar biasa.
"Kita bergerak sebelum PON Papua dibuka. Euforia masyarakat harus kita antisipasi. Kita siapkan gerai masker, mobil masker. Untuk itu, kita melibatkan 500 relawan untuk membantu di lingkaran luar venue," ujar dia dalam diskusi virtual kemarin.
Andre mengatakan, tugas utama relawan itu adalah membantu panitia pelaksana untuk penerapannya protokol kesehatan, khususnya yang berada di luar venue. Pihaknya juga melatih relawan di empat klaster, yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke agar dapat melakukan standardisasi penerapan prokes.
"Untuk relawan sebagian besar atau sekitar 95 persen, kita ambil dari Papua yang berasal dari unsur mahasiswa, alumni kampus, ormas nasional yang ada cabang di Papua, Pramuka, Orari, dan lain-lain. Mereka akan ada pelatihan satu hingga dua hari sebelum PON Papua dibuka," kata dia.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi juga menegaskan, akan dukung PON Papua lebih kepada penetapan protokol kesehatan, salah satunya penggunaan masker.
"Kita akan edukasi pentingnya pakai masker. Kita juga siapkan mobile masker, membagikan satu orang peserta sebanyak empat masker kain. Jadi masih bisa dipakai hingga selesai. Total kita siapkan dua juta masker untuk empat klaster PON Papua nanti," kata Prasinta.
Prasinta juga mengatakan, timnya tidak segan-segan untuk membubarkan kerumunan jika itu terjadi. "Selain edukasi pencegahan dengan prokes, kita juga akan menindak tegas jika ada kerumunan, akan kita bubarkan."
Untuk membangun tes PCR, menurut Prasinta, BNPB akan memberi bantuan lima alat PCR. "Ada lima alat PCR bantuan satgas Covid-19 dari BNPB. Kita akan lihat nanti sejauh mana kebutuhannya," kata dia.
Pendanaan
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali menyatakan, panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan mencairkan dana sebesar Rp 1,4 triliun pekan ini. Ia berharap, uang yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) itu akan segera disalurkan.
Zainudin menegaskan, proses pencairan dana kepada panitia PON harus mengutamakan tertib administrasi karena setelah acara berlangsung, seluruh penggunaan akan ditelisik oleh pemerintah pusat. Zainudin tidak ingin ada persoalan yang menyeret panitia PON setelah hajatan olahraga empat tahunan itu selesai digelar.
"Dana ini adalah permintaan tambahan dari gubernur Papua, yang disampaikan kepada Presiden RI dan sudah disetujui. Sebenarnya, dana itu sudah ada, tinggal mekanisme penyalurannya," kata Zainudin dalam diskusi virtual, Selasa (14/9).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua sudah mencatat biaya sebesar Rp 3,8 triliun dari dana APBD tahun 2020. Kemudian, tambahan dana Rp 1,4 triliun dari pemerintah rencananya akan dipakai untuk akomodasi kontingen, transportasi, konsumsi, dan tambahan kegiatan lain.
Selain mendapat kucuran dana dari pemerintah, panitia PON juga menerima aliran dari pihak swasta seperti PT Freeport Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas, tembaga, dan perak itu mengucurkan dana sebesar Rp 15 miliar, sekaligus membangun arena atletik dan basket di Mimika Sports Center dengan total biaya Rp 400 miliar.
PT PLN (Persero) juga sudah mengucurkan dana sebesar Rp 313 miliar bagi pembangunan infrastruktur kelistrikan di sejumlah wilayah di Papua, guna mendukung penyelenggaraan PON XX Papua, yang akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN, Syofvi Roekman mengatakan, sebagian besar dana dialokasikan untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika, yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.