Petugas menyiapkan fasilitas untuk isolasi pasien Covid-19 di Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/7/2021). | ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Nasional

Presiden Minta Pemda Siapkan Rumah Sakit Darurat

Pemerintah mengalokasikan Rp 2,75 triliun untuk mengubah asrama haji menjadi rumah sakit darurat.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah (pemda) memastikan kesiapan rumah sakit (RS) dalam melayani pasien Covid-19, termasuk menyiapkan rumah sakit darurat. Langkah itu perlu disiapkan untuk mengantisipasi jika ada lonjakan kasus dan kapasitas RS kembali penuh.

“Paling tidak kita memiliki, di dalam perencanaan itu, bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan (rumah sakit) sudah penuh baru menyiapkan. Akan terlambat,” kata Jokowi dalam arahannya kepada seluruh kepala daerah, Senin (19/7).

Presiden juga meminta para kepala daerah rajin turun ke lapangan untuk mengontrol langsung kondisi di lapangan, terutama menyangkut ketersediaan obat dan kecukupan pasokan oksigen. Selain itu, para kepala daerah juga diminta untuk terus memantau kapasitas rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di setiap rumah sakit sehingga bisa dioptimalkan untuk penanganan pasien Covid-19.

“Saya lihat beberapa daerah, rumah sakit masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada. Lha ini bisa dinaikkan. Bisa 40 (persen) atau seperti di DKI Jakarta sampai 50 (persen) yang didedikasikan kepada (pasien) Covid-19. Kalau ndak, nanti kelihatan rumah sakitnya BOR-nya sudah tinggi banget padahal yang dipakai baru 20 persen,” kata presiden.

Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan kepala daerah menyiapkan rumah-rumah isolasi terutama untuk pasien dengan gejala ringan. Rumah isolasi ini, kata dia, harus disiapkan hingga di tingkat kelurahan atau desa untuk menghindari terjadinya penularan yang lebih luas di dalam keluarga, khususnya di daerah padat penduduk.

Presiden juga meminta seluruh kepala daerah untuk mendisiplinkan masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dan menyosialisasikan cara deteksi dini jika tertular Covid-19. “Ini kunci, dan masyarakat juga harus tahu cara mendeteksi dini tertular Covid-19, kemudian ke mana memperoleh obat, dan kemudian ke mana berkonsultasi, apakah ke dokter atau ke rumah sakit,” kata Jokowi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by #UangKita (kemenkeuri)

Pemerintah menambah anggaran untuk penanganan Covid-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan dana sebesar Rp 2,75 triliun untuk mengubah asrama haji menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Hal ini menyusul tingginya permintaan oksigen sejak kasus Covid-19 meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

“Anggaran ditambahkan menyusul tingginya jumlah penambahan kasus positif di Indonesia dari hari ke hari. Asrama-asrama haji dikonversi menjadi rumah sakit darurat, seperti di Pondok Gede, di Surabaya, di Boyolali, di Bandung, di Yogyakarta,” kata Sri Mulyani.

Anggaran yang disediakan ini selanjutnya akan disalurkan ke Kementerian Kesehatan dan kementerian/lembaga lain yang terlibat dalam kebijakan konversi tersebut. Namun, belum ada rincian aliran dana terhadap masing-masing asrama haji.

photo
Seorang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan tidur di ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat Pangkalan Marinir Jakarta, Sabtu (10/7/2021). - (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Sri Mulyani menyebut pemerintah akan kembali menambah anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 pada tahun ini sebesar Rp 55,21 triliun. Adapun total anggaran yang digelontorkan menjadi Rp 744,75 triliun.

PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), anak usaha dari PT Pertamina (Persero) telah mengoperasikan rumah sakit darurat Covid-19 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Direktur Utama Pertamedika Fathema Djan Rachmat mengatakan, rumah sakit ekstensi empat lantai seluas 4.127 meter persegi diperuntukkan bagi perawatan pasien bergejala berat dan kritikal dengan kapasitas total 150 tempat tidur.

“Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) extension Asrama Haji akan dioperasionalkan oleh 320 tenaga kesehatan yang terdiri dari 210 perawat, 75 dokter, 15 analis, dan 20 asisten apoteker,” kata Fathema.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ingin rakyat Indonesia yang terinfeksi Covid-19 dapat sembuh melalui kehadiran rumah sakit darurat ini. “Negara dengan seluruh jajarannya bergotong royong tidak lain ingin memastikan kita mau rakyat kita sembuh dari Covid-19 ini,” ujar Erick Thohir.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Akun resmi Kementerian BUMN RI (@kementerianbumn)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat