Karyawan mengikuti vaksinasi massal di Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/6/2021). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Kimia Farma Siapkan 40 Ribu Dosis

Vaksinasi individu merupakan perluasan dari program VGR yang berjalan sejak 18 Mei untuk dunia usaha.

JAKARTA -- Kimia Farma menyiapkan 40 ribu dosis vaksin Sinopharm dalam pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong (VGR) individu. Mulai Senin (12/7) ini, vaksin berbayar tersebut bisa didapat masyarakat di delapan klinik di enam kota dengan harga Rp 879.140 per orang untuk dua dosis. 

Vaksinasi individu merupakan perluasan dari program VGR yang berjalan sejak 18 Mei untuk dunia usaha. Hal ini juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 19 Tahun 2021. Permenkes yang terbit pada 5 Juli itu mengubah permenkes sebelumnya, yang hanya memperbolehkan VGR untuk perusahaan.

Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), Agus Chandra mengatakan, vaksin disediakan secara bertahap. "Untuk tahap awal di delapan titik, masing-masing titik kita siapkan 5.000 dosis sambil melihat animo atau permintaan masyarakat," kata Agus dalam konferensi pers, Ahad (11/7) sore. 

Di Jakarta, ada tiga klinik Kimia Farma (KF) yang melayani vaksinasi individu, yaitu klinik  KF Senen, KF Pulogadung, dan KF Blok M. Klinik lainnya adalah klinik KF Supratman (Bandung), KF Citarum (Semarang), KF Sukoharjo (Solo), KF Sedati (Surabaya), dan KF Batubulan (Bali). 

Agus mengatakan, masyarakat nantinya juga dapat mengakses VGR di beberapa titik strategis, seperti bandara. KFD akan berkolaborasi dengan Farma Lab untuk memberikan pelayanan vaksin bagi WNA ataupun WNI yang hendak bepergian melalui pesawat. Vaksinasi individu juga diperluas ke beberapa titik pusat perbelanjaan.

"Seandainya PPKM Darurat sudah berakhir dan pusat perbelanjaan bisa beraktivitas kembali, kami akan mendekatkan diri ke masyarakat," kata Agus.

photo
Petugas medis bersiap untuk memberikan vaksinasi kepada seorang karyawan bank di Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas, Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/6/2021). - (Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO)

Agus menegaskan, vaksinasi ini bersifat opsional. Vaksinasi individu ditujukan bagi masyarakat yang tidak terdaftar di badan usaha ataupun badan hukum. Dengan kata lain, menurut dia, vaksinasi ini melayani masyarakat yang belum memperoleh akses terhadap vaksin. "Ini untuk mempercepat pencapaian herd immunity.  Jadi tidak ada singgungan dengan vaksinasi program pemerintah," kata Agus. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes mengizinkan vaksinasi individu sebagai bentuk percepatan, perluasan, dan memudahkan akses masyarakat terhadap vaksin Covid-19. Ia menegaskan, vaksin berbayar ini tidak akan mengganggu vaksin program pemerintah. 

"Vaksin VGR untuk perusahaan maupun individu disediakan pihak yang berbeda serta merek yang berbeda. Semua sama seperti mekanisme yang lalu," katanya kepada Republika, kemarin.

 
Vaksin VGR untuk perusahaan maupun individu disediakan pihak yang berbeda serta merek yang berbeda.
 
 

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menilai, vaksinasi individu merupakan salah satu ikhtiar untuk mempercepat vaksinasi. Kendati demikian, ia mengingatkan agar pemerintah tetap mengutamakan program vaksinasi gratis.  "IDI meminta pemerintah tetap melaksanakan secara masif program vaksinasi prioritas yang digratiskan," kata Daeng. 

Dengan adanya vaksinasi individu, menurut Daeng, warga yang mampu bisa berpartisipasi mempercepat vaksinasi dengan mengakses vaksin berbayar tersebut. Dia mengatakan, ini juga menjadi alternatif masyarakat untuk mendapat vaksin dan bisa menumbuhkan sikap gotong royong dalam melawan pandemi Covid-19. 

"Pemerintah akan lebih ringan dan terbantu kalau orang yang mampu bisa secara mandiri melakukan vaksinasi," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat