OLEH UMI NUR FADHILAH

Grup K-pop, BTS, mendominasi tangga musik di seluruh dunia dengan lagu baru mereka berjudul “Permission to Dance”. Dilansir di Soompi pada akhir pekan lalu, beberapa jam setelah dirilis, tembang tersebut melesat ke puncak tangga lagu iTunes di banyak negara. 

“Permission to Dance” menempati posisi nomor satu di tangga lagu iTunes Top Songs di setidaknya 92 wilayah yang berbeda, termasuk Amerika Serikat (AS), Jerman, Jepang, Kanada, Italia, dan Australia. Video musik BTS untuk ”Permission to Dance” telah mengumpulkan penayangan dengan kecepatan mengesankan, melonjak melewati 10 juta penayangan hanya dalam 39 menit. Hingga Senin (12/7) sore WIB, video tersebut sudah disaksikan sekitar 117 juta kali di Youtube.

Video musik itu dinilai unik dan menarik perhatian karena nadanya yang catchy, suasana cerah, dan visual yang memukau. Tak hanya itu, saat video tersebut dirilis, para penggemar memuji BTS karena merangkul dan merayakan keragaman.

Dilansir Korea Boo pada Sabtu (10/7), salah satu hal pertama yang diperhatikan penggemar dalam video musik adalah para anggota memasukkan bahasa isyarat Korea (KSL) dan internasional (ASL) ke dalam koreografi mereka. Label rekaman grup kemudian mengonfirmasi para anggota menggunakan bahasa isyarat untuk kata-kata “menyenangkan”, “menari”, dan “damai”.

Video musik juga memastikan bahwa semua penggemar BTS dapat berhubungan dengan narasinya. Sepanjang video, orang-orang dari berbagai usia, ras, dan kebangsaan diwakili untuk memastikan bahwa penggemar tahu pesan positif BTS ditujukan kepada semua orang. Itu juga merupakan cara untuk merayakan betapa banyak keragaman yang ada di dunia.

Untuk menekankan pesan selama pandemi Covid-19, BTS menggambarkan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam video tersebut, orang-orang dari berbagai pekerjaan penting juga ditampilkan, menyoroti pekerjaan fantastis yang telah mereka lakukan dalam situasi yang menantang.

Setelah menonton video tersebut, banyak penggemar membahasnya di media sosial untuk menyuarakan apresiasi dan pujian mereka untuk BTS.

“Video musik ‘Permission to Dance’ begitu indah. Itu membuat saya emosional. Penuh cinta, kepositifan, kelucuan, keragaman, dan persatuan. Terima kasih BTS untuk membawa sukacita, harapan, dan kekuatan,” tulis penggemar @shadow_twts di Twitter.

“Sebagai ibu dari anak tunarungu dan pendidik tunarungu, saya memberi tahu Anda bahwa adegan ini membuat saya menangis. Mereka benar-benar melakukan kata dance dalam bahasa isyarat. Saya mencintaimu BTS,” tulis @sweeter_sweet.

Bagi banyak penggemar, video musik itu merangkul keragaman, kesetaraan, dan keunikan. Dengan memanfaatkan bahasa isyarat dalam koreografi mereka, BTS menyampaikan pesan yang kuat dan menghibur semua orang.

“Permission to Dance” merupakan karya kolaborasi BTS dengan Ed Sheeran. Sheeran mengungkapkan kegembiraannya karena lagu tersebut bisa didengarkan banyak orang.

“Menulis lagu ini beberapa waktu yang lalu, dan sangat senang bisa didengar di panggung dunia dan dinyanyikan oleh orang-orang berbakat,” tulis Sheeran di laman Twitter pribadinya, Jumat (9/7).

Sheeran juga menyertakan video dirinya yang menikmati cuplikan lagu “Permission to Dance” di unggahan itu. Dia mengajak orang-orang jangan melewatkan lagu baru itu di platform masing-masing. Dia berharap, orang-orang akan menyukai lagu yang rilis pada 9 Juli lalu itu.

Lirik “Permission to Dance” sebagai pengingat literal bahwa Anda tidak memerlukan izin siapa pun untuk merasakan kegembiraan, menari, dan menikmati hal-hal positif. BTS pernah mengungkapkan, lagu ini merupakan kelanjutan dari tembang sebelumnya, “Butter".

Mereka ingin membuat lagu yang ceria dan membuat orang senang. “Kami ingin memiliki lagu musim panas yang dapat menyembuhkan dan menghibur orang. Itulah mengapa kami memilih lagu ini, dan itulah mengapa kami memutuskan untuk merilis lagu ini,” kata BTS dilansir di Elle.com pada Sabtu (10/9). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat