Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penyandang disabilitas saat Vaksinasi untuk Semua di halaman Kantor DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Selasa (7/9/2021). Laju vaksinasi Covid-19 masih belum maksimal karena ketersediaan vaksin dan jadwal va | ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

Nasional

Vaksinasi Ditarget Capai 70 Persen Penduduk di Akhir Tahun

Laju vaksinasi Covid-19 masih belum maksimal karena ketersediaan vaksin dan jadwal vaksinasi.

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menargetkan program vaksinasi Covid-19 di seluruh provinsi bisa mencapai hingga 70 persen pada akhir tahun ini. Karena itu, pemerintah terus mempercepat capaian program vaksinasi Covid-19.

“Kita inginkan seluruh provinsi bisa tervaksinasi minimal 70 persen itu di akhir tahun ini,” kata Jokowi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dikutip dari siaran resmi Istana, Selasa (7/9).

Kepada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jokowi berpesan untuk mempercepat vaksinasi. Apalagi, NTB akan menjadi tuan rumah perhelatan internasional World Superbike pada November mendatang dan event Moto GP pada tahun depan.

Kepada Kalimantan Tengah, Jokowi berpesan stok vaksin dapat segera dihabiskan untuk mempercepat terciptanya kekebalan komunal. “Kalau kurang, langsung minta lagi ke Kemenkes agar segera selesai program vaksinasi kita, agar penyebaran Covid, penyebaran varian Delta betul-betul bisa kita hentikan di semua provinsi,” ujar Jokowi.

Untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity setidaknya 77 persen atau 200,8 juta masyarakat Indonesia harus divaksinasi Covid-19.

Terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, vaksinasi Covid-19 secara keseluruhan tak bisa selesai seperti target awal. "Semula kita 2021 akhir, Desember sudah selesai. Masih ada kendala-kendala karena memang ada berbagai hambatan, geografi, jarak yang jauh," ujar Wapres.

Kementerian Kesehatan telah menyelesaikan penyusunan skema pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 untuk masyarakat umum yang direncanakan bergulir pada 2022. Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, skema pemberian vaksin dosis ketiga akan menyasar masyarakat yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua.

Terkait pembiayaan oleh pemerintah dalam program itu, Maxi mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan kelompok masyarakat miskin. Jumlah masyarakat penerima bantuan vaksinasi dosis ketiga itu dikalkulasi berkisar hampir 100 juta jiwa.

Belum Maksimal

Terus berkurangnya kasus harian Covid-19 di Tanah Air membuat pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4. Namun, laju vaksinasi Covid-19 masih belum maksimal karena ketersediaan vaksin dan jadwal vaksinasi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengakui, relaksasi PPKM Level 3 dan 4 saat ini lebih memungkinkan orang pergi keluar, termasuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Kemudian (laju vaksinasi Covid-19 masih belum maksimal saat relaksasi PPKM Level 3 dan 4) karena penyesuaian saja dengan ketersediaan vaksin dan jadwal vaksin. Karena target penyuntikan per hari kan bisa terus rata-rata 1,2 juta - 1,4 juta," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (7/9).

Terkait baru 38 juta orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap dua hari terakhir dan tak banyak bertambah, Nadia mengaku Kemenkes memiliki peta jalan vaksinasi. Pada Desember 2021 sekitar 80-90 persen selesai vaksinasi dosis pertama dan pada Maret 2022 bisa menyelesaikan vaksin dosis kedua secara lengkap.

"Jadi, peta jalannya adalah per Maret 2022 bisa menyelesaikan target sasaran vaksinasi dosis kedua sebanyak 206,8 juta jiwa," katanya. Namun, ini sesuai dengan ketersediaan vaksin. Kemudian, kata dia, kekebalan kelompok akan dicapai setelah seluruh sasaran tervaksinasi.

photo
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga saat pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di pesantren dan rumah ibadah di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021). Staf Khusus Presiden dan Polri menggelar vaksinasi Covid-19 serentak untuk warga di 341 pesantren dan rumah ibadah di seluruh Indonesia dengan total sasaran sebanyak 346.688 orang. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Sebelumnya, Nadia sempat menjelaskan alasan laju vaksinasi Covid-19 melambat selama pemberlakuan PPKM. PPKM membatasi mobilitas masyarakat sehingga berimbas pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"(Melambatnya vaksinasi Covid-19) ini karena PPKM yang pasti akan mengurangi kecepatan vaksinasi. Sebab, ada keterbatasan pergerakan masyarakat," ujar dia saat dihubungi Republika, Ahad (8/8).

Belakangan, seiring dengan melandainya kasus COvid-19, pemerintah Indonesia melonggarkan kebijakan PPKM, termasuk di wilayah Jawa-Bali. "Seiring dengan kondisi situasi Covid19 yang semakin baik, serta implementasi protokol Kesehatan dan penggunaan PeduliLindungi yang terus berjalan, ada beberapa penyesuaian aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan dalam periode 7-13 September 2021." ujar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin (6/9).

Berikutnya, akan dilakukan uji coba pembukaan 20 tempat wisata di kota dengan status Level 3 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi platform PeduliLindungi. Kabupaten/kota dengan status Level 2 juga akan diwajibkan menggunakan PeduliLindungi pada tempat-tempat wisata yang sudah diperbolehkan buka.

Namun, laju vaksinasi Covid-19 dosia kedua dua hari terakhir tak banyak berubah. Berdasarkan data Kemenkes, tercatat masyarakat Indonesia yang menerima vaksin Covid-19 dosis kedua per 5 September 2021 sebanyak 38.223.153 orang.

Keesokan harinya per 6 September 2021 sebanyak 38.472.091 orang menerima vaksin Covid-19 dosis kedua. "Ketika ada libur panjang masyarakat tidak konsisten prokes, prinsipnya penyakit ini kan karena droplet, prokes yang ketat," tegasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat