Ekonomi
Penumpang Pelni Naik 3,2 Persen
Pelni akan menambah mesin cetak boarding pass mandiri atau vending machine di 10 pelabuhan
JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatatkan peningkatan jumlah penumpang pada semester I tahun ini dibandingkan periode sama pada 2020.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, OM Sodikin, mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, Pelni masih dapat mengangkut sekitar 1,2 juta penumpang pada paruh pertama 2021.
“Secara akumulatif jumlah pelanggan kapal Pelni dalam armada kapal penumpang dan kapal perintis pada semester I 2021 naik 3,2 persen dibandingkan periode sama pada 2020 sejumlah 1,1 juta pelanggan,” kata Sodikin dalam pernyataannya kepada Republika, Rabu (4/8).
Sodikin memerinci, jumlah pelanggan kapal penumpang pada semester I 2021 tercatat 968.498 orang. Jumlah tersebut turun 2,7 persen dibandingkan semester I 2020 yang mencapai 995.749 pelanggan.
Sementara itu, jumlah penumpang kapal perintis pada semester I tahun ini naik 33 persen. Kenaikan tersebut terjadi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau dari 200.189 penumpang menjadi 266.456 penumpang.
Penurunan jumlah penumpang pada armada kapal penumpang sepanjang paruh pertama tahun ini, ungkap Sodikin, akibat penerapan kebijakan pengendalian mobilitas masyarakat karena pandemi Covid-19.
View this post on Instagram
Di antaranya, peniadaan angkutan mudik 2021, penutupan sejumlah pelabuhan karena PSBB, hingga pengetatan persyaratan perjalanan dengan transportasi laut. Sodikin menambahkan, pada semester I 2021 terdapat lima rute kapal mengalami kepadatan penumpang.
Yakni rute Belawan-Pulau Batam dengan 18.428 penumpang, Pare Pare-Tarakan 17.826 penumpang, Pulau Batam-Belawan 14.341 penumpang, Makassar-Bau Bau 11.845 penumpang, dan Tarakan- Pare Pare 11.809 penumpang.
Lima rute kapal perintis meliputi Tua Pejat-Teluk Bayur dengan 4.411 penumpang, Kalianget-Masalembo 3.795 penumpang, Tanjung Wangi-Sapeken 3.630 penumpang, Banda-Amahai 3.485 penumpang, dan Masalembo-Kalianget 3.307 penumpang.
Terkait layanan penumpang, Pelni akan menambah mesin cetak boarding pass mandiri atau vending machine di 10 pelabuhan, yaitu Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Pare-Pare, Kumai, Sampit, Batulicin, Tarakan, Nunukan, serta Pontianak.
“Kami berharap rencana ini dapat terlaksana pada sisa tahun 2021,” kata Sodikin.
Saat ini, layanan mesin cetak boarding pass mandiri sudah ada 10 pelabuhan, yakni Tanjung Priok, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, dan Ambon. Begitu juga di Pelabuhan Bitung, Benoa atau Denpasar, Bau Bau, dan Balikpapan.
Dalam meningkatkan pelayanan, Sodikin mengatakan, Pelni juga tetap menjaga performa ketepatan waktu atau on time performance (OTP) kapal meski saat ini berada di tengah pandemi Covid-19. Ia menuturkan, pada semester I tahun ini, OTP kapal penumpang Pelni 96,65 persen, sedangkan kapal perintis 95,22 persen.
View this post on Instagram
Kapal isolasi
Pada Senin (2/8), Pelni bersama Kementerian Perhubungan menandatangani kerja sama dengan Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto terkait pemanfaatn KM Umsini, salah satu kapal Pelni, sebagai tempat isolasi apung terpadu.
Menurut Ramdhan, konsep isolasi apung terpadu yang memanfaatkan KM Umsini akan menampung sekitar 900 orang warga sesuai jumlah tempat tidur yang dinyatakan positif dan bergejala ringan.
"Alhamdulillah, ide untuk menyelamatkan masyarakat dari paparan Covid-19 melalui isolasi apung terpadu telah disetujui,’’ ujar Ramdhan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.