Internasional
Saudi Pulangkan Warganya dari Indonesia
Saat ini ada dua warga Saudi di Indonesia yang dalam kondisi kritis.
JAKARTA – Kerajaan Arab Saudi memulangkan sekitar 200 warganya yang ada di Indonesia. Untuk gelombang pertama dipulangkan Senin (26/7) dan gelombang kedua pada Ahad (1/8).
Soal pemulangan ini diungkap Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam Bin Abed Al-Thaqafi, saat ia diwawancara stasiun televisi Al-Ekhbariya, Sabtu (24/7). Saat berita ini ditulis, Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta masih belum memberikan komentarnya kepada Republika.
Laman Saudi Gazette menyebutkan, Al-Thaqafi mengatakan kepada Al-Ekhbariya bahwa saat ini ada dua warga Saudi di Indonesia yang dalam kondisi kritis. Keduanya terinfeksi Covid-19.
Pada Rabu lalu (21/7), Kementerian Dalam Negeri Saudi telah mengeluarkan pengumuman yang melarang warganya bepergian ke Indonesia, baik secara langsung atau tidak langsung. Hal ini terkait dengan kasus infeksi virus korona di Indonesia.
“Berangkat dari kepedulian Pemerintah Saudi akan keselamatan warganya yang ingin bepergian ke luar negeri, dan menghadapi merebaknya pandemi korona (Covid-19) yang masih berlanjut, penyebaran virus mutasi baru, dan situasi kesehatan di Republik Indonesia, maka telah diputuskan untuk melarang warga (Saudi) bepergian baik langsung maupun tidak langsung ke Indonesia hingga situasi epidemiologi di Indonesia stabil,” demikian pengumuman Kementerian Dalam Negeri Saudi yang dimuat kantor berita Pemerintah Saudi, Saudi Press Agency atau SPA.
Pengumuman itu juga menyatakan, “Kementerian Dalam Negeri menyerukan warga (Saudi) yang berada di Republik Indonesia untuk berhati-hati, menjauhi wilayah yang menjadi tempat penyebaran virus (korona), mengikuti segala tindakan pencegahan, dan segera pulang ke Kerajaan (Saudi).”
Evakuasi pasien
Sebelumnya, laman Arab News melaporkan, seorang warga Saudi yang terinfeksi Covid-19 telah dipulangkan dari Jakarta ke Riyadh, Saudi. Pemulangan dilakukan oleh Departemen Evakuasi Medis Udara di Kementerian Pertahanan Saudi. Proses pemulangan dilakukan atas perintah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Pesawat evakuasi medis ini mendarat di Riyadh setelah melakukan penerbangan tanpa henti selama 18 jam. Pesawat ini dilengkapi awak yang dua kali lebih banyak dari biasanya, untuk menangani kasus ini.
Ini menjadi evakuasi udara terlama yang memindahkan orang sakit terinfeksi Covid-19 ke Saudi. Para awak pesawat dipastikan melakukan segala tindakan pencegahan agar tidak tertular.
Sejak awal tahun, pesawat evakuasi tersebut bahkan telah melakukan pemindahan pasien sebanyak 90 kasus. Kementerian Pertahanan Saudi menyebutkan, proses itu berjalan lancar tanpa satu pun awak pesawat yang tertular Covid-19.
Armada pesawat evakuasi medis milik Dinas Medis Angkatan Bersenjata Saudi biasanya melakukan evakuasi lebih dari 2.500 pasien per tahunnya. Termasuk di antara mereka adalah pasien warga Saudi atau personel militer dari dalam dan luar Kerajaan Saudi.
Tak Sembarang Masuk Pasar Saudi
Mulai 1 Agustus, Pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan orang yang tidak divaksin Covid-19 untuk masuk fasilitas pemerintah, menghadiri acara, dan menggunakan transportasi umum. Langkah terbaru untuk mengatasi penyebaran Covid-19 ini diumumkan Ahad (25/7).
Semua kegiatan ekonomi, perdagangan, budaya, hiburan, dan olahraga juga hanya dibolehkan untuk warga dan penduduk Saudi yang sudah divaksin. Kementerian Dalam Negeri Saudi menyebutkan, vaksin yang diakui adalah Moderna, Pfizer-BioNtech, dan Oxford-AstraZeneca.
Sedangkan laman Arab News menyebutkan, orang yang belum divaksin tidak boleh masuk mal, restoran, toko, dan pasar. Menurut Kementerian Urusan Kota dan Daerah Saudi, sebelum masuk ke tempat-tempat tersebut pengunjung harus menunjukkan tanda sudah divaksin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.