Olahraga
Penundaan FIBA Asia Cup Dinilai Untungkan Timnas
Event terdekat adalah kualifikasi FIBA World Cup 2023.
JAKARTA — Mundurnya pelaksanaan FIBA Asia Cup 2021 menjadi Juli 2022 memengaruhi persiapan tim nasional bola basket. Namun, penundaan untuk yang kedua kalinya itu dinilai memberikan dampak positif bagi persiapan tim maupun sponsor.
Wakil Direktur Bidang Marketing PP Perbasi, Francis Wanandi, mengakui, hingga kini persiapan tim nasional masih sangat singkat. Minimnya persiapan itu terkendala dengan gelombang pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di negeri ini.
''Dampaknya memang secara komersial ada negatif dan positif. Bagusnya (dengan penundaan ini) persiapan lebih panjang. Sejauh ini, persiapan kita singkat dan terkendala karena pandemi, termasuk dari sponsor,” kata Francis, dalam jumpa wartawan secara virtual, Ahad (25/7).
Francis mengatakan, adanya penundaan ini tidak akan membuat semua panitia menjadi hilang semangat. “Justru, ini jadi pelajaran kita, Perbasi harus lebih banyak berkonsolidasi. Kita harus jadi satu kesatuan karena timnas adalah wajah bola basket Indonesia,’' ujarnya.
Manajer timnas bola basket senior putra Maulana Fareza Tamrella menyebut, pihaknya telah melakukan penyesuaian terhadap program yang dilanjutkan sebagai akibat dari penundaan kedua ini.
Ia mengatakan, tim nasional telah mengembalikan para pemain ke klub masing-masing setelah melakukan tes usap PCR dan hasilnya negatif. Lantas, untuk pemain Afrika yang junior tetap berlatih seperti biasa.
"Saat ini, rencananya kami break dulu pada bulan Agustus-September. Setelah itu, seleksi lagi. Event terdekat adalah kualifikasi FIBA World Cup 2023. Kita akan fokus ke sana," kata Fareza.
Terkait dengan status Indonesia menjadi tuan rumah bersama Jepang dan Filipina, Fareza mengingatkan, semua tim harus tetap berpartispiasi dalam kualifasi. “Meskipun apa pun hasilnya, hal itu tidak memengaruhi keikutsertaan kami di FIBA World Cup. Tapi, kami akan berusaha mempersiapkan yang terbaik,” ujarnya.
Fareza menjelaskan, saat ini, tim nasional akan menjalani kualifkasi windows pertama pada November dari total enam windows. Mengenai tanggal pasti, ia mengaku, masih belum mendapat konfirmasi dari pihak FIBA.
"Namun, Oktober 2021 seleksi, November kualifkasi windows pertama, setelah itu (pemain) kembali lagi ke klub. Februari 2022 ada windows kedua, lalu (pemain) kembali lagi ke klub untuk bermain di IBL," jelas Fareza.
Berkaitan dengan mundurnya FIBA Asia Cup 2021, Fareza mengatakan, pihaknya akan memberikan kesempatan tim nasional untuk mempersiapkan diri lebih matang lagi. Ia menargetkan, pada 1 Juni 2022 seluruh pemain sudah berkumpul. Paling tidak, kata dia, sesuai konfirmasi FIBA, FIBA Asia Cup 2021 akan dilaksanakan setelah windows tiga yang digelar pada 5 Juli 2022.
"Hal itu mengungtungkan buat timnas untuk uji coba sebelum turun di FIBA Asia Cup, (setelah itu) lanjut windows keempat kualifikasi. Lalu ada Asian Games di Cina dan menunggu konfirmasi dari pelaksaan Sea Games," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.