Olahraga
Alarm untuk Azzurri Kesebelasan Italia dalam Piala Dunia
Italia harus berusaha lebih keras untuk lolos dalam kualifikasi piala dunia
BASEL — Alarm bahaya berbunyi di kamar ganti tim nasional Italia dalam upaya mengejar tiket otomatis ke Piala Dunia 2022 Qatar. Skuat polesan Roberto Mancini kembali meraih hasil imbang pada laga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.
Setelah ditahan Bulgaria, giliran Swiss membuat sang juara Eropa gagal mendulang kemenangan. Skor 0-0 pada akhir laga menghiasi papan skor St Jacob-Park, Basel, Senin (6/9) dini hari WIB.
Sebenarnya Gli Azzurri menciptakan tujuh peluang emas, jauh di atas tuan rumah yang hanya memiliki dua tembakan tepat sasaran. Bahkan, pada menit ke-53, anak asuh Mancini mendapat hadiah penalti. Sayang, Jorginho yang menjadi eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan sosok bernama lengkap Jorge Luiz Frello Filho itu bisa ditangkap kiper Yann Sommer.
"Tentu ada penyesalan. Kami memiliki begitu banyak peluang dan tidak menyelesaikannya dengan baik," kata bek sayap Italia Giovanni Di Lorenzo, dikutip dari laman UEFA.
Italia masih memiliki satu laga tersisa pada pekan ini. Anak asuh Mancini akan menjamu Lithuania di Stadion Mapei, Reggio Emilia, Kamis (9/9) dini hari WIB. Di Lorenzo meminta rekan-rekannya segera mengalihkan fokus ke partai tersebut.
Sebenarnya hasil imbang di Basel belum mengubah situasi. Italia tetap berada di puncak klasemen sementara Grup C dengan 11 poin. Gli Azzurri unggul empat angka atas Swiss di posisi kedua. Namun, Italia sudah menyelesaikan lima pertandingan, sementara armada Rossocrociati baru tampil di tiga laga. Secara matematis, Swiss bisa mengudeta para gladiator Negeri Piza jika terus mengamankan kemenangan.
Tentu Italia tak ingin itu terjadi. Mereka sudah cukup kecewa dengan kenyataan gagal ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Tekad bangkit lawan Lithuania dicanangkan, sembari berharap Swiss dijegal para kontestan lain di Grup C.
Nasib buruk Italia tak menimpa tim-tim unggulan lainnya yang bertanding pada saat bersamaan. Spanyol, Jerman, Belgia, dan Inggris meraup tiga poin dengan kemenangan meyakinkan. Spanyol yang sebelumnya ditaklukkan Swedia bangkit menghajar Georgia 4-0 di Estadio Nuevo Vivero.
Hasil ini membuat Spanyol naik ke puncak klasemen sementara Grup B. Dengan mengantongi 10 poin, Eric Garcia dkk unggul sebiji angka atas Swedia. "Saya senang dengan hasil ini, tapi saya pikir, kami bisa mencetak beberapa gol lagi," ujar pelatih Spanyol Luis Enrique.
Jerman mencetak enam gol tanpa balas ke gawang Armenia pada laga di Mercedes-Benz Arena, Stuttgart. Hasil ini membuat anak asuh Hans-Dieter Flick nyaman di singgasana Grup J.
Belgia juga demikian. The Red Devils terlalu tangguh bagi Republik Ceska. Tim peringkat satu FIFA itu menghajar Ceska 3-0 di Stadion Raja Baudouin, Brussels.
"Saya sangat senang, kami tidak kebobolan. Pertahanan kami benar-benat diuji. Namun, semua orang melakukannya dengan baik. Kami tahu apa yang perlu kami lakukan," ujar kiper tuan rumah, Thibaut Courtois, dikutip dari laman resmi UEFA.
Terakhir dari Grup I, Inggris belum terhenti. Skuat polesan Gareth Southgate membungkam Andorra empat gol tanpa balas di Stadion Wembley, London. Fakta ini membuat the Three Lions kokoh di puncak klasemen sementara, mengantongi nilai sempurna 15 poin dari lima pertandingan.
Lini masa pertandingan Turki melawan Belanda
Belanda 2 vs 0 Turki (07/09/2012).
Turki 0 vs 2 Belanda (15/10/2013)
Belanda 1 vs 1 Turki (28/03/2015)
Turki 3 vs 0 Belanda (06/09/2015)
Turki 4 vs 2 Belanda (24/03/2021)
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.