
Jakarta
Tol Pulogebang-Kelapa Gading Sudah Beroperasi
Masyarakat dapat memanfaatkan Tol Pulogebang-Kelapa Gading sepanjang 9,3 kilometer.
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meresmikan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang, Senin (23/8). Jalan tol sepanjang 9,3 km ini pun sudah bisa dimanfaatkan masyarakat mulai Selasa (24/8).
"Alhamdullilah pada hari ini jalan tol Pulo Gebang-Kelapa Gading sepanjang 9,3 kilometer telah selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Jokowi saat peresmian.
Ia mengatakan, selesainya pembangunan jalan tol ini melengkapi bagian dari jalan tol Metropolitan Jabodetabek dan bagian dari lingkar dalam dan lingkar luar Jakarta. Presiden berharap, selesainya pembangunan jalan tol Pulogebang-Kelapa Gading ini akan mempercepat distribusi logistik dan meningkatkan daya saing komoditas.
"Karena jalan tol ini juga terkait dengan kawasan ekonomi khusus Marunda dan terhubung juga dengan jalan tol Tanjung Priok sehingga akan memperkuat daya saing kita dan juga mobilitas orang di Jakarta semakin baik dan mobilitas barang antara kota Jakarta dan sekitarnya juga akan semakin baik," kata dia.
Jalan tol segmen Pulogebang-Kelapa Gading sepanjang 9,3 kilometer tersebut merupakan bagian dari jalan tol layang Semanan-Pulogebang yang dikelola PT Jakarta Tollroad Development (JTD) dan kontraktor pelaksana PT Jaya Konstruksi-PT Adhi Karya (KSO) sepanjang 31,2 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp 2,05 triliun.
Ruas tol tersebut terdiri atas tiga seksi, yakni seksi A Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9,3 kilometer, seksi B Semanan-Grogol sepanjang 9,5 kilometer, dan seksi C ruas Grogol-Kelapa Gading sepanjang 12,4 kilometer. Jalan tol Seksi B dan C ditargetkan konstruksinya akan rampung pada 2024 mendatang.
View this post on Instagram
Sementara itu, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Putut Marhayudi, pun mengatakan, tujuan pembangunan ruas tol tersebut adalah untuk memperlancar lalu lintas di daerah sekitar Ibu Kota. Kemudian, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menumbuhkan serta menunjang pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, pembangunan jalan tol itu seharusnya bukan menambah kemacetan yang menjadi poin perhatian kita, tetapi bagaimana pembangunan jalan tol ini menjadi stimulus pembangunan daerah di sekitar Jakarta," kata Putut dalam acara webinar, Senin.
Selain itu, menurut Putut, Pemprov DKI juga telah menyiapkan berbagai dan rekayasa lalu lintas yang diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan. "Untuk kemacetan itu sendiri, saya rasa yang terkait stakeholder maupun pimpinan di bawah Pak Hari tentunya sudah mempersiapkan strategi dan rekayasa lalu lintas yang diperlukan," ujar dia.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, menilai, pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta segmen Pulogebang-Kelapa Gading tidak akan menambah kemacetan lalu lintas di area sekitarnya. Sebab, jelas dia, jalan arteri yang berada di bawah ruas tol tersebut juga akan diperlebar.
Hari menjelaskan, sebelum pembangunan enam ruas tol itu dilakukan, Pemprov DKI sudah melakukan berbagai kajian. Termasuk memperkirakan di mana saja titik-titik lokasi yang akan timbul kemacetan.
"Mudah-mudahan tidak terjadi-lah (kemacetan) karena memang sudah ada kajian lama dan ini sudah dikerjakan mulai berapa tahun yang lalu. Mulai dari segmen satu di Bekasi," kata Hari.
Nyaris mangkrak
Selain itu, Hari menambahkan, sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota yang nyaris mangkrak pada 2020 diselamatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena harus dilakukan pengalihan anggaran akibat pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan, proyek infrastruktur yang dapat diselesaikan berkat dana PEN itu, yakni Jalan Layang Tanjung Barat, Jalan Layang Lenteng Agung, Jalan Layang Cakung dan Jalan Lintas Bawah Senen. Proyek tersebut sempat terkendala hingga dua bulan karena menunggu kepastian dana dari pengerjaan proyek jalan tersebut.
“Saat itu kami bergerak. Dari pemerintah pusat ada program PEN, untuk membiayai infrastruktur terkendala keuangan kami butuh sekitar Rp 850 miliar,” kata Hari.
Direktur Proyek Jakarta Internasional Stadium (JIS) PT Jakpro, Iwan Takwin, mengatakan, pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan dalam pembangunan stadion sepak bola berskala internasional tersebut. Apalagi, kata dia, selama ini pemerintah kerap melakukan penyekatan di berbagai wilayah untuk menelan mobilisasi masyarakat dan mencegah penularan virus korona.
View this post on Instagram
Iwan menyebut, pada tahun 2020 lalu, pihaknya melibatkan sebanyak 2 ribu pekerja dalam proyek pembangunan JIS. Namun, dalam waktu satu bulan sejak pandemi Covid-19 melanda Ibu Kota, jumlah pekerja menurun drastis menjadi 350 orang.
"Para pekerja ini mungkin bereaksi lebih sehingga mereka mendadak pulang ke kampung mereka. Sehingga, pekerjaan-pekerjaan yang sudah kami targetkan harus diselesaikan menjadi sedikit delay (tertunda)," kata Iwan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.