Tajuk
Transisi Menuju Endemi
Tanpa kesadaran bersama, mustahil mimpi mengubah pandemi menjadi endemi ini akan berhasil.
Sudah hampir 19 bulan, sejak diumumkan WHO pada 9 Maret 2020, dunia dilanda pandemi Covid-19. Namun, hingga kini, musim pagebluk yang telah menghantam semua lini kehidupan itu belum kunjung berakhir. Bahkan, Pemerintah Indonesia menyebut Covid-19 tak akan hilang dalam waktu dekat.
Kemarin (10/9), Presiden Joko Widodo mewacanakan proses transisi dari pandemi ke endemi. Menurut Presiden, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi serta belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Sebab, menurut Jokowi, Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Hidup bersama Covid-19, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, merupakan kenyataan yang harus dihadapi bersama. Dalam masa transisi menuju endemi ini, Menkes Budi mengatakan, masyarakat sudah dapat mulai beraktivitas dengan menyesuaikan level PPKM di daerah masing-masing.
Epidemiolog pada Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menyatakan, harus ada peta jalan yang dibuat untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Karena, menurut dia, dibutuhkan waktu yang lama untuk menjadikan Covid-19 endemik, seperti halnya penyakit flu ataupun malaria.
Dicky memandang, memulai transisi sejak sekarang adalah langkah yang tepat. Hal tersebut karena proses mutasi virus korona yang begitu cepat.
Hidup bersama Covid-19, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, merupakan kenyataan yang harus dihadapi bersama.
Karena itu, kita tentu berharap, pemerintah bersama para pakar di bidang yang terkait, segera bergerak cepat untuk menyusun dan menentukan peta jalan transisi itu secara matang. Ini penting agar proses transisi yang diwacanakan Presiden itu bisa berjalan dengan baik.
Saat ini, Kemenkes kabarnya tengah menyusun peta jalan tersebut dan berkoordinasi dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Wacana transisi dari pandemi menuju endemi harus disosialisasikan dengan baik dan terencana. Jangan sampai, publik atau masyarakat, terutama di tingkat akar rumput, salah memahami. Jangan sampai masyarakat salah persepsi seperti ketika kebijakan "new normal" digulirkan pada 2020.
Saat itu, karena komunikasi kepada publik yang kontradiktif di antara pejabat, masyarakat pun memiliki persepsi kalau kondisi sudah normal. Akibatnya, saat itu masyarakat kembali abai terhadap protokol kesehatan dan kasus positif Covid-19 kembali melonjak.
Sosialisasi tentang transisi dari pandemi menuju endemi harus dilakukan lewat satu pintu. Dengan begitu, masyarakat bisa menangkap pesan kebijakan publik itu dengan baik.
Masyarakat, seperti disampaikan Presiden Jokowi, harus dikendalikan agar jangan sampai mengalami euforia. Pemerintah harus tetap mengingatkan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjalankan prokes dalam kehidupan sehari-hari.
Proses transisi ini juga perlu didukung dengan program vaksinasi yang semakin luas. Pemerintah pusat harus terus memasok vaksin Covid-19 ke daerah-daerah hingga pelosok.
Masyarakat di daerah sangat menunggu kehadiran vaksinasi. Kesadaran dan antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi kian meningkat. Apalagi, sertifikat vaksin telah menjadi syarat dalam berbagai aktivitas keseharian. Kini, tinggal kegiatan vaksinasi semakin gencar dilakukan hingga tingkat desa.
Proses transisi ini juga perlu didukung dengan program vaksinasi yang semakin luas. Pemerintah pusat harus terus memasok vaksin Covid-19 ke daerah-daerah hingga pelosok.
Selain itu, dalam proses transisi ini juga pemerintah tak boleh lelah untuk melakukan testing, tracing, treatment, dan menyediakan isolasi terpusat agar penularan Covid-19 bisa terus dikendalikan. Fasilitas kesehatan juga harus terus bersiaga melayani masyarakat. Dan yang tak kalah pentingnya adalah ketersediaan obat-obatan Covid-19 di apotek-apotek.
Kunci utama suksesnya proses transisi ini adalah kesadaran masyarakat. Ya, masyarakat berperan paling penting dalam proses transisi menuju endemi ini. Kesadaran untuk selalu menjalankan prokes dengan memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dalam kehidupan sehari-hari akan membuat proses transisi ini berjalan sukses.
Tanpa adanya kesadaran bersama seluruh masyarakat, mustahil mimpi mengubah pandemi menjadi endemi ini akan berhasil.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.