Ekonomi
KUR Petani Digenjot
Pada tahun ini, total plafon KUR sektor pertanian yang disediakan pemerintah sebanyak Rp 70 triliun.
JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pertanian dengan melatih 1,5 juta petani dan penyuluh di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, total plafon KUR sektor pertanian yang disediakan pemerintah sebanyak Rp 70 triliun dengan tingkat bunga enam persen.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan, pelatihan akan digelar pada 7-14 Agustus 2021 secara virtual melalui 5.700 BPP Kostra Tani di seluruh Indonesia. Kementan, kata dia, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk mendukung penggunaan KUR pertanian di masing-masing wilayah.
"Himbara juga mendukung penuh pemerintah dalam program KUR karena ini ditujukan untuk memberikan tenaga ke petani dalam menggerakkan usaha pertanian kita," kata Dedi dalam konferensi pers, Rabu (4/8).
Dedi mengatakan, Kementan juga mulai rutin melatih para penyuluh dalam manajemen pertanian sehingga dapat optimal dalam mendampingi petani. Ia mengatakan, kemampuan sumber daya manusia berperan hingga 50 persen dalam capaian produktivitas hasil panen. "Saya meyakini KUR bisa mengungkit pertanian di Indonesia," ujarnya.
Kementan juga akan mengukuhkan 2.000 duta petani milenial (DPM) dan duta petani andalan (DPA) baru pada akhir pekan ini. Ribuan duta petani tersebut akan ditugaskan untuk merekrut 200 petani muda baru demi mendukung regenerasi petani di Indonesia.
"Duta petani harus menjadi pelopor di daerah masing-masing. Kita berharap setiap duta petani bisa merekrut 200 petani milenial baru di sekitarnya. Kalau tercapai maka jumlah petani baru akan mencapai 400 ribu dan dalam lima tahun menjadi 2,5 juta petani," kata Dedi.
Berdasarkan data BPS, pada kuartal III 2019 produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian merupakan yang terendah dibandingkan sektor lainnya yaitu hanya sebesar Rp 10,7 juta per orang. Nilai itu masih di bawah rata-rata produktivitas tenaga kerja nasional yang sebesar Rp 21,3 juta per orang.
Dedi menuturkan, dominannya sektor pertanian pada struktur tenaga kerja tidak diimbangi dengan kualitas SDM di dalamnya. Sektor pertanian didominasi golongan tua dengan tingkat pendidikan yang rendah. Tercatat lebih dari 65 persen kepala keluarga rumah tangga usaha pertanian (KK RTUP) berusia lebih dari 45 tahun.
Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan, Indah Megawati menyampaikan, dari total alokasi KUR pertanian sebesar Rp 70 triliun, baru terserap Rp 45 triliun atau sekitar 65 persen. Dengan kata lain, masih tersedia plafon KUR sektor pertanian sebanyak Rp 35 triliun.
Fasilitas KUR disiapkan pemerintah dengan bunga kredit enam persen atau lebih rendah dari kredit komersial perbankan yang berkisar 12 persen. Selain itu, Indah menyampaikan, pengajuan pinjaman KUR hingga Rp 100 juta tanpa agunan. Plafon pinjaman tanpa agunan itu dinaikkan dari sebelumnya maksimal Rp 50 juta.
Besaran kredit KUR juga bisa lebih ringan bergantung komoditas yang dibudidayakan. "Misalnya, KUR untuk komoditas semusim yang hanya empat bulan itu bunganya tidak sampai enam persen, tapi hanya tiga persen," kata Indah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, porsi penyaluran KUR sektor pertanian juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2019, porsi KUR pertanian sebesar 26 persen lalu mengalami peningkatan masing-masing menjadi 29 persen pada 2020 dan 29,8 persen pada 2021.
Ia menyampaikan, pemerintah juga mendorong percepatan peningkatan pembiayaan sektor pertanian dengan mendorong sinergi para pemangku kepentingan. Hal itu antara lain dengan mendorong bank atau lembaga penyalur untuk meningkatkan penyaluran KUR khusus kelompok atau klaster komoditas pertanian yang memiliki pola kemitraan dengan perusahaan besar.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.