Nasional
22 ABK Kapal Motor di Perairan Kalbar Ditemukan Meninggal
Dua korban selamat bersembunyi di bawah puing-puing kayu.
PONTIANAK – Sebanyak 22 anak buah kapal (ABK) kapal motor (KM) yang tenggelam di Perairan Kalimantan Barat (Kalbar) telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak, Kalbar, Yopi Haryadi mengatakan, hingga Selasa (20/7) sore, pihaknya telah menemukan 21 jenazah ABK. Pada Selasa petang, KRI Clurit-641 milik TNI AL kembali mengevakuasi satu jenazah ABK.
Laporan itu menyatakan, dalam dua hari terakhir, tim SAR telah mengevakuasi 12 jenazah ABK korban kecelakaan KM di perairan Kalbar pada Selasa (13/7), malam tersebut. Selain itu, dua ABK dievakuasi dalam keadaan selamat.
"Data pada hari (Selasa) ini, 21 nelayan ditemukan meninggal. Alhamdulillah, dua nelayan hari ini ditemukan selamat," kata Yopi Haryadi di Pontianak, kemarin.
Sebanyak 18 unit KM dinyatakan tenggelam dihantam ombak saat cuaca buruk di perarairan Kalbar sepanjang Selasa (13/7) malam. Dari 138 ABK, sebanyak 83 orang di antaranya telah ditemukan selamat, 33 orang masih dalam pencarian, dan 22 orang meninggal dunia. Angka itu adalah perbaruan dari data per Ahad (18/7) yang menyebut 17 KM yang hilang.
Pada Senin dan Selasa atau bertepatan dengan Lebaran Besar 2021, tim SAR tetap melakukan evakuasi dan pencarian puluhan ABK yang tenggelam. Mereka mengevakuasi total delapan korban, enam diantaranya telah meninggal dunia.
"Hari (Selasa) ini kami dari TNI AL menggunakan KRI Kerambit (627) menyerahkan tujuh korban, dua diantaranya selamat dan lima orang lainnya meninggal," kata Danlantamal XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar), Andi Rukman di Pontianak, kemarin.
Yopi mengatakan, para korban itu langsung diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak untuk mendapatkan pertolongan bagi yang selamat dan dilakukan identifikasi bagi yang sudah meninggal. Menurut dia, kedua korban selamat merupakan ABK KM Kawan Lama 999, Aris (27 tahun) warga Kota Pontianak dan Maulana (20) warga Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Keduanya berhasil dievakuasi sekitar 100 mil dari perairan Jungkat dan sudah memasuki perairan Natuna. "Proses evakuasi dilakukan oleh KRI Kerambit (mulai) pada Senin malam (19/7) sekitar pukul 21.45 WIB, hal ini yang agak menyulitkan karena gelapnya suasana. Namun, karena para korban itu terutama yang selamat ini perlu segera mendapatkan perawatan intensif, maka KRI Kerambit segera membawa korban ke Pontianak untuk mendapat pertolongan," ujar Yopi.
Ia menjelaskan, evakuasi itu berawal dari laporan pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB terkait penemuan satu jenazah nelayan. "Informasi yang kami peroleh telah ditemukan satu jenazah di Perairan Pemangkat yang ditemukan kapal TNI AL KRI Kerambit," katanya.
Komandan KRI Kerambit (627) Letkol Laut (P) Kurniawan Koes Admadja mengatakan, awalnya pihaknya mendapat laporan yang menyebut adanya bangkai kapal tenggelam. Usai mendapat informasi tersebut, KRI Kerambit berangkat dari Pontianak ke arah barat laut Pulau Muri pada pukul 10.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 19.47 WIB.
"Karena kondisi gelapnya malam, sehingga jarak pandang sangat terbatas. Namun alhamdulillah berkat kerja sama dengan para nelayan setempat para korban berhasil kami temukan tersembunyi di bawah puing-puing kayu ataupun sampah. Dan karena kondisi itu sehingga membatasi pergerakan kami untuk terus mencari korban lainnya," katan dia, kemarin.
Dia yakin, melihat kondisi saat itu, diperkirakan masih ada korban-korban yang lainnya. Saat menelusuri sebelah barat Pemangkat jarak 60 mil, KRI Kerambit menemukan dua bangkai kapal yang sudah terbalik.
"Namun karena kondisinya malam kami tidak dapat mengidentifikasi kedua kapal yang terbalik tersebut, sehingga pencarian dilanjutkan oleh KRI Celurit dibantu kapal-kapal lainnya," katanya.
Sementara di lokasi, pencarian masih tetap dilanjutkan dengan penyisiran yang dilakukan oleh KRI Celurit. Pada Selasa petang, Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letkol Laut (P) La Ode M Holib mengatakan, KRI Clurit-641 kembali berhasil mengevakuasi satu korban meninggal dunia.
“KRI Clurit kembali menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia dan sedang menuju ke dermaga saat ini,” kata La Ode, kemarin.
Identifikasi
Yopi mengatakan, hingga Selasa, masih ada tiga jenazah yang belum teridentifikasi. Ia meminta pihak keluarga korban yang belum menghubungi Posko DVI Dokkes Polda Kalbar agar segera datang ke lokasi.
"Karena untuk melakukan identifikasi diperlukan data pendukung dan keterangan dari pihak keluarga korban, yang nantinya akan dicocokkan dengan korban yang belum diidentifikasi. Bagi keluarga korban yang berada di luar Kalbar agar segera menghubungi kantor polisi terdekat," ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.