Hikmah
Keistimewaan Muharram
Muharram dijadikan bulan pertama penanggalan Hijriyah karena memiliki banyak keistimewaan.
Oleh IMAM NUR SUHARNO
OLEH IMAM NUR SUHARNO
Kini kaum Muslimin akan kembali melewati pergantian tahun baru Islam, yaitu dari tahun 1442 ke 1443 Hijriyah. Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriyah. Mengapa Muharram dijadikan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah?
Hal ini karena bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan. Pertama, Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang pada bulan tersebut diharamkan berperang dan berbuat kezaliman.
“Sesungguhnya, bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah [9]: 36).
Yang dimaksud empat bulan haram itu adalah Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sebagaimana dalam sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Yang dimaksud dengan larangan menganiaya diri adalah janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
Kedua, Rasulullah menisbatkan Muharram dengan syahrullah (bulan Allah). Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram.” (HR Muslim).
Ketiga, puasa Asyura 10 Muharram. Berkaitan dengan hal ini, Nabi SAW bersabda, “Berpuasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dosa) tahun sebelumnya.” (HR Muslim).
Kemudian, diikuti dengan puasa sunah Tasu’a pada 9 Muharram, dalam sabda Nabi SAW, “Seandainya umurku sampai pada tahun yang akan datang, maka aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR Muslim).
Keempat, tidak berbuat zalim di dalam bulan-bulan haram, salah satunya bulan Muharram. Segala bentuk perbuatan zalim diharamkan dilakukan di seluruh bulan, tapi di bulan-bulan haram lebih diharamkan dan lebih besar dosanya.
“Allah SWT menjadikan dosa yang dilakukan di bulan-bulan haram itu lebih besar dosanya, demikian pula amal saleh dan pahala lebih agung.” (Tafsir Ibnu Katsir).
Perbuatan zalim ada tiga macam, yaitu kezaliman terbesar seperti syirik dan kufur; kezaliman seseorang terhadap dirinya; dan kezaliman seseorang terhadap orang lain.
Semoga Allah membimbing kita, kaum Muslimin, agar dapat menjaga kesucian bulan-bulan haram, termasuk bulan Muharram dan menunaikan amalan yang disunahkan sehingga meraih pahala yang dijanjikan. Amin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.