Foto udara kawasan Situ Gede, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/3/2019). Penataan kawasan Situ Gede masih terus dimatangkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemkot Bogor pada 2020 akan membangun kawasan Situ Gede menjadi pusat ekowisata, masjid tera | ANTARA FOTO

Bodetabek

Menanti Situ Gede Bogor Dipercantik

Kondisi kawasan Situ Gede memang sudah indah, tetapi belum maksimal di beberapa hal.

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Proyek pengembangan destinasi pariwisata tipe satu di kawasan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, dimulai. Danau seluas 4 hektare ini akan direvitalisasi menjadi salah satu roda penggerak ekonomi pariwisata nasional dengan tetap menjaga fungsi situ sebagai sumber air. 

Anggaran proyek ini merupakan bantuan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 5.016.081.705,25. Waktu pengerjaannya akan dilakukan 150 hari oleh pelaksana PT Hisar Makmur.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Kamis (12/8), melalukan peletakan batu pertama revitalisasi Situ Gede. Dia mengatakan, kondisi existing kawasan Situ Gede memang sudah indah, tetapi belum maksimal di beberapa hal. Karena itu, Pemkot Bogor dibantu Dinas SDA Jawa Barat memulai program penataan kawasan Situ Gede.

“Kami akan memulai bersama program penataan kawasan Situ Gede ini. Terima kasih kepada Provinsi, Pak Kadis SDA, Pak Gubernur, DPRD Jabar yang telah menyetujui untuk mengalokasikan bantuannya ke Situ Gede,” kata Bima Arya, Kamis (12/8). 

Dalam revitalisasi ini, Bima mengatakan, harus bisa menggabungkan antara rekreasi, konservasi, dan pemberdayaan ekonomi. Menurut dia, jangan sampai penataan ini jauh dari tujuan konservasinya.

Diketahui, beberapa fasilitas yang akan hadir, yakni welcome zone yang terdiri atas aula Situ Gede, area parkir, jembatan, dan jalur pedestrian. Ada juga point to point gate yang terdiri atas gerbang, plaza, dan jogging track, recreation space, race point dek yang terdiri atas mushala, kios dan toilet, tower point, dan mini alun-alun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DSDA JABAR | #75TahunJabar (dissda.jabar)

“Jadi, jangan sampai dengan penataan, pembangunan menjadi indah, warga datang ke sini, tapi kemudian menjadi jauh dari tujuan konservasinya. Sampahnya tidak dikelola, airnya menjadi kotor, dan lain sebagainya. Harus diingat juga bahwa semua pembangunan di sini ujungnya adalah untuk kesejahteraan warga,” ujarnya.

 

Situ Gede sendiri memang terkenal sebagai tempat wisata di Kota Bogor. Lokasinya berada di Jalan Cilubang Malang, Nomor 37, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Untuk menuju ke sana, hanya dibutuhkan waktu kurang dari setengah jam dari pusat Kota Bogor.

Selama ini, biasanya pengunjung yang datang ke Situ Gede bisa melakukan aktivitas memancing. Dengan lokasinya yang berdekatan dengan hutan Dramaga milik Badan Litbang Kehutanan, suasana di tempat wisata ini juga tergolong sejuk.

Selain memancing, pengunjung juga bisa mendayung perahu yang disediakan di sana. Sebelum pandemi Covid-19, masyarakat di sekitar Situ Gede juga kerap mengadakan kegiatan ngubek setu. Di mana ribuan ikan akan ditebar di danau, yang kemudian ditangkap kembali oleh masyarakat

Bima Arya pun menitipkan pesan kepada Camat Bogor Barat dan Lurah Situ Gede untuk memperhatikan dimensi sosialnya dan memaksimalkan potensi lokal di kawasan tersebut. Selain itu, dia juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor untuk menata akses menuju Situ Gede. 

“Ketika titik ini sudah ditata, jangan sampai warga yang datang ke sini kesulitan, macet. Harus dipikirkan bersama akses dan infrastrukturnya,” ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bima Arya (bimaaryasugiarto)

Kepala Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik, mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan sumber daya air, yaitu adanya ketidakseimbangan di dalam neraca air, baik itu pada musim hujan maupun musim kemarau. Di mana kebutuhan air dengan perkembangan jumlah penduduk akan selalu meningkat. Sementara, di sisi lain, terjadi degradasi sumber air dan perubahan iklim. 

“Untuk itu, tentunya penurunan fungsi sumber daya air ini harus kita tindak lanjuti dengan melakukan kegiatan konservasi, termasuk di dalamnya sumber-sumber air, seperti Situ Gede ini,” katanya menjelaskan.

Dikky juga menjelaskan, Situ Gede mempunyai luas 4 hektare dan keberadaannya sangat penting. Selain sebagai salah satu sumber air baku, Situ Gede juga mempunyai fungsi recharge bagi air tanah, tempat keanekaragaman ekosistem hayati. Selain itu, situ ini juga sebagai salah satu indikator kelestarian lingkungan dan mempunyai fungsi sosial serta budaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DSDA JABAR | #75TahunJabar (dissda.jabar)

“Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama-sama dengan Pemkot Bogor berkolaborasi agar keberadaan situ-situ, khususnya di wilayah Bodebek, termasuk Situ Gede di dalamnya, dapat terjaga dan terpelihara serta mempunyai nilai tambah. Situ tidak hanya sebagai tempat dan ruang bagi air, tapi mempunyai fungsi lain sebagai objek wisata yang mempunyai nilai tambah ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata dia.

Dengan revitalisasi dan penataan Situ Gede menjadi kawasan pariwisata, dia berharap juga dapat mendukung program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Dalam kondisi pandemi ini juga diharapkan secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di lingkungan Situ Gede, dan tentunya ini akan mendorong perkembangan pariwisata di Kota Bogor.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat